28.4 C
Jakarta
Friday, May 16, 2025

Waspadai Virus Korona Muncul Lagi, Jemaah Haji Indonesia Diminta Pakai Masker dan Jauhi Unta

PROKALTENG.CO-MERS-CoV atau Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus merupakan penyakit pernapasan akut yang dapat menyebabkan komplikasi berat.

Virus yang lebih dikenal sebagai virus korona ini menyebar melalui droplet saat seseorang batuk atau bersin, serta dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan unta, hewan yang diduga sebagai reservoir alami virus tersebut.

Saat ini, terdapat sembilan kasus terkonfirmasi positif MERS-CoV di Arab Saudi, dengan delapan kasus terjadi di Riyadh dan satu kasus di Hail.

Ironisnya, tujuh dari kasus tersebut terjadi di rumah sakit, di mana enam petugas kesehatan tertular dari satu pasien yang sudah terinfeksi. Tragisnya, dua orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Jelang kedatangan gelombang kedua jemaah haji Indonesia pada 17 Mei 2025, Kementerian Kesehatan mengimbau seluruh jemaah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman virus MERS-CoV.

Baca Juga :  Nunu Lepas Keberangkatan Jemaah Haji Pulang Pisau

Imbauan ini disampaikan menyusul laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai kasus-kasus tersebut.

“Jemaah dan petugas haji harus tetap waspada. Ini infeksi serius yang tidak bisa dianggap enteng,” ujar dr. Mohammad Imran, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, saat ditemui di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah pada Rabu (15/5).

Dr. Imran menekankan pentingnya untuk tidak mendekati unta, baik untuk berfoto, memberi makan, atau meminum produk olahannya seperti susu mentah.

“Hindari unta, baik secara langsung maupun konsumsi produk yang tidak higienis. Jangan ambil risiko hanya untuk dokumentasi,” tegasnya.

Selain itu, penggunaan masker, terutama di tempat ramai seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, sangat disarankan.

Baca Juga :  Ini Daftar 11 Jemaah Indonesia yang Meninggal Dunia di Makkah dan Madinah

Jemaah juga diminta untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, termasuk rutin mencuci tangan dan tidak berbagi peralatan makan.

Dengan suhu ekstrem, kepadatan aktivitas ibadah, dan tingginya interaksi antarnegara, dr. Imran menegaskan bahwa kewaspadaan dan deteksi dini adalah kunci keselamatan.

“Layanan kesehatan kami siaga 24 jam. Jangan ragu melapor jika merasa tidak sehat,” pungkasnya.

Jemaah yang merasakan gejala seperti demam, batuk, sesak napas, atau nyeri tenggorokan diimbau untuk segera menghubungi petugas kesehatan haji terdekat.

KKHI di Makkah dan Madinah telah bersiaga penuh untuk mengantisipasi potensi penyebaran penyakit pernapasan selama musim haji. (jpg)

 

PROKALTENG.CO-MERS-CoV atau Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus merupakan penyakit pernapasan akut yang dapat menyebabkan komplikasi berat.

Virus yang lebih dikenal sebagai virus korona ini menyebar melalui droplet saat seseorang batuk atau bersin, serta dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan unta, hewan yang diduga sebagai reservoir alami virus tersebut.

Saat ini, terdapat sembilan kasus terkonfirmasi positif MERS-CoV di Arab Saudi, dengan delapan kasus terjadi di Riyadh dan satu kasus di Hail.

Ironisnya, tujuh dari kasus tersebut terjadi di rumah sakit, di mana enam petugas kesehatan tertular dari satu pasien yang sudah terinfeksi. Tragisnya, dua orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Jelang kedatangan gelombang kedua jemaah haji Indonesia pada 17 Mei 2025, Kementerian Kesehatan mengimbau seluruh jemaah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman virus MERS-CoV.

Baca Juga :  Nunu Lepas Keberangkatan Jemaah Haji Pulang Pisau

Imbauan ini disampaikan menyusul laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai kasus-kasus tersebut.

“Jemaah dan petugas haji harus tetap waspada. Ini infeksi serius yang tidak bisa dianggap enteng,” ujar dr. Mohammad Imran, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, saat ditemui di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah pada Rabu (15/5).

Dr. Imran menekankan pentingnya untuk tidak mendekati unta, baik untuk berfoto, memberi makan, atau meminum produk olahannya seperti susu mentah.

“Hindari unta, baik secara langsung maupun konsumsi produk yang tidak higienis. Jangan ambil risiko hanya untuk dokumentasi,” tegasnya.

Selain itu, penggunaan masker, terutama di tempat ramai seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, sangat disarankan.

Baca Juga :  Ini Daftar 11 Jemaah Indonesia yang Meninggal Dunia di Makkah dan Madinah

Jemaah juga diminta untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, termasuk rutin mencuci tangan dan tidak berbagi peralatan makan.

Dengan suhu ekstrem, kepadatan aktivitas ibadah, dan tingginya interaksi antarnegara, dr. Imran menegaskan bahwa kewaspadaan dan deteksi dini adalah kunci keselamatan.

“Layanan kesehatan kami siaga 24 jam. Jangan ragu melapor jika merasa tidak sehat,” pungkasnya.

Jemaah yang merasakan gejala seperti demam, batuk, sesak napas, atau nyeri tenggorokan diimbau untuk segera menghubungi petugas kesehatan haji terdekat.

KKHI di Makkah dan Madinah telah bersiaga penuh untuk mengantisipasi potensi penyebaran penyakit pernapasan selama musim haji. (jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/