28.3 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Kesadaran Masyarakat Membuang Sampah Masih Rendah

PALANGKA RAYA- Sampah-sampah plastik maupun kayu tampak berserakan
di tepian Sungai Kahayan. Menambah kotornya sungai yang membelah Kota Palangka
Raya ini. Dibutuhkan kesadaran bersama agar bisa menjaga kebersihan dan
kelestarian sungai yang bermuara ke Laut Jawa itu.

Kegiatan bersih-bersih yang dilaksanakan Sabtu (14/3), merupakan salah satu program gerakan yang digagas oleh EarthHour
Palangka Raya (EHP). Kegiatan ini sekaligus untuk mengampanyekan kepada
masyarakat Kota Cantik -julukan Palangka Raya- soal pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan, bahaya sampah, serta sikap bijak dalam memperlakukan sampah organik
maupun anorganik.

Dalam kegiatan ini, EHP menjalin kerja sama
dengan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kalteng,
TNI-Polri, kecamatan, RT-RW, dan warga sekitar.
EHP
juga menggandeng
sejumlah
komunitas
, seperti Cleanthe City, Pky Cleanaction,
Duta Bahasa Kalteng, Adwindo Palangka Raya, IMM, Siput, Lensa Sosial, Gerakan
Literasi Kalteng,
dan Payung literasi Palangka Raya (PLP). Gerakan bersih-bersih sampah itu dilaksanakan kemarin di kawasan
Pelabuhan Rambang dan Sungai Kahayan.

Baca Juga :  Jika Kalteng Jadi Pilihan Ibu Kota, RTRWP akan Direvisi

Perwira
Seksi Pembinaan dan Komunikasi Sosial (
Pasi Binkomsos)
Mayor Inf Samuel Leo Dharma mengatakan, tujuan
dari
kegiatan
bersih-bersih ini
yakni untuk menggugah
kesadaran masyarakat
supaya tidak lagi membuang
sampah ke pinggiran sungai
.

“Bagaimana pun ini menjadi
tanggung jawab bersama, bukan
hanya instansi pemerintah dan
TNI/Polri, melainkan
memerlukan keterlibatan dan peran serta
masyarakat
, khususnya generasi muda,” tutur Mayor Samuel yang
berdinas di Korem 102/PanjuPanjung
ini.

Di tempat yang sama, Iptu
M
Sibagariang dari Subdit Patroli Airud Ditpolairud Polda Kalteng mengatakan,
upaya-upaya
seperti ini dimaksudkan
untuk
mendorong
para generasi muda
agar berinisiatif dan
berperan
aktif
dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,
khususnya sungai
.

“Saya pikir apa yang disampaikan Pak
Samuel
tepat sekali. Intinya kembali pada
kesadaran
setiap warga, khususnya yang berdomisili di Palangka
Raya
. Mari
bersama-sama
kita menjaga lingkungan. Bukan
hanya
kebersihan sungai, melainkan juga
di
tempat
lainnya,”
tutur Sibagariang.

Baca Juga :  Ini Sanksi ASN yang Sengaja Tidak Hadir atau Tambah Libur

Sementara itu,
Kepala
Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya Ahmad Zaini

melalui
Kepala
Bidang Malik berharap
, kegiatan seperti ini sudah seharusnya rutin
dilaksanakan. Dengan demikian
dapat

sama-sama menumbuhkan kesadaran untuk tidak membuang sampah
secara sembarang,
terutam tidak membuang sampah ke sungai.

“Mari terapkan pola hidup bersih dan sehat,
karena hidup sehat bukan untuk siapa-siapa
, melainkan untuk diri
kita sendiri
dan lingkungan tempat tinggal kita,”
tutup
Malik.

Pada akhir
kegiatan bersih-bersih, semua sampah organik maupun nonorganik yang berhasil dikumpulkan,
dijadikan satu, lalu ditimbang agar diketahui berapa jumlah sampah yang dikumpulkan.
Nantinya
catatan itu
akan dilaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Langkah
ini
juga dilaksanakan dalam
rangka wujud
dukungan untuk memperoleh penghargaan Adipura. (pra/ala/dar)

PALANGKA RAYA- Sampah-sampah plastik maupun kayu tampak berserakan
di tepian Sungai Kahayan. Menambah kotornya sungai yang membelah Kota Palangka
Raya ini. Dibutuhkan kesadaran bersama agar bisa menjaga kebersihan dan
kelestarian sungai yang bermuara ke Laut Jawa itu.

Kegiatan bersih-bersih yang dilaksanakan Sabtu (14/3), merupakan salah satu program gerakan yang digagas oleh EarthHour
Palangka Raya (EHP). Kegiatan ini sekaligus untuk mengampanyekan kepada
masyarakat Kota Cantik -julukan Palangka Raya- soal pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan, bahaya sampah, serta sikap bijak dalam memperlakukan sampah organik
maupun anorganik.

Dalam kegiatan ini, EHP menjalin kerja sama
dengan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kalteng,
TNI-Polri, kecamatan, RT-RW, dan warga sekitar.
EHP
juga menggandeng
sejumlah
komunitas
, seperti Cleanthe City, Pky Cleanaction,
Duta Bahasa Kalteng, Adwindo Palangka Raya, IMM, Siput, Lensa Sosial, Gerakan
Literasi Kalteng,
dan Payung literasi Palangka Raya (PLP). Gerakan bersih-bersih sampah itu dilaksanakan kemarin di kawasan
Pelabuhan Rambang dan Sungai Kahayan.

Baca Juga :  Jika Kalteng Jadi Pilihan Ibu Kota, RTRWP akan Direvisi

Perwira
Seksi Pembinaan dan Komunikasi Sosial (
Pasi Binkomsos)
Mayor Inf Samuel Leo Dharma mengatakan, tujuan
dari
kegiatan
bersih-bersih ini
yakni untuk menggugah
kesadaran masyarakat
supaya tidak lagi membuang
sampah ke pinggiran sungai
.

“Bagaimana pun ini menjadi
tanggung jawab bersama, bukan
hanya instansi pemerintah dan
TNI/Polri, melainkan
memerlukan keterlibatan dan peran serta
masyarakat
, khususnya generasi muda,” tutur Mayor Samuel yang
berdinas di Korem 102/PanjuPanjung
ini.

Di tempat yang sama, Iptu
M
Sibagariang dari Subdit Patroli Airud Ditpolairud Polda Kalteng mengatakan,
upaya-upaya
seperti ini dimaksudkan
untuk
mendorong
para generasi muda
agar berinisiatif dan
berperan
aktif
dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,
khususnya sungai
.

“Saya pikir apa yang disampaikan Pak
Samuel
tepat sekali. Intinya kembali pada
kesadaran
setiap warga, khususnya yang berdomisili di Palangka
Raya
. Mari
bersama-sama
kita menjaga lingkungan. Bukan
hanya
kebersihan sungai, melainkan juga
di
tempat
lainnya,”
tutur Sibagariang.

Baca Juga :  Ini Sanksi ASN yang Sengaja Tidak Hadir atau Tambah Libur

Sementara itu,
Kepala
Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya Ahmad Zaini

melalui
Kepala
Bidang Malik berharap
, kegiatan seperti ini sudah seharusnya rutin
dilaksanakan. Dengan demikian
dapat

sama-sama menumbuhkan kesadaran untuk tidak membuang sampah
secara sembarang,
terutam tidak membuang sampah ke sungai.

“Mari terapkan pola hidup bersih dan sehat,
karena hidup sehat bukan untuk siapa-siapa
, melainkan untuk diri
kita sendiri
dan lingkungan tempat tinggal kita,”
tutup
Malik.

Pada akhir
kegiatan bersih-bersih, semua sampah organik maupun nonorganik yang berhasil dikumpulkan,
dijadikan satu, lalu ditimbang agar diketahui berapa jumlah sampah yang dikumpulkan.
Nantinya
catatan itu
akan dilaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Langkah
ini
juga dilaksanakan dalam
rangka wujud
dukungan untuk memperoleh penghargaan Adipura. (pra/ala/dar)

Terpopuler

Artikel Terbaru