PALANGKA RAYA- Anggota DPR RI Dapil Kalteng H
Agustiar Sabran melakukan sosialisasi empat pilar MPR RI yaitu Pancasila, UUD
1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di Aula Universitas Muhamadiyah (UMP)
Palangka Raya, Sabtu (15/2).
โMahasiswa harus bisa merawat keberagaman,
menghidari narkoba, radikalisme, maka empat pilar harus diperkuat. Kita kaya
akan sumber daya alam. Berbeda boleh tetapi jangan sampai menjurus kepada
perpecahan,โ katanya dalam sosialisasi saat itu.
Selain itu, para generasi muda dan mahasiswa
harus ada kesadaran dan keinginan untuk memperkuat negara. Pedoman kehidupan
adalah Agama, budaya dan pendidikan. Etika harus diperhatikan dengan siapapun
berhadapan.
โAda empat pilar yang harus menjadi
fondasi yang kokoh yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
dalam kehidupan sehari-hari,โ pungkas kakak Kandung Gubernur Kalteng H
Sugianto Sabran tersebut.
Dijelaskan pria yang juga menjabat Ketua DAD
Kalteng tersebut, mengapa dirinya sering berkumpul dengan mahasiswa? Karena
memiliki idealisme yang tinggi. Jika menjakankan empat pilar, maka negara akan
menjadi kuat dan kokoh, bebas dari paham yang dapat mengganggu keutuhan negara.
โHarus merawat keberagaman dalam setiap
aktifitas yang dilakukan setiap hari. Saya mengajak mahasiswa untuk berani
berpolitik. Harus idealis dan menempatkan diri dimanapun berada,โ
tegasnya.
Sementara Rektor UMP Sonedi mengatakan bahwa
empat pilar itu sudah dikenal sejak sekolah dasar, dimana Pancasila sebagai
pondasi negara ini dengan lima sila yang ada.
Namun bagaimana menghayati dalam kehidupan
sehari-hari itu yang belum dan perlu ditingkatkan. Harus memiliki rasa
ketuhanan, apapun agama. Karena Negara Indonesia berdasarkan UU dan merupakan
negara kesatuan.
โHarus menghormati perbedaan tetapi tetap
satu. Karena mahasiswa merupakan calon pemimpin, maka harus memahami betul
empat pilar untuk menjadi landasan kebesaran negara tercinta,โ tuturnya.
Ketua Harian DAD Kota Palangka Raya Dr Mambang
Tubil menjelaskan, empat pilar berkaitan dengan kearifan lokal adat dan budaya
sehingga menjadi kokohnya bangsa Indonesia.
โYang memberi kedamaian, kesejahteraan,
menjadi kehidupan, toleransi dan diatur dalam 4 pilar. Kaitan dengan masyarakat
adat, ada pedoman sebelum adanya pancasila yaitu bhineka tunggal ika dengan
menghargai setiap perbedaan,โ tuturnya.
Pilar yang mengatur kehidupan orang dayak sejak
dahulu kala terdiri dari kejujuran, kesetaraan, musyawarah mufakat dan ketaatan
terhadap hukum baik adat dan negara.
Hal ini yang menjadi kerangka kehidupan untuk
mengamalkan empat pilar dalam kehidupan sehari-hari. Dirinya mengusulkan adat
budaya untuk dimasukan dalam UU agar memiliki pedoman yang jelas. Contoh
pengakuan hak masyarakat adat perlu terus didorong untuk direalisasikan.
Mahasiswa yang hadir saat itu berasal dari
perwakilan seluruh Kalteng diantaranya Hima Mura, Hima Barut, Hima Barsel, Hima
Bartim, Hima Pulpis, Hima kapuas, Hima Palangka Raya, Hima Katingan, Hima
Sampit, Hima Seruyan, Hima Kobar, Hima Lamandau dan Hima Sukamara.
Selain itu hadir BEM UPR, BEM UMP, UNKRIP, IAIN,
STIMIK, TAMBUN BUNGAI, STAKN, SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU dan beberapa BEM Universitas
lainnya di Kota Palangka Raya.(nue/dar)