PALANGKA RAYA – Para terduga teroris kelompok jaringan Jemaah
Ansharut Daulah (JAD) Aceh binaan ISIS yang ditangkap di barak (kos) Jalan Pinus
Permai III, Palangka Raya, diketahui sangat tertutup. Jati diri mereka tak
banyak diketahui oleh tetangga sekitar.
Warga dan pengurus masjid di lingkungan
mengakui, lima belas terduga dan tersangka teroris yang diamankan Densus 88 dan
Polda Kalteng itu jarang terlihat.
“Dari salat Tarawih sampai salat lima
waktu, kami tidak pernah melihat mereka pergi ke masjid atau musala. Padahal
jarak barak di sini dengan masjid kurang lebih 100 meter saja,†tutur Ali, tetangga
barak terduga teroris, kepada Kalteng Pos, Rabu (12/6).
Pria yang berprofesi sebagai
tukang ojek online alias ojol itu merasa sangat heran. Saat Hari Raya Idulfitri,
ketika para tetangga pergi menunaikan ibadah salat Id, justru lima belas orang
tersebut tidak keluar sama sekali. Mereka memilih beribadah di dalam barak.
“Bahkan sempat terdengan bunyi
“Amin†sebelum saya berangkat ke masjid (salat Id, red),†ujarnya.
Di tempat terpisah, pengurus Masjid
Al Intishar, Khoirul Iman, saat berbincang dengan Kalteng Pos, juga mengaku tidak
mengenali para terduga teroris. Setelah kedatangan mereka pada pertengahan
puasa, tidak pernah terlihat keluar dari barak untuk beribadah ke masjid.
“Saya juga tahu dari warga. Memang
mereka agak tertutup. Bahkan saat hari raya, kata tetangganya, mereka malah salat
di dalam barak,†ucap Khoirul.
Yang lebih menggelitik, usai
warga sekitar beribadah salat Id, Khoirul melihat salah satu penghuni barak
sedang mencari paku di sekitar rumah warga.
“Waktu itu usai salat, banyak
umat muslim bersalam-salaman, silaturahmi (halalbihalal), eh saya lihat pria
berambut gondrong keluar dari barak untuk mencari paku bekas bangunan warga,â€
katanya. (ena/ce/abe/ctk/nto)