29.9 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Ribuan Rumah Terendam, Puluhan Ribu Orang Terdampak

Ketika
semua pihak disibukkan dengan upaya memutus mata rantai pandemi Covid-19 yang
terlanjur menyebar di Kalteng, dua kabupaten di sebelah utara Palangka Raya
dilanda banjir. Ribuan rumah di Barito Utara (Batara) dan Murung Raya (Mura) terendam.

 

 

FADLI
HERIJA
,
Muara Teweh

DADANG, Murung
Raya

 

LALU lalang
warga masih terlihat di Kelurahan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten
Batara. Salah satu titik banjir di Batara. Air sudah setinggi pinggang orang
dewasa. Bahkan lebih. Untuk transportasi, warga terpaksa menggunakan perahu.
Tidak ada lagi kendaraan roda dua yang keluar masuk gang.

 

Banjir diduga akibat luapan
air Sungai Barito. Apalagi hujan deras terus mengguyur. Di Kelurahan Melayu,
Kecamatan Teweh Tengah, setidaknya ada sekitar 931 unit rumah terendam air.

Kelurahan Melayu berada
di pusat Kota Muara Teweh. Di sana ada permukiman padat penduduk, pusat
perbelanjaan, dan perkantoran. Jumlah rumah yang terdampak musibah banjir
dipastikan terus bertambah, karena belum semua data terhimpun.

Lurah Melayu Reddy
Wahyu Nugraha menyampaikan, sementara ada tujuh rukun tetangga (RT) yang
melaporkan rumah yang terdampak. “Kami masih menunggu data tambahan dari tujuh
RT lagi,” ujarnya, kemarin (12/4).

Area yang terkena
banjir antara lain Pasar Ipu, Jalan Manggis, Jalan Mangkusari, Jalan Panglima
Batur, Jalan Merak Gang Damai, Jalan Merak, Jalan Flores dan MT, Jalan Dahlia,
Jalan Sengaji Hulu, Jalan Anggrek, Jalan Mawar, Jalan AIS Nasution, serta Jalan
Kapten Piere Tandean.

Baca Juga :  Wah!! Polisi Juga Tangkap 10 Terduga Teroris di Gunung Mas

Kemudian, Jalan
Pelajar, Jalan Cempaka Putih, Gang Paraguai, Jalan Imam Bonjol, Gang Kinibalu
dan Pangku Raya. “Pusat perbelanjaan terutama untuk Pasar Pendopo dan pasar
bahan pokok saat ini masih buka, karena memang ketinggian air di daerah ini
belum mencapai setengah meter,” ujar lurah berusia muda ini.

Kawasan paling parah terdampak
banjir kali ini yakni RT 19, RT 18, RT 24, RT 26, dan RT 32 atau sekitar Gang
Paraguai, MT, Gang Citra, Jalan Merak, Cempaka Putih, Imam Bonjol dan Pangku
Raya.

Ketika ditanya apakah
ada warganya yang mengungsi, Reddy menyebutkan, ada warga yang memilih mengungsi
ke rumah sanak keluarga yang tidak terkena banjir, sedangkan sebagian lagi masih
bertahan sembari berharap banjir segera surut.

Sementara, Camat Teweh
Tengah H Mastur mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati
terhadap kabel listrik selama terjadinya banjir, karena bisa saja terjadi
korsleting listrik. Terutama warga yang rumahnya terendam banjir. Anak-anak
yang sering mandi di kawasan Waterfront City Muara Teweh, diingatkan untuk tidak
menaiki jembatan penyeberangan lalu melakukan terjun bebas. “Saya sangat
berharap kepada para orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap
anak-anaknya,” imbaunya.

 

Selain di Kota Muara
Teweh, banjir juga merendam sarana ibadah, sekolah, serta rumah warga yang
berada di pinggiran Sungai Barito. Ada sejumlah desa dan kelurahan di enam
kecamatan yang tak luput dari banjir. Di antaranya Kecamatan Lahei, Kecamatan
Lahei Barat, Kecamatan Teweh Tengah, Kecamatan Teweh Selatan, Kecamatan Teweh
Baru, dan Kecamatan Montallat.

Baca Juga :  Waspada! Sudah 26 Orang di Kalteng Sempat Terindikasi Corona, 15 Masih

Sementara, Kasi
Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Batara, Rizali Hadi menuturkan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan
pendataan dan menunggu laporan dari desa dan kecamatan.

 

Sementara, banjir juga
melanda Kabupaten Mura sejak Rabu (8/4) lalu. Berdasarkan data BPBD Mura,
sebanyak 6.785 rumah dilanda banjir,  tersebar di enam kecamatan. Rinciannya;
Kecamatan Seribu Riam 107 rumah, Sumber Barito 388 rumah, Permata Intan 971
rumah, Murung 1.407 rumah,  Laung Tuhup
3.749 rumah, dan Barito Tuhup Raya 163 rumah.

Kepala BPBD Mura
Markudius Dani menyampaikan, jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak yakni 7.816,
dengan total 21.434 jiwa. Sedangkan sarana dan prasarana yang terendam akibat
banjir, di antaranya sarana pendidikan 4 unit, sarana tempat ibadah 44 unit, serta
sarana kesehatan dan tempat umum 33 unit.

Lebih lanjut
dibeberkannya, banjir yang melanda Kecamatan Seribu Riam dan Kecamatan Sumber
Barito saat ini sudah surut. Di Kecamatan Tumbang Lahung pun banjir sudah mulai
menyurut, meski masih ada beberapa wilayah yang terendam. Sedangkan wilayah
Kecamatan Murung hingga kini masih terendam air. Begitu pun dengan Kecamatan
Laung Tuhup. Bahkan ketinggian ait terus meningkat. Sama hal di wilayah Kecamatan
Batura.

“Saat ini banjir masih
melanda di tiga kecamatan, yaitu wilayah Kecamatan Murung, Kecamatan Laung
Tuhup, dan wilayah Kecamatan Barito Tuhup Raya,” sebut Markudius, Minggu
(12/4).

Ketika
semua pihak disibukkan dengan upaya memutus mata rantai pandemi Covid-19 yang
terlanjur menyebar di Kalteng, dua kabupaten di sebelah utara Palangka Raya
dilanda banjir. Ribuan rumah di Barito Utara (Batara) dan Murung Raya (Mura) terendam.

 

 

FADLI
HERIJA
,
Muara Teweh

DADANG, Murung
Raya

 

LALU lalang
warga masih terlihat di Kelurahan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten
Batara. Salah satu titik banjir di Batara. Air sudah setinggi pinggang orang
dewasa. Bahkan lebih. Untuk transportasi, warga terpaksa menggunakan perahu.
Tidak ada lagi kendaraan roda dua yang keluar masuk gang.

 

Banjir diduga akibat luapan
air Sungai Barito. Apalagi hujan deras terus mengguyur. Di Kelurahan Melayu,
Kecamatan Teweh Tengah, setidaknya ada sekitar 931 unit rumah terendam air.

Kelurahan Melayu berada
di pusat Kota Muara Teweh. Di sana ada permukiman padat penduduk, pusat
perbelanjaan, dan perkantoran. Jumlah rumah yang terdampak musibah banjir
dipastikan terus bertambah, karena belum semua data terhimpun.

Lurah Melayu Reddy
Wahyu Nugraha menyampaikan, sementara ada tujuh rukun tetangga (RT) yang
melaporkan rumah yang terdampak. “Kami masih menunggu data tambahan dari tujuh
RT lagi,” ujarnya, kemarin (12/4).

Area yang terkena
banjir antara lain Pasar Ipu, Jalan Manggis, Jalan Mangkusari, Jalan Panglima
Batur, Jalan Merak Gang Damai, Jalan Merak, Jalan Flores dan MT, Jalan Dahlia,
Jalan Sengaji Hulu, Jalan Anggrek, Jalan Mawar, Jalan AIS Nasution, serta Jalan
Kapten Piere Tandean.

Baca Juga :  Wah!! Polisi Juga Tangkap 10 Terduga Teroris di Gunung Mas

Kemudian, Jalan
Pelajar, Jalan Cempaka Putih, Gang Paraguai, Jalan Imam Bonjol, Gang Kinibalu
dan Pangku Raya. “Pusat perbelanjaan terutama untuk Pasar Pendopo dan pasar
bahan pokok saat ini masih buka, karena memang ketinggian air di daerah ini
belum mencapai setengah meter,” ujar lurah berusia muda ini.

Kawasan paling parah terdampak
banjir kali ini yakni RT 19, RT 18, RT 24, RT 26, dan RT 32 atau sekitar Gang
Paraguai, MT, Gang Citra, Jalan Merak, Cempaka Putih, Imam Bonjol dan Pangku
Raya.

Ketika ditanya apakah
ada warganya yang mengungsi, Reddy menyebutkan, ada warga yang memilih mengungsi
ke rumah sanak keluarga yang tidak terkena banjir, sedangkan sebagian lagi masih
bertahan sembari berharap banjir segera surut.

Sementara, Camat Teweh
Tengah H Mastur mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati
terhadap kabel listrik selama terjadinya banjir, karena bisa saja terjadi
korsleting listrik. Terutama warga yang rumahnya terendam banjir. Anak-anak
yang sering mandi di kawasan Waterfront City Muara Teweh, diingatkan untuk tidak
menaiki jembatan penyeberangan lalu melakukan terjun bebas. “Saya sangat
berharap kepada para orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap
anak-anaknya,” imbaunya.

 

Selain di Kota Muara
Teweh, banjir juga merendam sarana ibadah, sekolah, serta rumah warga yang
berada di pinggiran Sungai Barito. Ada sejumlah desa dan kelurahan di enam
kecamatan yang tak luput dari banjir. Di antaranya Kecamatan Lahei, Kecamatan
Lahei Barat, Kecamatan Teweh Tengah, Kecamatan Teweh Selatan, Kecamatan Teweh
Baru, dan Kecamatan Montallat.

Baca Juga :  Waspada! Sudah 26 Orang di Kalteng Sempat Terindikasi Corona, 15 Masih

Sementara, Kasi
Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Batara, Rizali Hadi menuturkan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan
pendataan dan menunggu laporan dari desa dan kecamatan.

 

Sementara, banjir juga
melanda Kabupaten Mura sejak Rabu (8/4) lalu. Berdasarkan data BPBD Mura,
sebanyak 6.785 rumah dilanda banjir,  tersebar di enam kecamatan. Rinciannya;
Kecamatan Seribu Riam 107 rumah, Sumber Barito 388 rumah, Permata Intan 971
rumah, Murung 1.407 rumah,  Laung Tuhup
3.749 rumah, dan Barito Tuhup Raya 163 rumah.

Kepala BPBD Mura
Markudius Dani menyampaikan, jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak yakni 7.816,
dengan total 21.434 jiwa. Sedangkan sarana dan prasarana yang terendam akibat
banjir, di antaranya sarana pendidikan 4 unit, sarana tempat ibadah 44 unit, serta
sarana kesehatan dan tempat umum 33 unit.

Lebih lanjut
dibeberkannya, banjir yang melanda Kecamatan Seribu Riam dan Kecamatan Sumber
Barito saat ini sudah surut. Di Kecamatan Tumbang Lahung pun banjir sudah mulai
menyurut, meski masih ada beberapa wilayah yang terendam. Sedangkan wilayah
Kecamatan Murung hingga kini masih terendam air. Begitu pun dengan Kecamatan
Laung Tuhup. Bahkan ketinggian ait terus meningkat. Sama hal di wilayah Kecamatan
Batura.

“Saat ini banjir masih
melanda di tiga kecamatan, yaitu wilayah Kecamatan Murung, Kecamatan Laung
Tuhup, dan wilayah Kecamatan Barito Tuhup Raya,” sebut Markudius, Minggu
(12/4).

Terpopuler

Artikel Terbaru