26.3 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Tidak Murni Semua Pedagang yang Terpapar

PALANGKA RAYA- Sejak Rabu (10/6), di Palangka
Raya bertambah enam kasus. Klaster Pasar Besar menyumbang dua kasus. Kini
klaster ini telah berjumlah 75 kasus. Angka tersebut tidak murni semua pedagang
yang terpapar, tapi juga merupakan hasil tracking dan orang yang berkontak erat
dengan pasien positif.

Saat dikonfirmasi, Ketua Harian Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani membenarkan bahwa
penambahan dua orang pasien positif Covid-19 di Palangka Raya merupakan klaster
Pasar Besar.

“Ya, dari enam penambahan jumlah kasus
positif Covid-19 di Kota Palangka Raya, dua kasus berasal dari klaster itu,”
katanya kepada Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co) per telepon, kemarin sore
(11/6).

Baca Juga :  Persiapan sebagai Daerah Penyangga Ibu Kota, Ini Program yang Disiapka

Terpisah, Wali Kota Palangka Raya Fairid
Naparin mengungkapkan, pihaknya berencana melakukan rapid test massal terhadap
warga Kota Palangka Raya. Bukan mustahil jika nanti terjadi kenaikan signifikan.
Langkah pemko ini sebagai upaya memutus rantai persebaran Covid-19, agar wabah
ini segera berakhir.

“Mohon bersabar dan jangan panik apabila
nanti setelah dilakukan rapid test massal ada peningkatan lagi di Kota Palangka
Raya. Tetap jaga jarak dan ikuti protokol kesehatan,” imbuh wali kota seraya
berharap semoga secepatnya diterapkan new normal di Palangka Raya.

Menurutnya, terus meningkatnya angka orang
terpapar positif di klaster Pasar Besar menunjukkan bahwa tim tracking bergerak
aktif untuk melacak orang-orang yang mempunyai riwayat kontak erat dengan
pasien yang terpapar positif.

Baca Juga :  Kesal Perasaannya Digantung, Sengaja Sebarkan Foto Syur

Berdasarkan hasil tracking tersebut, para ODP
yang pernah berkontak diarahkan oleh tim tracking untuk melakukan pemeriksaan swab
yang. Jika hasilnya positif, otomatis memengaruhi grafik pasien positif
Covid-19.

“Meningkatnya pasien klaster pasar bukan
karena masyarakat pergi ke pasar lalu pulang positif. Juga bukan semuanya
terdiri dari pedagang. Meningkatnya angka klaster Pasar Besar ini merupakan
hasil kerja keras dari tim tracking,” pungkasnya.
 

 

PALANGKA RAYA- Sejak Rabu (10/6), di Palangka
Raya bertambah enam kasus. Klaster Pasar Besar menyumbang dua kasus. Kini
klaster ini telah berjumlah 75 kasus. Angka tersebut tidak murni semua pedagang
yang terpapar, tapi juga merupakan hasil tracking dan orang yang berkontak erat
dengan pasien positif.

Saat dikonfirmasi, Ketua Harian Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani membenarkan bahwa
penambahan dua orang pasien positif Covid-19 di Palangka Raya merupakan klaster
Pasar Besar.

“Ya, dari enam penambahan jumlah kasus
positif Covid-19 di Kota Palangka Raya, dua kasus berasal dari klaster itu,”
katanya kepada Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co) per telepon, kemarin sore
(11/6).

Baca Juga :  Persiapan sebagai Daerah Penyangga Ibu Kota, Ini Program yang Disiapka

Terpisah, Wali Kota Palangka Raya Fairid
Naparin mengungkapkan, pihaknya berencana melakukan rapid test massal terhadap
warga Kota Palangka Raya. Bukan mustahil jika nanti terjadi kenaikan signifikan.
Langkah pemko ini sebagai upaya memutus rantai persebaran Covid-19, agar wabah
ini segera berakhir.

“Mohon bersabar dan jangan panik apabila
nanti setelah dilakukan rapid test massal ada peningkatan lagi di Kota Palangka
Raya. Tetap jaga jarak dan ikuti protokol kesehatan,” imbuh wali kota seraya
berharap semoga secepatnya diterapkan new normal di Palangka Raya.

Menurutnya, terus meningkatnya angka orang
terpapar positif di klaster Pasar Besar menunjukkan bahwa tim tracking bergerak
aktif untuk melacak orang-orang yang mempunyai riwayat kontak erat dengan
pasien yang terpapar positif.

Baca Juga :  Kesal Perasaannya Digantung, Sengaja Sebarkan Foto Syur

Berdasarkan hasil tracking tersebut, para ODP
yang pernah berkontak diarahkan oleh tim tracking untuk melakukan pemeriksaan swab
yang. Jika hasilnya positif, otomatis memengaruhi grafik pasien positif
Covid-19.

“Meningkatnya pasien klaster pasar bukan
karena masyarakat pergi ke pasar lalu pulang positif. Juga bukan semuanya
terdiri dari pedagang. Meningkatnya angka klaster Pasar Besar ini merupakan
hasil kerja keras dari tim tracking,” pungkasnya.
 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru