PALANGKA RAYA – Pusat Data dan Laporan (Pusdalops) Badan Penanggulanan
Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng)
menerima laporan hotspot dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) setiap hari.
Plt. Kepala Pelaksana BPB-PK
Provinsi Kalteng, Mofit Saptono Subagio mengungkapkan berdasarkan laporan yang
diterima Pusdalops sampai dengan tanggal 9 Juli 2019, titik panas (hotspot) sepanjang Juli 2019 yakni 61 titik panas.
“Sedangkan jumlah
keseluruhan terhitung sejak Januari 2019 yakni 280 hotspot,” kata Mofit
kepada kaltengpos.co.
Lebih lanjut, Mofit mengatakan
kejadian karhutla sampai dengan tanggal 9 Juli 2019 yakni 38 kali dan 24
diantaranya di Kota Palangka Raya. Sedangkan jumlah keseluruhan semenjak
Januari 2019 yakni 99 kerhutla, tetapi
semua dapat ditangani karena luasannya tidak terlalu besar.
“Luasan yang terbakar untuk
bulan Juli yakni 55,4 hektar dan total luasan 156, 58 hektar untuk 99 kali
kebakaran,” ungkapnya.
Selain itu, Mofit juga mengatakan
bahwa permohonan 6 helikopter sudah ditandatangani oleh Gubernur Kalteng dan
sudah pihaknya ajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Masing-masing helikopter tersebut nanti akan ditempatkan di Bandar Udara Tjilik
Riwut Palangka Raya, Bandar Udara udara H Asan Sampit dan Bandar Udara Iskandar
Pangkalan Bun.
“Ukuran efektifnya pengeboman
air lewat udara itu dapat diukur jika ada titik api yang tidak bisa dijangkau
oleh roda 2 dan roda 4,” pungkasnya. (atm/nto)