30.4 C
Jakarta
Saturday, May 10, 2025

Lulusan dari 20 Jurusan Kuliah ini Gajinya Kecil, Jangan Salah Pilih!

MEMILIH jurusan kuliah bukan hanya soal minat, tetapi juga perlu mempertimbangkan realita pasar kerja dan prospek ekonomi jangka panjang.

Banyak lulusan perguruan tinggi, khususnya di Amerika Serikat, justru menghadapi tantangan finansial serius di awal karier mereka, terutama bagi mereka yang berasal dari jurusan dengan prospek ekonomi terbatas.

Laporan terbaru dari Federal Reserve Bank of New York bertajuk “The Labor Market for Recent College Graduates mengungkap daftar 20 jurusan kuliah dengan rata-rata gaji awal terendah dalam lima tahun pertama setelah kelulusan.

Daftar ini memberikan gambaran nyata bagaimana tidak semua gelar sarjana menjamin kestabilan ekonomi, meski telah melalui perjuangan akademis bertahun-tahun.

Laporan dari Federal Reserve Bank of New York ini memberikan peringatan penting: bahwa tidak semua gelar sarjana menghasilkan penghasilan yang setara dengan usaha dan investasi yang dikeluarkan.

Daftar 20 Jurusan dengan Gaji Awal Terendah
Berikut ini adalah daftar lengkap jurusan kuliah yang mencatatkan rata-rata gaji awal terendah, lengkap dengan tingkat pengangguran lulusan:

  1. Pendidikan Anak Usia Dini
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 1,3%

  1. Pendidikan Sekolah Dasar
    – Gaji Awal: $43.300

– Tingkat Pengangguran: 1,8%

  1. Pendidikan Umum
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 3,3%

  1. Ilmu Sosial
    – Gaji Awal: $41.000

– Tingkat Pengangguran: 3,3%

  1. Ilmu Keluarga dan Konsumen
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 2,7%

  1. Ilmu Hewan dan Tumbuhan (Botani/Zoologi)
    – Gaji Awal: $43.000

– Tingkat Pengangguran: 1,0%

  1. Pelayanan Sosial
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 1,7%

  1. Psikologi
    – Gaji Awal: $45.000

– Tingkat Pengangguran: 3,6%

  1. Sejarah
    – Gaji Awal: $45.000
Baca Juga :  Ini Penjelasan Direktur RSUD Jaraga Sasameh Terkait Honorer Belum Terima Gaji

– Tingkat Pengangguran: 4,6%

  1. Bahasa Asing
    – Gaji Awal: $40.000

– Tingkat Pengangguran: 4,0%

  1. Bahasa dan Sastra Inggris
    – Gaji Awal: $45.000

– Tingkat Pengangguran: 4,9%

  1. Antropologi
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 9,4%

  1. Biologi
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 3,1%

  1. Kajian Etnis
    – Gaji Awal: $45.000

– Tingkat Pengangguran: 2,6%

  1. Seni Pertunjukan
    – Gaji Awal: $41.900

– Tingkat Pengangguran: 2,7%

  1. Seni Rupa
    – Gaji Awal: $42.500

– Tingkat Pengangguran: 7,0%

  1. Sejarah Seni
    – Gaji Awal: $45.000

– Tingkat Pengangguran: 3,0%

  1. Teologi dan Agama
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 3,1%

  1. Pariwisata dan Perhotelan
    – Gaji Awal: $44.000

– Tingkat Pengangguran: 3,7%

  1. Liberal Arts
    – Gaji Awal: $45.000

– Tingkat Pengangguran: 5,3%

Mengapa Dianggap Gaji Kecil di AS?
Sekilas, gaji awal sebesar $40.000–$45.000 per tahun mungkin terdengar menggiurkan, apalagi jika dikonversi ke rupiah dengan kurs Rp16.524 per dolar AS.

Angka tersebut setara dengan Rp660 juta hingga Rp743 juta per tahun, atau sekitar Rp55 juta–Rp62 juta per bulan. Di Indonesia, penghasilan sebesar ini dianggap tinggi, bahkan melebihi gaji banyak eksekutif muda.

Namun, dalam konteks biaya hidup di Amerika Serikat, jumlah tersebut tergolong rendah.

Di kota-kota besar seperti New York, San Francisco, atau Los Angeles, biaya sewa apartemen satu kamar saja bisa mencapai $2.000 per bulan.

Jika ditambah dengan kebutuhan hidup dasar seperti makanan, transportasi, asuransi, dan pajak, total biaya hidup untuk individu bisa mencapai $40.000–$60.000 per tahun.

Dengan demikian, lulusan baru dengan gaji $40.000–$45.000 nyaris tidak memiliki ruang untuk menabung atau menikmati kenyamanan finansial.

Baca Juga :  Jangan Mengucilkan Pasien Positif Maupun Keluarganya

Bahkan, gaji tersebut hanya sedikit lebih tinggi dari upah minimum di banyak negara bagian AS, yang berkisar antara $15 per jam atau sekitar $31.200 per tahun.

Beban Pinjaman Pendidikan dan Masa Depan yang Tertunda
Realita lainnya yang membebani lulusan baru di AS adalah student loan.

Sebagian besar mahasiswa di Amerika lulus dengan utang pendidikan yang mencapai puluhan hingga ratusan ribu dolar.

Cicilan bulanan untuk pinjaman ini bisa menjadi beban berat ketika penghasilan tidak mencukupi.

Akibatnya, banyak lulusan terpaksa menunda kepemilikan rumah, menikah, bahkan memiliki anak, demi mengatur keuangan yang terbatas.

Dalam jangka panjang, situasi ini bisa menghambat mobilitas sosial dan menambah tekanan psikologis.

Jurusan Idealistis vs Realita Ekonomi
Banyak jurusan dengan gaji awal rendah merupakan bidang yang secara akademis dan kultural sangat penting, seperti pendidikan, seni, psikologi, atau pelayanan sosial.

Namun, profesi yang terkait dengan jurusan-jurusan ini sering kali berada di sektor nirlaba atau publik, yang memiliki keterbatasan anggaran untuk membayar gaji tinggi.

Tak sedikit lulusan yang memilih jurusan ini karena panggilan hati atau idealisme. Namun, mereka dihadapkan pada dilema besar antara kecintaan terhadap profesi dan tuntutan finansial hidup.

Meski demikian, bukan berarti jurusan-jurusan dengan gaji rendah tidak layak dipilih. Namun, calon mahasiswa perlu menyusun strategi karier yang matang, termasuk kemungkinan pengembangan keterampilan tambahan, pendidikan lanjutan, atau wirausaha, agar bisa meningkatkan nilai ekonomis dari latar belakang akademis mereka. (jpg)

MEMILIH jurusan kuliah bukan hanya soal minat, tetapi juga perlu mempertimbangkan realita pasar kerja dan prospek ekonomi jangka panjang.

Banyak lulusan perguruan tinggi, khususnya di Amerika Serikat, justru menghadapi tantangan finansial serius di awal karier mereka, terutama bagi mereka yang berasal dari jurusan dengan prospek ekonomi terbatas.

Laporan terbaru dari Federal Reserve Bank of New York bertajuk “The Labor Market for Recent College Graduates mengungkap daftar 20 jurusan kuliah dengan rata-rata gaji awal terendah dalam lima tahun pertama setelah kelulusan.

Daftar ini memberikan gambaran nyata bagaimana tidak semua gelar sarjana menjamin kestabilan ekonomi, meski telah melalui perjuangan akademis bertahun-tahun.

Laporan dari Federal Reserve Bank of New York ini memberikan peringatan penting: bahwa tidak semua gelar sarjana menghasilkan penghasilan yang setara dengan usaha dan investasi yang dikeluarkan.

Daftar 20 Jurusan dengan Gaji Awal Terendah
Berikut ini adalah daftar lengkap jurusan kuliah yang mencatatkan rata-rata gaji awal terendah, lengkap dengan tingkat pengangguran lulusan:

  1. Pendidikan Anak Usia Dini
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 1,3%

  1. Pendidikan Sekolah Dasar
    – Gaji Awal: $43.300

– Tingkat Pengangguran: 1,8%

  1. Pendidikan Umum
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 3,3%

  1. Ilmu Sosial
    – Gaji Awal: $41.000

– Tingkat Pengangguran: 3,3%

  1. Ilmu Keluarga dan Konsumen
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 2,7%

  1. Ilmu Hewan dan Tumbuhan (Botani/Zoologi)
    – Gaji Awal: $43.000

– Tingkat Pengangguran: 1,0%

  1. Pelayanan Sosial
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 1,7%

  1. Psikologi
    – Gaji Awal: $45.000

– Tingkat Pengangguran: 3,6%

  1. Sejarah
    – Gaji Awal: $45.000
Baca Juga :  Ini Penjelasan Direktur RSUD Jaraga Sasameh Terkait Honorer Belum Terima Gaji

– Tingkat Pengangguran: 4,6%

  1. Bahasa Asing
    – Gaji Awal: $40.000

– Tingkat Pengangguran: 4,0%

  1. Bahasa dan Sastra Inggris
    – Gaji Awal: $45.000

– Tingkat Pengangguran: 4,9%

  1. Antropologi
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 9,4%

  1. Biologi
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 3,1%

  1. Kajian Etnis
    – Gaji Awal: $45.000

– Tingkat Pengangguran: 2,6%

  1. Seni Pertunjukan
    – Gaji Awal: $41.900

– Tingkat Pengangguran: 2,7%

  1. Seni Rupa
    – Gaji Awal: $42.500

– Tingkat Pengangguran: 7,0%

  1. Sejarah Seni
    – Gaji Awal: $45.000

– Tingkat Pengangguran: 3,0%

  1. Teologi dan Agama
    – Gaji Awal: $42.000

– Tingkat Pengangguran: 3,1%

  1. Pariwisata dan Perhotelan
    – Gaji Awal: $44.000

– Tingkat Pengangguran: 3,7%

  1. Liberal Arts
    – Gaji Awal: $45.000

– Tingkat Pengangguran: 5,3%

Mengapa Dianggap Gaji Kecil di AS?
Sekilas, gaji awal sebesar $40.000–$45.000 per tahun mungkin terdengar menggiurkan, apalagi jika dikonversi ke rupiah dengan kurs Rp16.524 per dolar AS.

Angka tersebut setara dengan Rp660 juta hingga Rp743 juta per tahun, atau sekitar Rp55 juta–Rp62 juta per bulan. Di Indonesia, penghasilan sebesar ini dianggap tinggi, bahkan melebihi gaji banyak eksekutif muda.

Namun, dalam konteks biaya hidup di Amerika Serikat, jumlah tersebut tergolong rendah.

Di kota-kota besar seperti New York, San Francisco, atau Los Angeles, biaya sewa apartemen satu kamar saja bisa mencapai $2.000 per bulan.

Jika ditambah dengan kebutuhan hidup dasar seperti makanan, transportasi, asuransi, dan pajak, total biaya hidup untuk individu bisa mencapai $40.000–$60.000 per tahun.

Dengan demikian, lulusan baru dengan gaji $40.000–$45.000 nyaris tidak memiliki ruang untuk menabung atau menikmati kenyamanan finansial.

Baca Juga :  Jangan Mengucilkan Pasien Positif Maupun Keluarganya

Bahkan, gaji tersebut hanya sedikit lebih tinggi dari upah minimum di banyak negara bagian AS, yang berkisar antara $15 per jam atau sekitar $31.200 per tahun.

Beban Pinjaman Pendidikan dan Masa Depan yang Tertunda
Realita lainnya yang membebani lulusan baru di AS adalah student loan.

Sebagian besar mahasiswa di Amerika lulus dengan utang pendidikan yang mencapai puluhan hingga ratusan ribu dolar.

Cicilan bulanan untuk pinjaman ini bisa menjadi beban berat ketika penghasilan tidak mencukupi.

Akibatnya, banyak lulusan terpaksa menunda kepemilikan rumah, menikah, bahkan memiliki anak, demi mengatur keuangan yang terbatas.

Dalam jangka panjang, situasi ini bisa menghambat mobilitas sosial dan menambah tekanan psikologis.

Jurusan Idealistis vs Realita Ekonomi
Banyak jurusan dengan gaji awal rendah merupakan bidang yang secara akademis dan kultural sangat penting, seperti pendidikan, seni, psikologi, atau pelayanan sosial.

Namun, profesi yang terkait dengan jurusan-jurusan ini sering kali berada di sektor nirlaba atau publik, yang memiliki keterbatasan anggaran untuk membayar gaji tinggi.

Tak sedikit lulusan yang memilih jurusan ini karena panggilan hati atau idealisme. Namun, mereka dihadapkan pada dilema besar antara kecintaan terhadap profesi dan tuntutan finansial hidup.

Meski demikian, bukan berarti jurusan-jurusan dengan gaji rendah tidak layak dipilih. Namun, calon mahasiswa perlu menyusun strategi karier yang matang, termasuk kemungkinan pengembangan keterampilan tambahan, pendidikan lanjutan, atau wirausaha, agar bisa meningkatkan nilai ekonomis dari latar belakang akademis mereka. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru