PALANGKA RAYA-Meski tidak terlalu kentara,
puncak arus balik pascalebaran diprediksi terjadi hari ini. Selain masyarakat Kota
Palangka Raya yang kembali dari kampung halaman, diperkirakan juga akan ada
pendatang baru dari sejumlah daerah berdomisili di Kota Palangka Raya.
Namun, dari segi jumlahnya, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Palangka Raya memprediksi sangat sedikit.
“Prediksinya sedikit sekali kalau pendatang
baru,†ujar Kepala Bidang Pencatatan Sipil Disdukcapil Kota Palangka Raya
Lukman kepada Kalteng Pos, Sabtu (8/6).
Perkiraan sedikitnya jumlah pendatang yang
masuk usai idulfitri, menurut Lukman, didasarkan pada pengalaman beberapa tahun
terakhir, tidak banyak warga pendatang yang mengurus identitas penduduk dan
dokumen lainnya.
“Karena memang beberapa tahun terakhir ini
setiap usai lebaran tidak banyak warga pendatang yang datang mengurusi dokumen
kependudukan dan pindah dari daerah lain ke Palangka Raya,†jelasnya.
Meski belum bisa menyebut angka perkiraan
penambahan penduduk baru, Lukman menilai kecendrungan pendatang ke Kota
Palangka Raya dengan tujuan mencari kerja, dan tidak berkeinginan menetap
permanen, sehingga tidak banyak yang daftar untuk pindah penduduk.
“Biasanya ke sini (Palangka Raya, Red) hanya
mau cari kerja saja, tidak mau tinggal permanen,†ujar Lukman.
Meskipun tidak banyak pendatang yang masuk,
pihaknya tetap mengimbau dokumen kependudukan dari daerah asal wajib dimiliki
jika memang mau pindah domisili ke Palangka Raya.
Pendatang yang tidak mengantongi dokumen
kependudukan sama sekali dan enggan melaporkan kedatangan ke pemerintah melalui
RT dan kelurahan, tentu akan berurusan dengan pihak kepolisian Pamong Praja dan
instasi lain.
“Kalau pendatang
tetapi tidak mau tinggal permanen, harus tetap melapor ke RT dan juga bisa ke
kami langsung. Jika tidak, nanti kalau ada apa-apa berurusan dengan satpol PP,â€
jelasnya. (old/abe)