25.9 C
Jakarta
Sunday, April 13, 2025

Jarak Pandang di Bawah Normal, Garuda Indonesia Tunda Mendarat

PALANGKA RAYA– Kabut asap memberi
efek buruk ke sarana objek vital. Kemarin pagi (5/9), pesawat Garuda Indonesia batal
landing (mendarat) sesuai jadwal, yakni pukul 07.30 WIB. Otoritas penerbangan
menyetujui pesawat milik BUMN itu mendarat sementara di Bandara Sepinggan,
Balikpapan.

“Kami divert (menggalihkan, red) pendaratan,
karena jarak pandang di bawah normal,” ujar Executive General Manager (EGM)
Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandar Udara (Bandara) Tjilik Riwut Siswanto,
ketika dihubungi per telepon, tadi malam.

Tak dimungkiri, kabut asap menjadi problem bagi
kelancaran penerbangan pesawat, termasuk penerbangan jurusan Jakarta-Palangka
Raya. Jarak pandang hanya sekitar 600 meter. Kurang dari 200 meter dari batas
normal pesawat melakukan pendaratan.

Pukul 09.15 WIB, pihaknya sudah mendapatkan
jarak pandang yang normal. Pesawat nomor penerbangan GA550 itu bertolak menuju
Bandara Tjilik Riwut.

Baca Juga :  Pledoi Belum Siap, Sidang Yantenglie Ditunda

“Sekitar 10.30 WIB pesawat bisa mendarat
dengan lancar. Untuk Garuda yang jadwal mendarat pukul 16.45 WIB, tidak ada
halangan,” katanya seraya menyebut bahwa pesawat Citilink tak melayani rute
selama empat hari.

Berdasarkan data yang dihimpun dari aplikasi
Flightradar, selain dialihkannya pendaratan Garuda Indonesia, pesawat lain pun
mengalami keterlambatan. Lion Air dari Surabaya yang sejatinya mendarat pukul
11.00 WIB, baru bisa mendarat pada pukul 12.20 WIB. Begitu pun dengan pesawat Wings
Air dijadwalkan mendarat pukul 15.10 WIB, terpaksa mendarat pada pukul 16.35
WIB. Sebelumnya, pada pukul 16.25 WIB, pesawat TransNusa dari Balikpapan masih
bisa mendarat dengan mulus.

Manajer Operasional Airnav Indonesia Cabang
Palangka Raya I Gusti Ngurah Saputra membenarkan pengalihan pesawat Garuda
Indonesia ke Balikpapan.

Baca Juga :  Agustiar Ajak Generasi Muda Terus Berkarya

“Bukan gagal mendarat. Hanya mengalihkan
sementara pendaratannya (divert) sembari menunggu kondisi cuaca di Palangka
Raya membaik,” katanya.

Hal serupa pun terjadi di bandara wilayah
barat Kalteng. Di Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun, tiga pesawat juga mengalami
keterlambatan landing karena jarak pandang yang tidak memungkinkan.

Pesawat yang mengalami keterlambatan, yaitu Trigana
Air IL 712 SUB–PKN, Nam Air IN 190 CGK–PKN, dan TransNusa 8B 664 PKY–PKN.
Keterlambatan rata-rata 1 jam 30 menit.

 Terpisah, Sekda Kalteng
Fahrizal Fitri mengakui cukup banyak hotspot yang tersebar di sejumlah wilayah
Kalteng. Seperti Pulang Pisau (Pulpis), Kotawaringin timur (Kotim), Kapuas, dan
Palangka Raya.
(nue/ari/abw/son/ce/ram)

PALANGKA RAYA– Kabut asap memberi
efek buruk ke sarana objek vital. Kemarin pagi (5/9), pesawat Garuda Indonesia batal
landing (mendarat) sesuai jadwal, yakni pukul 07.30 WIB. Otoritas penerbangan
menyetujui pesawat milik BUMN itu mendarat sementara di Bandara Sepinggan,
Balikpapan.

“Kami divert (menggalihkan, red) pendaratan,
karena jarak pandang di bawah normal,” ujar Executive General Manager (EGM)
Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandar Udara (Bandara) Tjilik Riwut Siswanto,
ketika dihubungi per telepon, tadi malam.

Tak dimungkiri, kabut asap menjadi problem bagi
kelancaran penerbangan pesawat, termasuk penerbangan jurusan Jakarta-Palangka
Raya. Jarak pandang hanya sekitar 600 meter. Kurang dari 200 meter dari batas
normal pesawat melakukan pendaratan.

Pukul 09.15 WIB, pihaknya sudah mendapatkan
jarak pandang yang normal. Pesawat nomor penerbangan GA550 itu bertolak menuju
Bandara Tjilik Riwut.

Baca Juga :  Pledoi Belum Siap, Sidang Yantenglie Ditunda

“Sekitar 10.30 WIB pesawat bisa mendarat
dengan lancar. Untuk Garuda yang jadwal mendarat pukul 16.45 WIB, tidak ada
halangan,” katanya seraya menyebut bahwa pesawat Citilink tak melayani rute
selama empat hari.

Berdasarkan data yang dihimpun dari aplikasi
Flightradar, selain dialihkannya pendaratan Garuda Indonesia, pesawat lain pun
mengalami keterlambatan. Lion Air dari Surabaya yang sejatinya mendarat pukul
11.00 WIB, baru bisa mendarat pada pukul 12.20 WIB. Begitu pun dengan pesawat Wings
Air dijadwalkan mendarat pukul 15.10 WIB, terpaksa mendarat pada pukul 16.35
WIB. Sebelumnya, pada pukul 16.25 WIB, pesawat TransNusa dari Balikpapan masih
bisa mendarat dengan mulus.

Manajer Operasional Airnav Indonesia Cabang
Palangka Raya I Gusti Ngurah Saputra membenarkan pengalihan pesawat Garuda
Indonesia ke Balikpapan.

Baca Juga :  Agustiar Ajak Generasi Muda Terus Berkarya

“Bukan gagal mendarat. Hanya mengalihkan
sementara pendaratannya (divert) sembari menunggu kondisi cuaca di Palangka
Raya membaik,” katanya.

Hal serupa pun terjadi di bandara wilayah
barat Kalteng. Di Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun, tiga pesawat juga mengalami
keterlambatan landing karena jarak pandang yang tidak memungkinkan.

Pesawat yang mengalami keterlambatan, yaitu Trigana
Air IL 712 SUB–PKN, Nam Air IN 190 CGK–PKN, dan TransNusa 8B 664 PKY–PKN.
Keterlambatan rata-rata 1 jam 30 menit.

 Terpisah, Sekda Kalteng
Fahrizal Fitri mengakui cukup banyak hotspot yang tersebar di sejumlah wilayah
Kalteng. Seperti Pulang Pisau (Pulpis), Kotawaringin timur (Kotim), Kapuas, dan
Palangka Raya.
(nue/ari/abw/son/ce/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru