32.5 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

Menerobos Banjir Salurkan Bantuan ke Masyarakat

MUARA TEWEH-Sembilan
kecamatan di Kabupaten Barito Utara (Batara) kebanjiran. Ribuan rumah dan
ratusan fasilitas umum terkena dampak. Banjir musiman ini sedikit menghambat
upaya pemerintah setempat untuk mencegah penyebaran Covid-19, yang saat ini sudah
ditemukan tiga kasus.

Meski demikian,
pemerintah tak mau menunda penyaluran bantuan kepada warga yang terdampak
banjir. Petugas membagikan beras cadangan pemerintah (BCP) terhadap warga
terdampak banjir di Kelurahan Melayu, Kelurahan Lanjas, Kelurahan Jambu, dan
Kelurahan Jingah. Totalnya ada 1.394 kepala keluarga.

Dandim 1013/Mtw Letkol
Inf Yusan Riawan melalui Danramil 1013/Teweh Tengah Lettu Inf Muhammad Guntur
mengatakan, meski harus menerobos banjir, pihaknya tetap berupaya membantu
Pemkab Batara menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Tak dapat ditunda, karena
mendesak dan dibutuhkan warga. Apalagi selain adanya bencana banjir, saat ini
pun sedang mewabah Covid-19 dan sebagian warga menjalani puasa. “Kebutuhan
pokok  masyarakat  harus segera dipenuhi, sehingga situasi apa pun,
kami tetap berupaya agar bantuan pemda segera sampai,” katanya.

Baca Juga :  OTG Semakin Banyak, Upaya Pencegahan Diperketat

Terpisah, Plt Kepala
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Batara, Syahmiludin A Surapati menyebut,
ada sekitar 72 unit bangunan sekolah, dari TK hingga SMP, yang terendam banjir
akibat luapan air Sungai Barito dan luapan anak Sungai Teweh, Sungai Lahei, dan
Sungai Malungai.

Adapun sekolah yang
terendam air itu antara lain di Kecamatan Lahei Barat 8 unit, di Kecamatan Lahei
10 unit, di Kecamatan Teweh Baru 4 unit, dan Kecamatan Teweh Selatan 7 unit. Kemudian
bangunan sekolah di Kecamatan Teweh Timur sebanyak 2 unit, Kecamatan Gunung
Timang 14 unit, Kecamatan Montallat 25 unit, serta di Kecamatan Teweh Tengah 2 unit.

“Di tengah ujian
musibah yang silih berganti datang saat ini, saya mengimbau rekan-rekan
pendidik untuk tetap kuat, semangat, dan terus berdoa semoga semuanya segera
berlalu sehingga kita bisa beraktivitas lagi seperti sediakala, melaksanakan
tugas pengabdian untuk memajukan kualitas pendidikan,” pungkasnya.

Baca Juga :  HEBOH ! Balita Hilang Diduga Diculik, Ternyata Nyasar di Hutan

Sementara, Ketua Relawan
Muda Peduli Bencana (RMPB) Batara, Dayat Salikhin mengatakan, banjir kedua
dalam bulan ini menerjang wilayah Kecamatan Lahei Barat, Lahei, Teweh Tengah,
Teweh Timur, Teweh Baru, Teweh Selatan, Gunung Timang, dan Montallat.

Dayat Batara -panggilan
akrabnya- membeberkan, sudah ribuan rumah warga yang terendam. Genangan air
berkisar mulai dari 50 cm hingga 200 meter.

“RMPB saat ini hanya bisa memantau saja
untuk mengumpulkan informasi dari para relawan desa dan kecamatan. Tak bisa
berbuat banyak. Hanya bisa memberi imbauan kepada warga agar tetap waspada dan
berhati-hati menghadapi musibah banjir kali ini,” katanya. 

MUARA TEWEH-Sembilan
kecamatan di Kabupaten Barito Utara (Batara) kebanjiran. Ribuan rumah dan
ratusan fasilitas umum terkena dampak. Banjir musiman ini sedikit menghambat
upaya pemerintah setempat untuk mencegah penyebaran Covid-19, yang saat ini sudah
ditemukan tiga kasus.

Meski demikian,
pemerintah tak mau menunda penyaluran bantuan kepada warga yang terdampak
banjir. Petugas membagikan beras cadangan pemerintah (BCP) terhadap warga
terdampak banjir di Kelurahan Melayu, Kelurahan Lanjas, Kelurahan Jambu, dan
Kelurahan Jingah. Totalnya ada 1.394 kepala keluarga.

Dandim 1013/Mtw Letkol
Inf Yusan Riawan melalui Danramil 1013/Teweh Tengah Lettu Inf Muhammad Guntur
mengatakan, meski harus menerobos banjir, pihaknya tetap berupaya membantu
Pemkab Batara menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Tak dapat ditunda, karena
mendesak dan dibutuhkan warga. Apalagi selain adanya bencana banjir, saat ini
pun sedang mewabah Covid-19 dan sebagian warga menjalani puasa. “Kebutuhan
pokok  masyarakat  harus segera dipenuhi, sehingga situasi apa pun,
kami tetap berupaya agar bantuan pemda segera sampai,” katanya.

Baca Juga :  OTG Semakin Banyak, Upaya Pencegahan Diperketat

Terpisah, Plt Kepala
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Batara, Syahmiludin A Surapati menyebut,
ada sekitar 72 unit bangunan sekolah, dari TK hingga SMP, yang terendam banjir
akibat luapan air Sungai Barito dan luapan anak Sungai Teweh, Sungai Lahei, dan
Sungai Malungai.

Adapun sekolah yang
terendam air itu antara lain di Kecamatan Lahei Barat 8 unit, di Kecamatan Lahei
10 unit, di Kecamatan Teweh Baru 4 unit, dan Kecamatan Teweh Selatan 7 unit. Kemudian
bangunan sekolah di Kecamatan Teweh Timur sebanyak 2 unit, Kecamatan Gunung
Timang 14 unit, Kecamatan Montallat 25 unit, serta di Kecamatan Teweh Tengah 2 unit.

“Di tengah ujian
musibah yang silih berganti datang saat ini, saya mengimbau rekan-rekan
pendidik untuk tetap kuat, semangat, dan terus berdoa semoga semuanya segera
berlalu sehingga kita bisa beraktivitas lagi seperti sediakala, melaksanakan
tugas pengabdian untuk memajukan kualitas pendidikan,” pungkasnya.

Baca Juga :  HEBOH ! Balita Hilang Diduga Diculik, Ternyata Nyasar di Hutan

Sementara, Ketua Relawan
Muda Peduli Bencana (RMPB) Batara, Dayat Salikhin mengatakan, banjir kedua
dalam bulan ini menerjang wilayah Kecamatan Lahei Barat, Lahei, Teweh Tengah,
Teweh Timur, Teweh Baru, Teweh Selatan, Gunung Timang, dan Montallat.

Dayat Batara -panggilan
akrabnya- membeberkan, sudah ribuan rumah warga yang terendam. Genangan air
berkisar mulai dari 50 cm hingga 200 meter.

“RMPB saat ini hanya bisa memantau saja
untuk mengumpulkan informasi dari para relawan desa dan kecamatan. Tak bisa
berbuat banyak. Hanya bisa memberi imbauan kepada warga agar tetap waspada dan
berhati-hati menghadapi musibah banjir kali ini,” katanya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru