29.9 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Corat-Coret Seragam, Belasan Siswa Diberi Hukuman dan Dibubarkan

PALANGKA RAYA- Hari Pendidikan Nasional
(Hardiknas) tahun ini harus dibaluti kisah perjuangan para pendidik dan peserta
didik untuk terus mempertahankan pendidikan. Pada hari yang sama, para siswa sekolah
menengah atas (SMA) sederajat juga menerima kabar kelulusan.

Di kala pemeritah sedang giat melakukan
pencegahan penyebaran Covid-19, beberapa siswa malah melakukan aksi corat-coret
seragam sekolah.

Bertempat di sebuah rumah yang berada di
Jalan Damang Leman, Kelurahan Menteng, belasan anak baru gede (ABG) tersebut
tengah asyik mencoret-coret baju satu sama lain, Minggu (3/5).

Sebanyak 15 siswa yang terdiri dari delapan
orang pria dan tujuh orang wanita ini berasal dari berbagai SMA sederajat yang
berada di Kota Cantik Palangka Raya. Mereka beralasan hanya ingin mengabadikan
momen kelulusan mereka.

“Kami hanya corat-coret di baju dan
berfoto-foto aja pak. Ya, buat kenang-kenangan kami selama 12 tahun bersekolah
lah,” seru salah satu di antara mereka.

Untuk menertibkan dan menjalankan imbauan pemerintah
serta maklumat Kapolri. Satgas II Pencegahan Ditsamapta Polda Kalteng menindak
mereka yang melakukan aksi coret-coret baju tersebut.

Baca Juga :  Ini Penjelasan Wakil Wali Kota tentang Kegiatan Ekonomi Selama PSBB

Belasan siswa yang terjaring itu kemudian dikumpulkan
untuk diberi pembinaan soal bahaya Covid-19. Para siswa itu diarahkan untuk
tidak melakukan tindakan yang melanggar.

Dirsamapta Polda Kalteng Kombes Pol Susilo
Wardono melalui Wadirsamapta AKBP Timbul RK Siregar membenarkan informasi soal
adanya sekelompok siswa SMA yang melakukan aksi corat-coret baju.

“Setelah diberi hukuman tipiring, mereka
dibubarkan untuk kembali ke rumah masing-masing. Juga diimbau untuk tidak
melakukan kegiatan serupa selama wabah corona ini,” katanya.

Di Kalteng, jumlah siswa yang lulus masih
dalam proses perekapan. Data pun belum sampai ke Dinas Pendidikan (Disdik)
Kalteng.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kalteng
Mofit Saptono mengatakan, seluruh sekolah negeri binaan Disdik di wilayah Palangka
Raya mengumumkan kelulusan menggunakan website sekolah masing-masing.

“Tetapi sampai sekarang masih belum
dilaporkan oleh kepala sekolah (kasek), mungkin masih penyusunan laporan,”
tegasnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Minggu siang (3/5).

Sementara itu, kemarin beredar video dan foto
di sosial media berkenaan aksi corat-coret tanda kelulusan para siswa
berseragam putih abu-abu itu.

Baca Juga :  Puluhan Rumah Warga Katingan Kuala Hancur Dihantam Puting Beliung

Berdasarkan keterangan Ketua Asosiasi Kepala
Sekolah Indonesia (AKSI) Kalteng Muhammad Ramli, kelulusan para siswa SMA
dinilai dari rapor semester satu hingga semester enam, ditambah dengan nilai tugas
portofolio yang diberikan oleh setiap guru mata pelajaran (mapel), dikerjakan
siswa di rumah masing-masing. “Tugas ini dikumpulkan secara online, ditambah hasil
try out sebelum libur Covid-19 ini. Untuk tingkat SMA tidak melaksanakan ujian
nasional berbasis komputer (UNBK) maupun ujian sekolah,” ucapnya saat dihubungi
melalui sambungan telepon.

Pria yang juga sebagai kepala sekolah di SMA
5 Palangka Raya ini menyebutkan, di sekolah yang dipimpinnya, seluruh peserta
didik lulus seratus persen. Berkenaan dengan kelulusan, semua sekolah sudah
mengantisipasi dengan mengimbau para siswanya tak keluar rumah untuk merayakan kelulusan
dengan konvoi maupun coret-coret.

“Kami sudah wanti-wanti kepada setiap wali kelas
dan sudah membuat surat edaran (SE) kepada wali murid agar mensyukuri kelulusan
ini dengan berdoa sesuai agama masing-masing, tidak perlu keluar rumah,”
pungkasnya.

PALANGKA RAYA- Hari Pendidikan Nasional
(Hardiknas) tahun ini harus dibaluti kisah perjuangan para pendidik dan peserta
didik untuk terus mempertahankan pendidikan. Pada hari yang sama, para siswa sekolah
menengah atas (SMA) sederajat juga menerima kabar kelulusan.

Di kala pemeritah sedang giat melakukan
pencegahan penyebaran Covid-19, beberapa siswa malah melakukan aksi corat-coret
seragam sekolah.

Bertempat di sebuah rumah yang berada di
Jalan Damang Leman, Kelurahan Menteng, belasan anak baru gede (ABG) tersebut
tengah asyik mencoret-coret baju satu sama lain, Minggu (3/5).

Sebanyak 15 siswa yang terdiri dari delapan
orang pria dan tujuh orang wanita ini berasal dari berbagai SMA sederajat yang
berada di Kota Cantik Palangka Raya. Mereka beralasan hanya ingin mengabadikan
momen kelulusan mereka.

“Kami hanya corat-coret di baju dan
berfoto-foto aja pak. Ya, buat kenang-kenangan kami selama 12 tahun bersekolah
lah,” seru salah satu di antara mereka.

Untuk menertibkan dan menjalankan imbauan pemerintah
serta maklumat Kapolri. Satgas II Pencegahan Ditsamapta Polda Kalteng menindak
mereka yang melakukan aksi coret-coret baju tersebut.

Baca Juga :  Ini Penjelasan Wakil Wali Kota tentang Kegiatan Ekonomi Selama PSBB

Belasan siswa yang terjaring itu kemudian dikumpulkan
untuk diberi pembinaan soal bahaya Covid-19. Para siswa itu diarahkan untuk
tidak melakukan tindakan yang melanggar.

Dirsamapta Polda Kalteng Kombes Pol Susilo
Wardono melalui Wadirsamapta AKBP Timbul RK Siregar membenarkan informasi soal
adanya sekelompok siswa SMA yang melakukan aksi corat-coret baju.

“Setelah diberi hukuman tipiring, mereka
dibubarkan untuk kembali ke rumah masing-masing. Juga diimbau untuk tidak
melakukan kegiatan serupa selama wabah corona ini,” katanya.

Di Kalteng, jumlah siswa yang lulus masih
dalam proses perekapan. Data pun belum sampai ke Dinas Pendidikan (Disdik)
Kalteng.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kalteng
Mofit Saptono mengatakan, seluruh sekolah negeri binaan Disdik di wilayah Palangka
Raya mengumumkan kelulusan menggunakan website sekolah masing-masing.

“Tetapi sampai sekarang masih belum
dilaporkan oleh kepala sekolah (kasek), mungkin masih penyusunan laporan,”
tegasnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Minggu siang (3/5).

Sementara itu, kemarin beredar video dan foto
di sosial media berkenaan aksi corat-coret tanda kelulusan para siswa
berseragam putih abu-abu itu.

Baca Juga :  Puluhan Rumah Warga Katingan Kuala Hancur Dihantam Puting Beliung

Berdasarkan keterangan Ketua Asosiasi Kepala
Sekolah Indonesia (AKSI) Kalteng Muhammad Ramli, kelulusan para siswa SMA
dinilai dari rapor semester satu hingga semester enam, ditambah dengan nilai tugas
portofolio yang diberikan oleh setiap guru mata pelajaran (mapel), dikerjakan
siswa di rumah masing-masing. “Tugas ini dikumpulkan secara online, ditambah hasil
try out sebelum libur Covid-19 ini. Untuk tingkat SMA tidak melaksanakan ujian
nasional berbasis komputer (UNBK) maupun ujian sekolah,” ucapnya saat dihubungi
melalui sambungan telepon.

Pria yang juga sebagai kepala sekolah di SMA
5 Palangka Raya ini menyebutkan, di sekolah yang dipimpinnya, seluruh peserta
didik lulus seratus persen. Berkenaan dengan kelulusan, semua sekolah sudah
mengantisipasi dengan mengimbau para siswanya tak keluar rumah untuk merayakan kelulusan
dengan konvoi maupun coret-coret.

“Kami sudah wanti-wanti kepada setiap wali kelas
dan sudah membuat surat edaran (SE) kepada wali murid agar mensyukuri kelulusan
ini dengan berdoa sesuai agama masing-masing, tidak perlu keluar rumah,”
pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru