33.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Waduh! Pasang Tulisan di Depan Pintu Tolak Rapid Test, Kawasan Murdjan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Komplek perkampungan di Kota
Palangka Raya mendadak sepi, lantaran warga takut dengan adanya kabar rapid
test massal yang akan dilaksanakan Pemerintah Kota Palangka Raya.

Seperti yang terlihat di kawasan
Jalan Murdjani mulai Rt. 01 hingga Rt 06, Kelurahan Pahandut, Kecamatan
Pahandut, Kota Palangka Raya, Rabu (1/7) mendadak sepi dari aktivitas warga.

Hampir seluruh pintu rumah yang
berada di lokasi tersebut terlihat tertutup dan dikunci atau digembok dari luar.
Sebagian warga juga diketahui memilih mengurung diri di dalam rumah.

Hal ini disinyalir karena adanya
informasi yang masih simpang siur di kalangan masyarakat Panarung Bawah, bahwa
akan ada dilaksanakan pemeriksaan rapid tes massal oleh tim Gugus Tugas
Covid-19 Kota Palangka Raya pada hari Rabu (1/7/2020) pagi.

Baca Juga :  Menolak Omnibus Law ! Sindir DPR dan Pemerintah lewat Puisi

Warga setempat menuturkan bahwa
banyak warga yang berada di wilayahnya tidak setuju apabila diadakannya
pemeriksaan kesehatan atau rapid test, dengan alasan banyak warga yang takut
tiba-tiba dinyatakan terpapar Virus Corona.

“Semuanya menolak dan
katanya takut diperiksa makanya disini sepi, ada yang mengurung diri dalam
rumah dan ada yang pergi keluar,” kata Wati.

Tidak sampai disitu, bahkan ada
salah satu warga yang terang-terangan menolak dilakukan pemeriksaan kesehatan
dengan menempelkan tulisan di pintu depan rumahnya ‘Maaf Kami Menolak
Pemeriksaan, Alhamdulillah Sehat Saja, Hormati Hak Kami’

Menurut informasi yang didapat,
warga mendapat informasi adanya rapid test dari media sosial.

Kendati demikian, warga setempat
mengakui tidak pernah mendapat sosialisasi hingga saat ini mengenai kepastian
tentang pemeriksaan kesehatan rapid test tersebut oleh Pemerintah atau Tim
Gugus Tugas Covid-19 Kota Palangka Raya.

Baca Juga :  Masyarakat Jurnalis Desak Bebaskan Jurnalis Mongabay

“Sampai saat ini tidak ada
sosialisasi kepada warga, enatah ini benar atau tidak yang jelas warga takut dan
menolak apabila dilakukan pemeriksaan kesehatan rapid tes” tandasnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Komplek perkampungan di Kota
Palangka Raya mendadak sepi, lantaran warga takut dengan adanya kabar rapid
test massal yang akan dilaksanakan Pemerintah Kota Palangka Raya.

Seperti yang terlihat di kawasan
Jalan Murdjani mulai Rt. 01 hingga Rt 06, Kelurahan Pahandut, Kecamatan
Pahandut, Kota Palangka Raya, Rabu (1/7) mendadak sepi dari aktivitas warga.

Hampir seluruh pintu rumah yang
berada di lokasi tersebut terlihat tertutup dan dikunci atau digembok dari luar.
Sebagian warga juga diketahui memilih mengurung diri di dalam rumah.

Hal ini disinyalir karena adanya
informasi yang masih simpang siur di kalangan masyarakat Panarung Bawah, bahwa
akan ada dilaksanakan pemeriksaan rapid tes massal oleh tim Gugus Tugas
Covid-19 Kota Palangka Raya pada hari Rabu (1/7/2020) pagi.

Baca Juga :  Menolak Omnibus Law ! Sindir DPR dan Pemerintah lewat Puisi

Warga setempat menuturkan bahwa
banyak warga yang berada di wilayahnya tidak setuju apabila diadakannya
pemeriksaan kesehatan atau rapid test, dengan alasan banyak warga yang takut
tiba-tiba dinyatakan terpapar Virus Corona.

“Semuanya menolak dan
katanya takut diperiksa makanya disini sepi, ada yang mengurung diri dalam
rumah dan ada yang pergi keluar,” kata Wati.

Tidak sampai disitu, bahkan ada
salah satu warga yang terang-terangan menolak dilakukan pemeriksaan kesehatan
dengan menempelkan tulisan di pintu depan rumahnya ‘Maaf Kami Menolak
Pemeriksaan, Alhamdulillah Sehat Saja, Hormati Hak Kami’

Menurut informasi yang didapat,
warga mendapat informasi adanya rapid test dari media sosial.

Kendati demikian, warga setempat
mengakui tidak pernah mendapat sosialisasi hingga saat ini mengenai kepastian
tentang pemeriksaan kesehatan rapid test tersebut oleh Pemerintah atau Tim
Gugus Tugas Covid-19 Kota Palangka Raya.

Baca Juga :  Masyarakat Jurnalis Desak Bebaskan Jurnalis Mongabay

“Sampai saat ini tidak ada
sosialisasi kepada warga, enatah ini benar atau tidak yang jelas warga takut dan
menolak apabila dilakukan pemeriksaan kesehatan rapid tes” tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru