Empat bangunan kayu di depan Hotel Luwansa Jalan G Obos, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya, diterjang angin kencang pada Selasa (25/3) sekitar pukul 06.00 WIB pagi.
Sebelas desa di Kabupaten Lamandau hingga kini masih belum menikmati aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kondisi ini menjadi tantangan bagi PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Nanga Bulik dalam mencapai target elektrifikasi di wilayah tersebut.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menerima audiensi dengan PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Tjilik Riwut dan PT PLN UP3 Palangka Raya di Rumah Jabatan Wali Kota, Kamis (20/3/2025) lalu.
LANGIT Kalimantan Tengah kian sesak. Bukan oleh awan mendung. Bukan oleh kabut asap. Tapi oleh kabel yang menjuntai sembarangan.
Listrik. Telekomunikasi. Internet. Semua melilit. Semua kusut. Seperti akar gantung di hutan tropis.
Kabel listrik yang menjuntai dan tidak tertata di sejumlah wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi perhatian serius Gubernur H Sugianto Sabran. Ia menegaskan agar pihak terkait segera melakukan pembenahan guna menghindari potensi bahaya serta menciptakan lingkungan yang lebih tertata.Â
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya terus berupaya meningkatkan pelayanan publik di bidang kelistrikan, dengan menggelar audiensi bersama PT. PLN (Persero) UP3 Palangka Raya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memperkuat sinergi dengan PT PLN (Persero) untuk memastikan program pembangunan listrik desa berjalan optimal.Â
PT PLN (Persero) memberikan kado istimewa bagi masyarakat Desa Tamiang, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, baru-baru ini. Terbukti, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) meresmikan listrik bagi 116 rumah tangga di desa tersebut.
Butuh duit nekat jual kabel. Akibat perbuatannya. Lima orang pekerja kontraktor PLN beserta penadahnya kini tengah menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN), Nanga Bulik.