Meskipun belum genap setahun menjabat, sejumlah penjabat (Pj) bupati di Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah membuat surat pengunduran diri. Mereka ingin fokus bertarung pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 27 November mendatang.
Belasan nama bakal calon gubernur (bacalgub) Kalteng kini tengah harap-harap cemas apakah namanya akan diusung partai atau tidak pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak.
Pesta demokrasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur semakin dekat, puluhan figur yang memastikan maju bertarung menuju KH 1 memiliki keunggulan masing-masing.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Eddy Raya Samsuri membawa visi Barsel sebagai satelit penunjang Ibu Kota Nusantara (IKN). Eddy ingin agar Barsel nantinya bisa menjadi daerah terintegrasi, termasuk menunjang IKN, menjadi kabupaten andalan yang mandiri.
Dua figur kuat, Abdul Razak dan Nadalsyah atau yang biasa disapa Koyem, sama-sama sudah mengantongi rekomendasi untuk maju pada pemilihan gubernur (pilgub) Kalteng. Kini keduanya terus berburu mitra koalisi agar memenuhi syarat untuk bertarung pada pesta demokrasi yang digelar 27 November mendatang.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Workshop Anggota DPRD, Rapat Koordinasi (Rakor) PPP dan Silaturahmi Bakal Calon Kepala Daerah se Kalteng di Palangkaraya sejak Rabu (5/6) hingga Jumat (7/6).
Dalam rangka persiapan menghadapi pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah tahun 2024, Kodim 1016/Palangkaraya menggelar apel kesiapan Pengamanan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala bertempat di lapangan Kodim 1016/Plk, Kamis (6/6).
Komisaris Utama (Komut) Bank Kalteng Rahmat Hidayat memilih untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dibandingkan Kota Palangkaraya.
Penjabat (Pj) Bupati Gunung Mas (Gumas) Herson B. Aden, memperingatkan seluruh ASN (Aparatur Sipil Negara) agar betul-betul menjaga netralitasnya mendekati pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 mendatang.