Sebagai bentuk tindak lanjut terhadap aksi mahasiswa UPR saat menyampaikan aspirasi dan tuntutannya pada, Jumat (8/9) lalu, Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S. didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Natalina Asi, M.A dan lainnya menggelar rapat koordinasi di Aula Rahan, Gedung Rektorat UPR Jl. Hendrik Timang, Palangkaraya, Senin (11/9).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangkaraya, Achmad Zaini usai menghadiri Rapat Koordinasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Senin (11/9/2023) mengatakan bahwa Pemerintah Kota Palangkaraya terus berusaha dalam proses pembangunan, meski banyak keterbatasan anggaran.
Titik api atau hotspot kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Palangkaraya diyakini menurun setelah dua hari diguyur hujan dengan intensitas tinggi di seluruh wilayah kota cantik ini.
Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Emi Abriyani, usai menghadiri pembukaan Pelatihan Mitigasi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Bagi Anggota Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Syariah Kota Palangkaraya Tahun 2023, Jumat (8/9) kemarin, mengatakan data terakhir titik api karhutla hanya tinggal satu saja.
Musim kemarau yang panjang di Kalimantan Tengah (Kalteng) diakui mengakibatkan potensi terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal itu dinilai sangat tinggi terjadi, sehingga memunculkan kabut asap yang mencemari kualitas udara. Terbukti, dalam beberapa pekan ini, di Kota Palangkaraya sendiri telah marak terjadi kasus karhutla di beberapa wilayah.
Kepala Bidang UPTD Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangkaraya, Ahmad Riadi mengungkapkan bahwa keberadaan stasiun pemantau kualitas udara di Kota Palangkaraya hanya ada satu. Hal itu dikelola langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Lokasinya berada di depan Kantor Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya. Sehingga stasiun tersebut, dinilai tidak dapat mampu mewakili seluruh wilayah Palangkaraya yang luas ini.
Ketua Komisi C DPRD Palangka Raya, Hasan Busyairi meminta para orang tua untuk membekali anak-anak masker saat berangkat ke sekolah.
Hal itu dilakukan kata dia, bukanlah tanpa sebab. Mengingat kondisi wilayah Kota Palangka Raya mulai terdampak kabut asap, sebagai akibat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang saat ini terus terjadi.
Kasus kebakaran lahan mulai marak terjadi di Kota Palangkaraya dalam beberapa hari ini. Seperti halnya di kawasan Jalan Tinggang, Sabtu (2/9/2023) sekitar pukul 11.30 WIB. Persisnya di Jalan Gurami, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Palangkaraya.
Mengetahui kejadian itu, Koordinator Lapangan dari Bagian Penanganan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangkaraya, Balap Sipet menduga bahwa kebakaran di wilayah Tingang tersebut, karena faktor kesengajaan.
Masyarakat Kota Palangkaraya kini mulai diimbau mengenakan masker saat berada di luar ruangan. Hal ini seiring dengan kondisi udara yang dinilai mulai tidak sehat akibat tercemarnya kabut asap dari kebakaran lahan dan hutan (karhutla) yang marak terjadi beberapa hari ini.
Kekeringan yang melanda di sejumlah wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, tak pelak menyebabkan kebakaran lahan dan hutan (karhutla). Sejumlah petugas pemadam dari beberapa instansi dan masyarakat pun terus berjibaku dalam melakukan upaya pemadaman api. Seperti yang terjadi di Kota Palangkaraya misalnya. Dalam beberapa hari ini, udara mulai tercemari oleh asap karhutla. Namun demikian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya menyebutkan bahwa kondisi karhutla tersebut masih terkendali.
Plt. Staff Ahli Wali Kota Palangkaraya yang juga Sekretaris PKK Kota Palangkaraya, Fifi Arfina menyambut baik kegiatan Jambore PKK Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023. Kegiatan diikuti seluruh kader PKK se-Kalimantan Tengah dan dihelat di Swiss-Belhotel Danum Palangkaraya sejak 30 Agustus 2023 hingga 2 September 2023 lusa.