Serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut meskipun kesepakatan gencatan senjata telah diumumkan. Wafa News Agency melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan tersebut kini hampir mencapai 100 orang, dengan 21 di antaranya adalah anak-anak dan 25 wanita.
Hamas Palestina dan Israel resmi bersepakat untuk melakukan gencatan senjata yang akan dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025. Dilansir dari ANTARA, kesepakatan ini terjadi setelah lebih dari 460 hari agresi brutal Israel menghancurkan Gaza dan telah menewaskan total 46.707 warga Palestina.
Setelah lebih dari 460 hari konflik yang menghancurkan Gaza, Israel dan kelompok Palestina Hamas akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Kesepakatan ini diumumkan oleh perwakilan dari Qatar, Israel, dan Amerika Serikat, setelah proses negosiasi yang intensif.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menjual senjata senilai USD8 miliar (lebih dari Rp129,7 triliun) ke Israel.
Pengiriman senjata, yang memerlukan persetujuan komite DPR dan Senat AS itu, termasuk di dalamnya rudal, peluru dan amunisi lainnya.
Tragedi kemanusiaan di Gaza semakin mengguncang dunia. Sejak serangan Israel dimulai pada Oktober tahun lalu, jumlah korban tewas kini melampaui angka yang mengerikan, mencapai 44.664 orang.
Tentara Israel mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, Gaza Utara, pada Jumat (6/12), mendekati rumah sakit dengan tembakan hebat. Mereka juga memblokade fasilitas tersebut dari semua arah, menurut sumber dan saksi mata seperti dilansir dari Antara.
KELOMPOK Hizbullah pada Senin, 2 Desember 2024, mengklaim telah menyerang pos militer Israel yang terletak di Roueissat Al-Alam di bukit Kfar Shuba, wilayah yang diduduki Israel.
HIZBULLAH dan Israel telah menyepakati gencatan senjata yang berlaku efektif pada Rabu (27/11) pukul 04.00 waktu setempat.
Perjanjian gencatan senjata yang disepakati Hizbullah dan Israel mengikuti kontur resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang mengakhiri perang 36 hari Israel-Hizbullah pada 2006.
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon atau UNIFIL menyatakan siap menjalankan perannya demi memastikan gencatan senjata antara Israel dengan kelompok Hizbullah di Lebanon akan dipatuhi semua pihak.
KONFLIK Israel-Palestina memasuki babak kelam baru pada Sabtu, 23 November 2024, ketika sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan kematian seorang sandera wanita asal Israel di Gaza utara.