Calon Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran adalah sosok pemimpin berpengalaman, yang siap membawa Kalteng menuju kemajuan. Dengan pengalaman luas di politik nasional dan daerah, Agustiar memiliki rekam jejak yang kuat sebagai pemimpin yang mampu mendengarkan dan mewujudkan aspirasi rakyat.
Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, menegaskan pentingnya pendekatan falsafah Huma Betang dalam menjaga keseimbangan dan kerukunan di tengah masyarakat Kalteng.
Agustiar Sabran merupakan figur pemimpin yang tak hanya dekat dengan rakyat, juga penjaga adat dan tradisi suku Dayak. Sosoknya dikenal luas sebagai pemimpin yang merakyat, selalu berpihak kepada kepentingan masyarakat.
Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, memimpin rapat koordinasi dengan Mantir dan Damang se-Kabupaten Pulang Pisau di Aula Asrama Haji, Kamis (19/9).
Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, menerima penghargaan berupa PIN Kehormatan dari Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).
Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, menyampaikan apresiasi atas langkah Polda Kalteng yang menerapkan Program Huma Betang sebagai metode penyelesaian konflik sosial.
Bakal Calon Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, menekankan pentingnya peran media dalam mendorong generasi muda untuk lebih memahami dan terlibat dalam dunia politik.
Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, bersama Dinas Pendidikan (Disdik) terus mendorong penguatan Mata Pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di sekolah-sekolah. Mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa budaya dan kearifan lokal Dayak tetap lestari dan diwariskan kepada generasi muda.
Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, menyampaikan pesan penting dalam peringatan HUT ke-17 DAD Kalteng yang berlangsung di Betang Hapakat, Jalan RTA Milono Km. 3,5, Palangka Raya, Kamis (22/8) malam.
Falsafah Huma Betang, yang mencakup nilai-nilai keadaban kewarganegaraan seperti gotong royong, kebersamaan, toleransi, dan hidup berdampingan, menjadi fondasi penting dalam menjaga kerukunan di Kalimantan Tengah.