Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengatakan, keberadaan Bundaran Besar di Kota Palangka Raya akan menjadi sentrum budaya dan peradaban.
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran menyebut Bundaran Besar sebagai landmark ibu kota provinsi di Palangka Raya, penting sebagai gerbang dan cerminan wajah Kalteng.
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran beserta jajaran meninjau proses pengembangan kawasan Bundaran Besar di Kota Palangka Raya, Selasa (13/8) sore.
Diketahui saat ini, Pemprov Kalteng terus memacu pengembangan kawasan Bundaran Besar tersebut, agar semakin optimal sebagai ruang publik dan ikon daerah.
Pembangunan Bundaran Besar Kota Palangkaraya sebagai ikon baru masih terus diselesaikan Pemerintah Daerah (Pemda) Kalteng. Proses pembangunan yang hampir selesai itu, ternyata sudah menarik perhatian masyarakat Kota Palangkaraya untuk berkunjung ke tempat tersebut.
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengungkapkan gagasasn dan inovasi, tentu akan melahirkan pro dan kontra. Sehingga menurutnya, hal tersebut sesuatu yang lumrah dan wajar di alam demokrasi.
Masyarakat Kota Palangkaraya mulai meminati dan memadati Bundaran Besar (Bunbes) di saat proses pembangunan renovasi belum selesai. Menanggapi hal itu, anggota Komisi A DPRD Kota Palangkaraya, Syaufwan Hadi mengungkapkan tingginya animo masyarakat untuk berkunjung ke Bunbes sebagai destinasi wisata baru, maka pemerintah perlu bertanggung jawab terkait keamanannya.
Gubernur Kalteng, H.Sugianto Sabran menegaskan bahwa unsur kearifan lokal masih tetap ditonjolkan dalam pembangunan renovasi Bundaran Besar Kota Palangka Raya.
Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran melakukan peletakkan batu pertama pembangunan renovasi Bundaran Besar Kota Palangka Raya, Sabtu (17/9/2022). Sugianto meletakkan batu dengan campuran semen di titik lokasi lahan yang disediakan. Dalam sambutan resminya, gubernur mengatakan bahwa kawasan Bundaran Besar ini merupakan kawasan embrio terbentuknya Kota Palangka Raya.