PROKALTENG.CO-Pasar ponsel lipat diprediksi akan memasuki fase baru pada tahun depan. Hal ini seiring dengan kehadiran iPhone Fold, perangkat lipat pertama dari Apple yang disebut menjadi pemicu lonjakan permintaan ponsel lipat.
Berdasar laporan terbaru IDC, Apple diproyeksikan akan merebutebih dari 22 persen pangsa pasar ponsel lipat pada tahun saat iPhone Fold dirilis.
Nilai ini diperkirakan akan semakin naik hingga 34 persen didorong harga awal perangkat tersebut yang berada di kisaran $2400 atau setara dengan Rp 40 juta.
Prediksi ini mencerminkan antusiasme yang tinggi terhadap perangkat lipat yang selama ini didominasi oleh brand asal Korea Selatan, Samsung.
IDC memperkirakan secara keseluruhan, pasar ponsel lipat akan tumbuh 30 persen pada tahun 2026, dan 21 persen di tahun 2027.
Angka tersebut jauh lebih agresif jika dibandingkan pertumbuhan smartphone secara umum sebelumnya.
Apalagi, masuknya Apple tidak hanya mengangkat pamor ponsel lipat, tetapi juga mendorong pertumbuhan para kompetitornya seperti Samsung dan Huawei.
Ponsel lipat terbaru Samsung, Galaxy Z TriFold dinilai juga akan berdampak pada ketertarikan konsumen ke model perangkat ini.
Pada tahun 2029, perangkat lipat diprediksi akan menyumbang lebih dari 10 persen dari total smartphone yang beredar.
iPhone Fold dikabarkan akan hadir pada musim gugur antara September hingga November tahun depan bersamaan dengan lini iPhone 18 Pro.
Dengan fanbase yang besar, banyak yang tidak kaget jika iPhone Fold akan laris manis sejak hari pertama perilisannya. (jpg)
PROKALTENG.CO-Pasar ponsel lipat diprediksi akan memasuki fase baru pada tahun depan. Hal ini seiring dengan kehadiran iPhone Fold, perangkat lipat pertama dari Apple yang disebut menjadi pemicu lonjakan permintaan ponsel lipat.
Berdasar laporan terbaru IDC, Apple diproyeksikan akan merebutebih dari 22 persen pangsa pasar ponsel lipat pada tahun saat iPhone Fold dirilis.
Nilai ini diperkirakan akan semakin naik hingga 34 persen didorong harga awal perangkat tersebut yang berada di kisaran $2400 atau setara dengan Rp 40 juta.
Prediksi ini mencerminkan antusiasme yang tinggi terhadap perangkat lipat yang selama ini didominasi oleh brand asal Korea Selatan, Samsung.
IDC memperkirakan secara keseluruhan, pasar ponsel lipat akan tumbuh 30 persen pada tahun 2026, dan 21 persen di tahun 2027.
Angka tersebut jauh lebih agresif jika dibandingkan pertumbuhan smartphone secara umum sebelumnya.
Apalagi, masuknya Apple tidak hanya mengangkat pamor ponsel lipat, tetapi juga mendorong pertumbuhan para kompetitornya seperti Samsung dan Huawei.
Ponsel lipat terbaru Samsung, Galaxy Z TriFold dinilai juga akan berdampak pada ketertarikan konsumen ke model perangkat ini.
Pada tahun 2029, perangkat lipat diprediksi akan menyumbang lebih dari 10 persen dari total smartphone yang beredar.
iPhone Fold dikabarkan akan hadir pada musim gugur antara September hingga November tahun depan bersamaan dengan lini iPhone 18 Pro.
Dengan fanbase yang besar, banyak yang tidak kaget jika iPhone Fold akan laris manis sejak hari pertama perilisannya. (jpg)
