PONSEL semakin rentan terhadap upaya peretasan, termasuk metode zero-click yang dapat menginfeksi perangkat tanpa interaksi pengguna. Peretas kerap memanfaatkan tautan atau lampiran berbahaya melalui pesan teks untuk memasang malware, yang kemudian memberi akses ilegal dan memungkinkan pencurian data.
Selain itu, modus voice phishing atau penipuan berbasis telepon sering digunakan untuk mengelabui korban agar menyerahkan informasi pribadi seperti kredensial login dan data kartu kredit.
Mengutip panduan keamanan siber dari AVG Technology, langkah mitigasi segera diperlukan jika ponsel terindikasi diretas.
Pertama, putuskan koneksi internet dengan mematikan Wi-Fi dan data seluler.
Kedua, Hapus aplikasi mencurigakan yang tidak dikenal atau terpasang tanpa izin.
ketiga, Jalankan pemindaian antivirus untuk mendeteksi dan menghapus malware.
keempat, Lakukan reset pabrik setelah membackup data penting guna menghapus infeksi sepenuhnya.
Untuk pencegahan, pengguna disarankan rutin memperbarui sistem dan aplikasi, menggunakan kata sandi kuat dan two-factor authentication (2FA), memanfaatkan VPN saat mengakses Wi-Fi publik, menghapus cache secara berkala, membatasi penyimpanan data sensitif, serta mematikan Bluetooth jika tidak digunakan.
Langkah-langkah ini dinilai penting karena memulihkan ponsel setelah peretasan sering kali sulit dilakukan, sehingga pencegahan menjadi kunci utama menjaga keamanan perangkat. (man/gab/fir/jpg)