PROKALTENG.CO-Roblox memiliki fitur-fitur permainan yang memicu pelepasan dopamin, menciptakan siklus adiktif terutama bagi anak dan remaja yang belum stabil secara kontrol diri.
Roblox adalah platform game daring interaktif yang memungkinkan pengguna membuat, bermain, dan berbagi game buatan sendiri.
Memahami fitur-fitur adiktif dalam Roblox penting agar orang tua dapat mengambil langkah pencegahan sejak dini demi kesehatan mental anak.
Berikut 7 bukti fitur Roblox bisa picu kecanduan serius pada anak dan remaja jika dibiarkan terus-menerus dilansir dari laman Robert King Law Firm, Rabu (6/8):
- Pelepasan Dopamin Berulang
Roblox merangsang dopamin melalui pengalaman menyenangkan dalam bermain. Hormon ini dikenal sebagai pemicu rasa senang yang memberi sensasi puas setelah menyelesaikan aktivitas tertentu.
Ketika dirangsang terus-menerus oleh game, otak pengguna mulai mencari rangsangan serupa secara kompulsif. Ini membentuk siklus adiktif tanpa disadari.
Setelah menang di mini game, anak akan mengejar kemenangan serupa demi kepuasan yang sama.
- Gameplay Tanpa Batas Waktu
Roblox tidak memiliki akhir permainan, membuat pemain terus bermain tanpa tujuan jelas. Tidak ada level terakhir atau misi penutup sehingga waktu bermain meluas secara tidak terkontrol.
Hal ini membuat pengguna sulit berhenti, terutama saat sedang menikmati progress. Anak bisa mengabaikan waktu tidur atau belajar. Batasi waktu layar dengan alarm harian atau fitur kontrol dari perangkat.
- Hadiah Tidak Terduga
Penghargaan dalam Roblox muncul secara acak, memperkuat rasa penasaran. Hadiah yang tak bisa ditebak membuat pengguna terus bermain untuk menemukan kejutan berikutnya.
Efek ini mirip dengan sistem mesin slot dalam perjudian. Ketidakpastian menjadi dorongan besar untuk terus membuka game. Strategi ini disebut sebagai “variable rewards” yang terbukti meningkatkan keterlibatan pengguna.
- Siklus Kompulsi Permainan
Roblox menciptakan pola antisipasi, aktivitas, dan hadiah berulang. Pola ini memancing pengguna untuk terus mengulangi proses bermain.
Ketika pola ini menjadi kebiasaan, pengguna akan merasa gelisah jika tidak membuka game. Dalam jangka panjang, ini bisa berdampak pada kebiasaan sehari-hari.
Ajarkan anak mengenali tanda-tanda kompulsi seperti rasa cemas saat tidak bermain.
- Tekanan Sosial dari Teman Sebaya
Interaksi sosial di Roblox memicu tekanan bermain lebih lama. Saat teman bermain aktif dalam waktu panjang, pengguna lain terdorong untuk ikut bergabung.
Hal ini menumbuhkan rasa takut tertinggal atau kehilangan momen kebersamaan. Lama-lama, waktu bermain ditentukan oleh ritme kelompok. Anak merasa harus online setiap hari agar tidak dikeluarkan dari grup pertemanan di game.
- Sistem Transaksi Mikro Robux
Roblox memiliki sistem pembelian dalam game menggunakan Robux. Robux bisa dibeli dengan uang sungguhan, misalnya USD 10 setara sekitar Rp162.000.
Transaksi ini mendorong pengeluaran impulsif, terutama bagi anak yang belum memahami nilai uang. Fitur ini bisa mengarah ke kebiasaan konsumtif digital. Gunakan fitur kontrol orang tua untuk membatasi pengeluaran dalam aplikasi.
- Target Utama Anak dan Remaja
Fitur-fitur Roblox dirancang agar menarik bagi kelompok usia muda. Anak dan remaja lebih mudah terdorong oleh visual, hadiah, serta interaksi sosial.
Kurangnya kesadaran diri dan kontrol membuat kelompok ini sangat rentan kecanduan. Mereka membutuhkan bimbingan langsung dari orang dewasa.
Studi menunjukkan anak usia 8–16 tahun lebih rentan terhadap sistem penghargaan instan dari game digital.
Mengetahui elemen adiktif dalam Roblox membantu mencegah kebiasaan digital berlebihan yang bisa berdampak pada keseimbangan hidup anak. (jpg)