32.5 C
Jakarta
Tuesday, April 23, 2024

Booming Drakor Squid Game, Waspada Hacker Mengintai!

PROKALTENG.CO – Selama sebulan setelah perilisannya, Squid Game, serial tv drama survival Korea Selatan berhasil menjadi serial terbesar Netflix, dengan lebih dari 111 juta penonton. Mengikuti minat para audiens, pelaku kejahatan siber pun tidak segan-segan memanfaatkan momentum tersebut dengan menciptakan skema penipuan di platform online pengguna. Hal ini diungkapkan pakar Kaspersky yang menyebut kalau ancaman siber terkait ‘Squid Game’ menjadi salah satu ancaman terbesar dan canggih di dunia web, termasuk Trojan, adware, hingga penawaran mencurigakan dari penjualan kostum Halloween. Dari periode September hingga Oktober 2021, Kaspersky menemukan beberapa lusin file berbahaya yang berbeda di web, dan berkedok dengan nama ‘Squid Game’. Dalam sejumlah kasus yang dianalisis, Kaspersky menemukan pengunduh Trojan yang dapat menginstal program berbahaya, selain itu ditemukan juga Trojan dan adware lainnya.
Salah satu skema pelaku kejahatan siber adalah korban diduga diperlihatkan versi animasi game pertama dari serial, dan secara bersamaan, sebuah Trojan tanpa terlihat diluncurkan sehingga dapat mencuri data dari berbagai browser pengguna dan mengirimkannya kembali ke server penyerang. Pintasan (shortcut) juga dibuat di salah satu folder, yang dapat digunakan untuk meluncurkan Trojan setiap kali sistem dijalankan.
Saat aplikasi diluncurkan pada perangkat, ia meminta server kontrol untuk menyelesaikan tugasnya. Ini misalnya bisa berupa, membuka tab di browser atau mengirim SMS ke nomor yang diterima dari server kontrol. Trojan ini didistribusikan di toko aplikasi tidak resmi dan berbagai portal dengan kedok aplikasi, game, dan buku populer, dan lain lain.Kemudian, seiring momen perayaan Halloween yang cukup jadi tren di dunia barat, pelaku kejahatan siber rasanya memahami serial ini akan menjadi kostum yang paling diminati masyarakat. Kaspersky mengamati bahwa banyak toko palsu terkait ‘Squid Game’ mulai bermunculan. Sebagian besar dari mereka menawarkan kesempatan untuk membeli kostum seperti yang dikenakan pemain di serial tersebut dan mereka mengaku sebagai toko resmi. Namun, saat berbelanja di situs tersebut, pengguna berisiko kehilangan uang mereka dan tidak mendapatkan barang yang diinginkan. Selain itu, para pengguna juga secara tidak langsung telah membagikan informasi perbankan dan identitas pribadi seperti rincian kartu, termasuk alamat email, alamat tempat tinggal, dan nama lengkap kepada pelaku kejahatan siber demi melakukan pembelian tersebut.
Selain halaman phishing ‘klasik’ yang menawarkan streaming Game Squid, Kaspersky juga menemukan beberapa halaman yang menawarkan untuk bersaing dalam versi online game untuk memenangkan hadiah utama 100 BNB (Binance coin). Selanjutnya, pemain tidak akan menerima hadiah yang dijanjikan dan justru berakhir dengan pengunduhan malware bahkan kehilangan data. “Squid Game yang menjadi daya tarik baru hanyalah masalah waktu. Seperti topik trending lainnya, penjahat dunia maya memiliki firasat bagus tentang apa yang akan berhasil dan apa yang tidak,” komentar Anton V. Ivanov, pakar keamanan di Kaspersky. Dia melanjutkan, saat Squid Game sedang berkembang pesat di kalangan masyarakat dan menjadi hype, pihaknya mengamati banyak halaman phishing yang menawarkan kostum pemain layaknya di serial; hingga mengundang pengguna untuk memainkan game serupa secara online.
“Tak perlu dikatakan, akhirnya para target berakhir dengan kehilangan data, uang, hingga malware terinstal di perangkat mereka. Sangat penting bagi pengguna untuk memeriksa keaslian situs web saat mencari sumber untuk streaming acara atau melakukan pembelian merchandise,” lanjut Anton.Untuk menghindari menjadi korban dari program berbahaya dan penipuan online, Kaspersky menyarankan pengguna untuk selalu memeriksa keaslian situs web sebelum memasukkan data pribadi dan hanya gunakan laman web resmi untuk menonton atau mengunduh film. Periksa ulang format URL dan ejaan nama perusahaan dan perhatikan ekstensi file yang Anda unduh file video tidak akan pernah memiliki ekstensi .exe atau .msi.Gunakan solusi keamanan yang andal, yang bisa mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs phishing. Hindari tautan yang menjanjikan penayangan awal konten, dan jika ragu tentang keaslian konten, hubungi penyedia hiburan Anda.

Baca Juga :  Kebiasaan Buruk Mengendarai Mobil Matik yang Harus Dihindari





Reporter: jawaPos Contributor

PROKALTENG.CO – Selama sebulan setelah perilisannya, Squid Game, serial tv drama survival Korea Selatan berhasil menjadi serial terbesar Netflix, dengan lebih dari 111 juta penonton. Mengikuti minat para audiens, pelaku kejahatan siber pun tidak segan-segan memanfaatkan momentum tersebut dengan menciptakan skema penipuan di platform online pengguna. Hal ini diungkapkan pakar Kaspersky yang menyebut kalau ancaman siber terkait ‘Squid Game’ menjadi salah satu ancaman terbesar dan canggih di dunia web, termasuk Trojan, adware, hingga penawaran mencurigakan dari penjualan kostum Halloween. Dari periode September hingga Oktober 2021, Kaspersky menemukan beberapa lusin file berbahaya yang berbeda di web, dan berkedok dengan nama ‘Squid Game’. Dalam sejumlah kasus yang dianalisis, Kaspersky menemukan pengunduh Trojan yang dapat menginstal program berbahaya, selain itu ditemukan juga Trojan dan adware lainnya.
Salah satu skema pelaku kejahatan siber adalah korban diduga diperlihatkan versi animasi game pertama dari serial, dan secara bersamaan, sebuah Trojan tanpa terlihat diluncurkan sehingga dapat mencuri data dari berbagai browser pengguna dan mengirimkannya kembali ke server penyerang. Pintasan (shortcut) juga dibuat di salah satu folder, yang dapat digunakan untuk meluncurkan Trojan setiap kali sistem dijalankan.
Saat aplikasi diluncurkan pada perangkat, ia meminta server kontrol untuk menyelesaikan tugasnya. Ini misalnya bisa berupa, membuka tab di browser atau mengirim SMS ke nomor yang diterima dari server kontrol. Trojan ini didistribusikan di toko aplikasi tidak resmi dan berbagai portal dengan kedok aplikasi, game, dan buku populer, dan lain lain.Kemudian, seiring momen perayaan Halloween yang cukup jadi tren di dunia barat, pelaku kejahatan siber rasanya memahami serial ini akan menjadi kostum yang paling diminati masyarakat. Kaspersky mengamati bahwa banyak toko palsu terkait ‘Squid Game’ mulai bermunculan. Sebagian besar dari mereka menawarkan kesempatan untuk membeli kostum seperti yang dikenakan pemain di serial tersebut dan mereka mengaku sebagai toko resmi. Namun, saat berbelanja di situs tersebut, pengguna berisiko kehilangan uang mereka dan tidak mendapatkan barang yang diinginkan. Selain itu, para pengguna juga secara tidak langsung telah membagikan informasi perbankan dan identitas pribadi seperti rincian kartu, termasuk alamat email, alamat tempat tinggal, dan nama lengkap kepada pelaku kejahatan siber demi melakukan pembelian tersebut.
Selain halaman phishing ‘klasik’ yang menawarkan streaming Game Squid, Kaspersky juga menemukan beberapa halaman yang menawarkan untuk bersaing dalam versi online game untuk memenangkan hadiah utama 100 BNB (Binance coin). Selanjutnya, pemain tidak akan menerima hadiah yang dijanjikan dan justru berakhir dengan pengunduhan malware bahkan kehilangan data. “Squid Game yang menjadi daya tarik baru hanyalah masalah waktu. Seperti topik trending lainnya, penjahat dunia maya memiliki firasat bagus tentang apa yang akan berhasil dan apa yang tidak,” komentar Anton V. Ivanov, pakar keamanan di Kaspersky. Dia melanjutkan, saat Squid Game sedang berkembang pesat di kalangan masyarakat dan menjadi hype, pihaknya mengamati banyak halaman phishing yang menawarkan kostum pemain layaknya di serial; hingga mengundang pengguna untuk memainkan game serupa secara online.
“Tak perlu dikatakan, akhirnya para target berakhir dengan kehilangan data, uang, hingga malware terinstal di perangkat mereka. Sangat penting bagi pengguna untuk memeriksa keaslian situs web saat mencari sumber untuk streaming acara atau melakukan pembelian merchandise,” lanjut Anton.Untuk menghindari menjadi korban dari program berbahaya dan penipuan online, Kaspersky menyarankan pengguna untuk selalu memeriksa keaslian situs web sebelum memasukkan data pribadi dan hanya gunakan laman web resmi untuk menonton atau mengunduh film. Periksa ulang format URL dan ejaan nama perusahaan dan perhatikan ekstensi file yang Anda unduh file video tidak akan pernah memiliki ekstensi .exe atau .msi.Gunakan solusi keamanan yang andal, yang bisa mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs phishing. Hindari tautan yang menjanjikan penayangan awal konten, dan jika ragu tentang keaslian konten, hubungi penyedia hiburan Anda.

Baca Juga :  Kebiasaan Buruk Mengendarai Mobil Matik yang Harus Dihindari





Reporter: jawaPos Contributor

Terpopuler

Artikel Terbaru