27.6 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Menikah Usia Dini Lebih Rentan Kena Kanker Serviks

Kanker serviks menjadi
penyakit yang paling ditakuti perempuan setelah kanker payudara. Kanker ini
menyerang area mulut rahim dan rentan pada perempuan berisiko, di antaranya,
mereka yang sudah berhubungan intim atau yang sering berganti pasangan dalam
berhubungan intim. Kanker serviks ternyata lebih rentan menyerang pada
perempuan yang menikah di usia muda. Mengapa demikian?

Plt Direktur Kesehatan
Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Widwiono
menjelaskan, perempuan dengan risiko kanker serviks lebih rentan menyerang pada
mereka yang menikah di usia dini. Artinya menikah sebelum usia 20 tahun.

“Kanker serviks riskan
menyerang yang menikah di usia muda. Memang tak serta merta begitu nikah
langsung terkena, ya. Angka kejadiannya sekitar 10-15 tahun kemudian,” tegasnya
dalam kampanye #SehatSebelumNikah di Jakarta, Selasa (26/11) lalu.

Widwiono mengungkapkan, hal
itu disebabkan kondisi uterus perempuan di bawah usia 20 tahun memiliki mulut
rahim yang masih terbuka. Mulut rahim yang terbuka itu memiliki banyak jaringan
halus.

Baca Juga :  Sering Merokok Vape Bisa Bikin Flu Sulit Sembuh?

“Di situlah tempat berkembang
biaknya virus tadi. Tapi perempuan usia 20 tahun ke atas, uterusnya sudah
menutup. Jadi kalau kena benturan-benturan lebih aman. Makanya kalau kami
bilang usia 21 tahun ke atas aman untuk menikah. Kalau kurang dari 20 rawan,”
jelasnya.

Catatan BKKBN sedikitnya angka
pernikahan dini di kalangan perempuan masih ada 11 persen. Sehingga mereka yang
belum siap masuk usia menikah juga berisiko.

Kanker serviks merupakan
kanker leher rahim yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Data
GLOBOCAN 2018 menunjukkan bahwa kasus baru kanker serviks di Indonesia mencapai
32.469 kasus atau 17,2 persen dari presentase kanker perempuan di Indonesia.

Kanker ini merupakan salah
satu kanker terbesar yang menyebabkan kematian pada perempuan. Bahkan, kematian
akibat kanker serviks mencapai 18.279 per tahun atau sebanyak 50 perempuan
Indonesia meninggal setiap harinya. Padahal kanker serviks merupakan salah satu
kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi HPV.

Baca Juga :  Mengenal Penyakit Kulit Psoriasis Berupa Bercak Kemerahan dan Gatal

Perwakilan dari Yayasan Kanker
Indonesia DKI Jakarta dr. Venita Eng, MSc, menjelaskan, selama ini vaksin HPV
memang dikenal sebagai upaya pencegahan kanker serviks pada perempuan. Namun,
vaksin HPV sebenarnya juga dapat melindungi laki-laki dari beragam potensi
penyakit yang muncul akibat virus HPV.

“Maka para pasangan yang
memiliki rencana untuk membangun keluarga agar mereka segera melakukan
vaksinasi HPV pranikah. Sehingga dapat terhindar dari bahaya kanker serviks dan
penyakit terkait virus HPV lainnya. Apalagi mengingat selain menyebabkan kanker
serviks pada perempuan, virus HPV juga dapat menyebabkan beberapa penyakit
kulit dan kelamin pada laki-laki,” tegasnya.(jpc)

 

Kanker serviks menjadi
penyakit yang paling ditakuti perempuan setelah kanker payudara. Kanker ini
menyerang area mulut rahim dan rentan pada perempuan berisiko, di antaranya,
mereka yang sudah berhubungan intim atau yang sering berganti pasangan dalam
berhubungan intim. Kanker serviks ternyata lebih rentan menyerang pada
perempuan yang menikah di usia muda. Mengapa demikian?

Plt Direktur Kesehatan
Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Widwiono
menjelaskan, perempuan dengan risiko kanker serviks lebih rentan menyerang pada
mereka yang menikah di usia dini. Artinya menikah sebelum usia 20 tahun.

“Kanker serviks riskan
menyerang yang menikah di usia muda. Memang tak serta merta begitu nikah
langsung terkena, ya. Angka kejadiannya sekitar 10-15 tahun kemudian,” tegasnya
dalam kampanye #SehatSebelumNikah di Jakarta, Selasa (26/11) lalu.

Widwiono mengungkapkan, hal
itu disebabkan kondisi uterus perempuan di bawah usia 20 tahun memiliki mulut
rahim yang masih terbuka. Mulut rahim yang terbuka itu memiliki banyak jaringan
halus.

Baca Juga :  Sering Merokok Vape Bisa Bikin Flu Sulit Sembuh?

“Di situlah tempat berkembang
biaknya virus tadi. Tapi perempuan usia 20 tahun ke atas, uterusnya sudah
menutup. Jadi kalau kena benturan-benturan lebih aman. Makanya kalau kami
bilang usia 21 tahun ke atas aman untuk menikah. Kalau kurang dari 20 rawan,”
jelasnya.

Catatan BKKBN sedikitnya angka
pernikahan dini di kalangan perempuan masih ada 11 persen. Sehingga mereka yang
belum siap masuk usia menikah juga berisiko.

Kanker serviks merupakan
kanker leher rahim yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Data
GLOBOCAN 2018 menunjukkan bahwa kasus baru kanker serviks di Indonesia mencapai
32.469 kasus atau 17,2 persen dari presentase kanker perempuan di Indonesia.

Kanker ini merupakan salah
satu kanker terbesar yang menyebabkan kematian pada perempuan. Bahkan, kematian
akibat kanker serviks mencapai 18.279 per tahun atau sebanyak 50 perempuan
Indonesia meninggal setiap harinya. Padahal kanker serviks merupakan salah satu
kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi HPV.

Baca Juga :  Mengenal Penyakit Kulit Psoriasis Berupa Bercak Kemerahan dan Gatal

Perwakilan dari Yayasan Kanker
Indonesia DKI Jakarta dr. Venita Eng, MSc, menjelaskan, selama ini vaksin HPV
memang dikenal sebagai upaya pencegahan kanker serviks pada perempuan. Namun,
vaksin HPV sebenarnya juga dapat melindungi laki-laki dari beragam potensi
penyakit yang muncul akibat virus HPV.

“Maka para pasangan yang
memiliki rencana untuk membangun keluarga agar mereka segera melakukan
vaksinasi HPV pranikah. Sehingga dapat terhindar dari bahaya kanker serviks dan
penyakit terkait virus HPV lainnya. Apalagi mengingat selain menyebabkan kanker
serviks pada perempuan, virus HPV juga dapat menyebabkan beberapa penyakit
kulit dan kelamin pada laki-laki,” tegasnya.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru