Site icon Prokalteng

Penyebab Serangan Jantung di Usia 30-an

penyebab-serangan-jantung-di-usia-30-an

Aktor berdarah Taiwan-Kanada, Godfrey Gao ditemukan sudah tak bernyawa akibat serangan jantung. Usianya masih tergolong muda, 35 tahun. Tak lagi indentik sebagai penyakit orang tua, serangan jantung juga makin banyak dialami usia lebih muda. 

Faktanya, 10 persen kasus serangan jantung dialami pria berusia dibawah 45 tahun. Apa penyebab serangan jantung di usia 30-an? Tentunya, ini menjadi pertanyaan besar bagi Anda.

Serangan jantung terjadi ketika pembuluh darah jantung mengalami penyumbatan dan jaringannya tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Kurangnya aliran darah tersebut menyebabkan kerusakan jaringan jantung. Itu sebabnya, terjadi gangguan fungsi jantung. 

Perlu diingat, usia 30-an bukanlah jaminan Anda akan terbebas dari penyakit mematikan yang satu ini. Bila ingin mencegahnya, Anda harus tahu apa saja faktor risiko penyebab serangan jantung di usia muda. 

Penyebab serangan jantung pada usia muda

Penyebab paling sering terjadinya serangan jantung di usia muda adalah karena penyakit jantung koroner. Ini merupakan gangguan pembuluh darah jantung akibat sumbatan oleh plak aterosklerosis yang berisi lemak. 

Jika pembuluh darah jantung ini tersumbat, maka aliran darah tidak lancar dan akan terjadi gangguan pemompaan jantung. Terdapat beberapa alasan mengapa saat ini terjadi peningkatan serangan jantung pada usia muda. 

Penyakit jantung koroner dapat terjadi karena adanya berbagai faktor risiko. Misalnya, hipertensi, kebiasaan merokok, dan gangguan kolesterol. Selain itu, salah satu faktor risiko signifikan kejadian penyakit jantung koroner adalah meningkatnya jumlah penderita diabetes melitus tipe 2. 

Meningkatnya kejadian diabetes disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya akses yang lebih mudah terhadap makanan cepat saji dan olahan tinggi kalori. Berat badan berlebih dan aktivitas fisik yang sangat minim juga bisa menyebabkan meningkatnya angka kejadian penyakit jantung koroner.

Tahukah Anda, bahwa merokok 10 batang sehari meningkatkan kemungkinan penyakit jantung koroner sebesar 50 persen.

Sementara itu, setiap kenaikan 30 mg/dL kolesterol LDL juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner sebesar 50 persen. 

Peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 10 mmHg meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 30 persen. Setiap kenaikan kadar gula darah 15 mg/dL, meningkatkan risiko sebesar 20 persen. 

Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan penyakit jantung koroner, khususnya pada usia muda, maka Anda harus lebih waspada. Artinya, Anda harus fokus pada faktor risiko yang bisa Anda kontrol. Informasikan juga kepada dokter mengenai riwayat penyakit apa pun di keluarga Anda.(klikdokter)

Tahukah Anda, bahwa merokok 10 batang sehari meningkatkan kemungkinan penyakit jantung koroner sebesar 50 persen.

Sementara itu, setiap kenaikan 30 mg/dL kolesterol LDL juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner sebesar 50 persen. 

Peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 10 mmHg meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 30 persen. Setiap kenaikan kadar gula darah 15 mg/dL, meningkatkan risiko sebesar 20 persen. 

Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan penyakit jantung koroner, khususnya pada usia muda, maka Anda harus lebih waspada. Artinya, Anda harus fokus pada faktor risiko yang bisa Anda kontrol. Informasikan juga kepada dokter mengenai riwayat penyakit apa pun di keluarga Anda.(klikdokter)

Exit mobile version