31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Deteksi Virus Lewat Hidung, Anjing Dilatih Untuk Lacak Kasus Covid-19

Anjing
pelacak biasanya dilatih untuk melacak pelaku kejahatan. Tapi di era pandemi,
anjing dilatih untuk ikut melacak kasus Covid-19.

Dilansir
dari Science Times, Rabu (25/11), tiga anjing yaitu Asher, Strom dan Maple di
Prancis, semuanya dapat memainkan peran penting dalam mitigasi pandemi
Covid-19. Mereka bukan satu-satunya anjing yang dapat berkontribusi untuk
mengendalikan memburuknya krisis kesehatan global ini. Secara global, anjing
menjalani pelatihan agar dapat mendeteksi bau infeksi Covid-19.

Pelatih
anjing mengklaim hasil yang luar biasa ditunjukkan oleh hewan tersebut. Mereka
mengklaim anjing dapat mengidentifikasi virus dengan akurasi yang hampir
sempurna.

Baca
Juga: Anjing Bisa Deteksi Covid-19 dengan Mengendus Area Ketiak Pasien

Para
ilmuwan yang terlibat dalam inisiatif tersebut mengusulkan bahwa anjing dapat
membantu mengendalikan pandemi. Sebab anjing dapat menyaring ratusan individu
dalam 1 jam di lokasi sibuk seperti stadion olahraga atau bandara. Anjing juga
lebih murah untuk dijalankan dibandingkan dengan pendekatan pengujian
konvensional seperti teknik amplifikasi PCR.

Baca Juga :  Ini 11 Daftar Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Namun,
sebagian besar temuan ini belum dipublikasikan, sehingga menantang komunitas
ilmiah skala besar untuk menyelidiki klaim tersebut. Para ilmuwan menilai
penelitian ini menjanjikan.

Sedangkan,
menurut seorang ahli saraf hewan di Universitas Kedokteran Hewan Hanover di
Jerman Holger Volk, tidak ada yang mengatakan anjing dapat mengganti mesin PCR.
Meski begitu, anjing pelacak bisa sangat menjanjikan untuk skrining awal. Volk
juga memimpin inisiatif untuk melatih dan menyelidiki anjing pelacak Covid-19.

Dalam
proyek ini, para peneliti melatih 8 anjing pada sampel yang diambil dari
tenggorokan dan mulut 7 orang yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 dan 7
individu yang tidak terinfeksi. Hasilnya, anjing-anjing itu mampu
mengidentifikasi 83 persen kasus positif Covid-19 dan 96 persen negatif.

Baca Juga :  Mirip Masuk Angin, 3 Gejala Ini Bisa Jadi Tanda Jantung Koroner

Dalam
studi seorang peneliti bernama Cynthia Otto, yang memimpin Penn Vet Working on
Dog Center di University of Pennsylvania di Philadelphia, menemukan bahwa
anjing dapat menentukan perbedaan antara sampel keringat atau urin dari
individu yang terinfeksi dan tidak.

Otto,
menegaskan penelitian ini sedang ditinjau ulang. Dalam inisiatif untuk
mengumpulkan tempat data yang besar, timnya mengumpulkan sampel keringat dari
1.000 kemeja yang dikenakan semalam oleh individu yang dites positif dan
negatif terkena virus. Hasilnya masih akan diteliti lebih lanjut.

Anjing
pelacak biasanya dilatih untuk melacak pelaku kejahatan. Tapi di era pandemi,
anjing dilatih untuk ikut melacak kasus Covid-19.

Dilansir
dari Science Times, Rabu (25/11), tiga anjing yaitu Asher, Strom dan Maple di
Prancis, semuanya dapat memainkan peran penting dalam mitigasi pandemi
Covid-19. Mereka bukan satu-satunya anjing yang dapat berkontribusi untuk
mengendalikan memburuknya krisis kesehatan global ini. Secara global, anjing
menjalani pelatihan agar dapat mendeteksi bau infeksi Covid-19.

Pelatih
anjing mengklaim hasil yang luar biasa ditunjukkan oleh hewan tersebut. Mereka
mengklaim anjing dapat mengidentifikasi virus dengan akurasi yang hampir
sempurna.

Baca
Juga: Anjing Bisa Deteksi Covid-19 dengan Mengendus Area Ketiak Pasien

Para
ilmuwan yang terlibat dalam inisiatif tersebut mengusulkan bahwa anjing dapat
membantu mengendalikan pandemi. Sebab anjing dapat menyaring ratusan individu
dalam 1 jam di lokasi sibuk seperti stadion olahraga atau bandara. Anjing juga
lebih murah untuk dijalankan dibandingkan dengan pendekatan pengujian
konvensional seperti teknik amplifikasi PCR.

Baca Juga :  Ini 11 Daftar Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Namun,
sebagian besar temuan ini belum dipublikasikan, sehingga menantang komunitas
ilmiah skala besar untuk menyelidiki klaim tersebut. Para ilmuwan menilai
penelitian ini menjanjikan.

Sedangkan,
menurut seorang ahli saraf hewan di Universitas Kedokteran Hewan Hanover di
Jerman Holger Volk, tidak ada yang mengatakan anjing dapat mengganti mesin PCR.
Meski begitu, anjing pelacak bisa sangat menjanjikan untuk skrining awal. Volk
juga memimpin inisiatif untuk melatih dan menyelidiki anjing pelacak Covid-19.

Dalam
proyek ini, para peneliti melatih 8 anjing pada sampel yang diambil dari
tenggorokan dan mulut 7 orang yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 dan 7
individu yang tidak terinfeksi. Hasilnya, anjing-anjing itu mampu
mengidentifikasi 83 persen kasus positif Covid-19 dan 96 persen negatif.

Baca Juga :  Mirip Masuk Angin, 3 Gejala Ini Bisa Jadi Tanda Jantung Koroner

Dalam
studi seorang peneliti bernama Cynthia Otto, yang memimpin Penn Vet Working on
Dog Center di University of Pennsylvania di Philadelphia, menemukan bahwa
anjing dapat menentukan perbedaan antara sampel keringat atau urin dari
individu yang terinfeksi dan tidak.

Otto,
menegaskan penelitian ini sedang ditinjau ulang. Dalam inisiatif untuk
mengumpulkan tempat data yang besar, timnya mengumpulkan sampel keringat dari
1.000 kemeja yang dikenakan semalam oleh individu yang dites positif dan
negatif terkena virus. Hasilnya masih akan diteliti lebih lanjut.

Terpopuler

Artikel Terbaru