27.3 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Sebulan Pascasembuh, Hasil PCR Positif Lagi? Ini Penjelasan Ahli

PROKALTENG.CO – Setelah sebulan lebih jadi penyintas Covid-19 dan sudah tanpa gejala, tapi kenapa ketika tes PCR masih tetap positif? Apakah orang itu masih menularkan virus?

Fakta ini seringkali membuat gusar para penyintas Covid-19. Bagaimana penjelasan ahli?

Kepala Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (Kasatgas IDI), Prof. dr Zubairi Djoerban menjelaskan, ternyata, dalam beberapa kasus pasien sembuh, memang ada yang tetap menghasilkan hasil positif setelah melakukan tes PCR sebulan kemudian.

“Kenapa? Karena tes PCR itu juga bisa mendeteksi bangkai dari virus korona atau virus yang mati,” terangnya lewat cuitannya di Twitter, Jumat (23/7/2021).

Apakah kondisi itu menular?

Menurut Zubairi, menular atau tidak ukurannya bukan tes PCR. Basisnya adalah gejala. Kalau tidak merasakan gejala, tidak perlu tes lagi.

Baca Juga :  Peneliti Temukan Semprotan Hidung Untuk Hancurkan Virus Korona

Sehingga, tes PCR saat tak ada gejala menjadi tidak penting karena tes itu kemungkinan mendeteksi bangkai virus yang dimiliki sebulan lalu.

Sederhananya, jelas Prof Zubairi, tes PCR itu memang akan mendeteksi materi genetik (DNA) virus korona, termasuk yang sudah mati.

“Alhasil, jika sudah tak ada gejala setelah sebulan terinfeksi, maka kondisi positif itu tidak menunjukkan infektivitas. Artinya ya tak terlalu mengkhawatirkan,” tegasnya.

PROKALTENG.CO – Setelah sebulan lebih jadi penyintas Covid-19 dan sudah tanpa gejala, tapi kenapa ketika tes PCR masih tetap positif? Apakah orang itu masih menularkan virus?

Fakta ini seringkali membuat gusar para penyintas Covid-19. Bagaimana penjelasan ahli?

Kepala Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (Kasatgas IDI), Prof. dr Zubairi Djoerban menjelaskan, ternyata, dalam beberapa kasus pasien sembuh, memang ada yang tetap menghasilkan hasil positif setelah melakukan tes PCR sebulan kemudian.

“Kenapa? Karena tes PCR itu juga bisa mendeteksi bangkai dari virus korona atau virus yang mati,” terangnya lewat cuitannya di Twitter, Jumat (23/7/2021).

Apakah kondisi itu menular?

Menurut Zubairi, menular atau tidak ukurannya bukan tes PCR. Basisnya adalah gejala. Kalau tidak merasakan gejala, tidak perlu tes lagi.

Baca Juga :  Peneliti Temukan Semprotan Hidung Untuk Hancurkan Virus Korona

Sehingga, tes PCR saat tak ada gejala menjadi tidak penting karena tes itu kemungkinan mendeteksi bangkai virus yang dimiliki sebulan lalu.

Sederhananya, jelas Prof Zubairi, tes PCR itu memang akan mendeteksi materi genetik (DNA) virus korona, termasuk yang sudah mati.

“Alhasil, jika sudah tak ada gejala setelah sebulan terinfeksi, maka kondisi positif itu tidak menunjukkan infektivitas. Artinya ya tak terlalu mengkhawatirkan,” tegasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru