27.8 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Makanan Ini yang Bisa Buat Gemuk 4 Kali Lipat Lebih Cepat

PROKALTENG.CO – Demi alasan kesehatan, para ahli selalu
menganjurkan untuk menjauhi makanan yang digoreng. Penelitian sudah membuktikan
bahwa bagi yang secara genetis punya bakat gemuk, gorengan bisa meningkatkan
risiko kegemukan hingga 4 kali lipat.

Selama ini, asupan
goreng-gorengan dan faktor genetik, sama-sama terkait dengan risiko penumpukan
lemak.

Namun, interaksi keduanya dalam
mempengaruhi risiko kegemukan belum pernah diteliti.

Tim ilmuwan pimpinan Lu Qi di
Harvard School of Public Health, Amerika Serikat (AS) menemukan hubungan nyata
antara genetik dengan gorengan dalam mempengaruhi berat badan. Faktor genetik
terbukti meningkatkan risiko kegemukan, namun pengaruhnya meningkat bila ada
asupan gorengan yang tinggi.

Kesimpulan itu diperoleh setelah
tim peneliti mengamati konsumsi gorengan pada 37.000 orang di AS. Selain itu,
para ilmuwan juga memeriksa 32 variasi genetik yang berhubungan dengan
kegemukan dan indeks massa tubuh (IMT).

Baca Juga :  Akhiri Pandemi dengan Vaksin, Penerapan Prokes Harus Konsisten

Pada partisipan dengan bakat
gemuk yang mengonsumsi gorengan 4 kali dalam sepekan, terdapat perbedaan IMT
hingga 1 kg/m2 pada laki-laki dan 0,7 kg/m2 pada perempuan. Pembandingnya
adalah partisipan dengan faktor genetik sama, namun mengonsumsi gorengan kurang
dari 1 kali sepekan.

Sedangkan pada partisipan yang
tidak memiliki bakat gemuk secara genetis, perbedaan IMT teramati hanya 0,5
pada perempuan dan 0,4 kg/m2 pada laki-laki.

“Temuan kami menegaskan
pentingnya mengurangi gorengan untuk mencegah kegemukan, terutama pada
orang-orang yang secara genetis punya bakat gemuk,” kata Lu Qi seperti dilansir
laman ScienceDaily.

PROKALTENG.CO – Demi alasan kesehatan, para ahli selalu
menganjurkan untuk menjauhi makanan yang digoreng. Penelitian sudah membuktikan
bahwa bagi yang secara genetis punya bakat gemuk, gorengan bisa meningkatkan
risiko kegemukan hingga 4 kali lipat.

Selama ini, asupan
goreng-gorengan dan faktor genetik, sama-sama terkait dengan risiko penumpukan
lemak.

Namun, interaksi keduanya dalam
mempengaruhi risiko kegemukan belum pernah diteliti.

Tim ilmuwan pimpinan Lu Qi di
Harvard School of Public Health, Amerika Serikat (AS) menemukan hubungan nyata
antara genetik dengan gorengan dalam mempengaruhi berat badan. Faktor genetik
terbukti meningkatkan risiko kegemukan, namun pengaruhnya meningkat bila ada
asupan gorengan yang tinggi.

Kesimpulan itu diperoleh setelah
tim peneliti mengamati konsumsi gorengan pada 37.000 orang di AS. Selain itu,
para ilmuwan juga memeriksa 32 variasi genetik yang berhubungan dengan
kegemukan dan indeks massa tubuh (IMT).

Baca Juga :  Akhiri Pandemi dengan Vaksin, Penerapan Prokes Harus Konsisten

Pada partisipan dengan bakat
gemuk yang mengonsumsi gorengan 4 kali dalam sepekan, terdapat perbedaan IMT
hingga 1 kg/m2 pada laki-laki dan 0,7 kg/m2 pada perempuan. Pembandingnya
adalah partisipan dengan faktor genetik sama, namun mengonsumsi gorengan kurang
dari 1 kali sepekan.

Sedangkan pada partisipan yang
tidak memiliki bakat gemuk secara genetis, perbedaan IMT teramati hanya 0,5
pada perempuan dan 0,4 kg/m2 pada laki-laki.

“Temuan kami menegaskan
pentingnya mengurangi gorengan untuk mencegah kegemukan, terutama pada
orang-orang yang secara genetis punya bakat gemuk,” kata Lu Qi seperti dilansir
laman ScienceDaily.

Terpopuler

Artikel Terbaru