Site icon Prokalteng

Pakar IPB Minta Warga Waspadai Nyamuk Pembunuh Nomor Satu Dunia

pakar-ipb-minta-warga-waspadai-nyamuk-pembunuh-nomor-satu-dunia

Guru
Besar pada Fakultas Kedokteran Hewan IPB University Upik Kesumawati Hadi mengatakan,
masyarakat harus mewaspadai nyamuk. Sebab, merupakan pembunuh nomor satu di
dunia.

”Nyamuk
menyebabkan lebih banyak penderitaan kepada manusia jika dibandingkan organisme
lain. Tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan,” kata Upik Kesumawati
Hadi seperti dilansir dari Antara di Jakarta.

Upik
mengatakan, badan kesehatan dunia atau WHO dalam World Malaria Report 2019
memperkirakan, ada 228 juta kasus malaria terjadi pada 2018. Sedikit berbeda
dengan kasus pada 2017 dengan jumlah 210 juta di seluruh dunia. ”Jumlah
kematian akibat malaria sebanyak 405.000 pada 2018 dan 416.000 selama 2017.
Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak di Sub-Sahara Afrika dan Asia,” terang
Upik.

Hal
tersebut, menurut dia, merupakan laporan kerugian akibat satu penyakit, yaitu
malaria. Belum termasuk kematian akibat penyakit tular nyamuk lainnya. Selain
malaria, ada berbagai jenis arbovirus yang ditularkan nyamuk, yakni virus
dengue, chikungunya, japanese encephalitis, dan lain-lain yang secara endemik
ditemukan di Indonesia.

Terkait
penularan penyakit tersebut, dia mengatakan, dapat terjadi karena banyak
faktor. Namun, yang jelas terjadi ketika manusia memiliki mobilitas tinggi yang
memungkinkan terjadinya kontak erat dengan nyamuk. Misalnya saat melakukan
aktivitas perjalanan, perdagangan, dan pariwisata, baik di dalam maupun luar
negeri atau dari daerah non-endemis menuju daerah endemis.

”Nyamuk
adalah serangga kecil, mulai dari badan, sayap, kaki-kaki, dan mulutnya yang
langsing serta keberadaannya di sekitar permukiman menjadi pengganggu
kenyamanan,” ujar Upik.

Selain
mengisap darah dan menyebabkan gatal-gatal, nyamuk juga dapat menularkan
berbagai macam penyakit, di antaranya malaria, demam berdarah dengue, radang
otak, filariasis, dirofilariasis, chikungunya, dan zika.

Upik
menjelaskan, upaya-upaya pengendalian nyamuk dapat dilakukan masyarakat.
Seperti kegiatan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur, ditambah gerakan
satu rumah satu jumantik membersihkan selokan dari genangan air, menghilangkan
tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk, menggunakan repelan, kelambu, dan
antinyamuk lainnya.

Exit mobile version