25.6 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Covid-19 Bisa Sebabkan Sakit Kepala, Ini Bedanya dengan Migrain

Gejala
Covid-19 bisa bermacam-macam. Dari mulai batuk, sesak, hingga demam. Sering juga
diikuti rasa sakit kepala.

Tapi,
di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), anjuran di rumah saja memang
membuat beban pikiran yang memicu stres. Tak jarang stres ini juga menimbulkan
sakit kepala. Bahkan, sebagian orang merasakan migrain karena kurang tidur dan
dehidrasi. Lantas, bagaimana cara membedakan sakit kepala Covid-19 dengan
migrain biasa?

Presiden
dan Direktur Pelaksana Klinik Diamond Headache Chicago, Dr. Merle Diamond,
menjelaskan kaitan antara sakit kepala, migrain, dan Covid-19. Dia mengatakan
bahwa sakit kepala terkait Covid-19 akan terasa berbeda. Penderita akan
merasakan sensasi kepala yang sakit seperti diremas dan memburuk dengan
disertai batuk atau demam.

Baca Juga :  Peneliti Ungkap Dampak Positif Minum Kopi Rutin Bagi Penderita Diabete

“Sensasi
terjadi sebagai akibat dari sistem kekebalan tubuh kita dalam menanggapi virus
sambil melepaskan bahan kimia yang disebut sitokin,” katanya seperti dilansir
dari Science Times, Selasa (23/6).

Sitokin
bertanggung jawab atas peradangan, yang dibedakan sebagai nyeri oleh korteks
serebral otak. Sedangkan, migrain muncul dengan rasa sakit berdenyut yang bisa
sedang hingga berat.

Dokter
Diamond menambahkan bahwa kondisi itu juga bisa disertai dengan sensitivitas
terhadap cahaya dan kebisingan. Bisa juga menyebabkan muntah. Lebih lanjut, dia
mengatakan pasien biasanya menggambarkan migrain seolah otak mereka membesar di
luar tengkorak mereka.

Cara
Mengatasinya

Migrain
yang ekstrem bisa melemahkan dan tidak boleh diabaikan. Ahli kesehatan medis
menganjurkan siapa saja yang menderita migrain harus segera menghubungi spesialis
untuk mendapatkan bantuan.

Baca Juga :  Mengucap Kata-kata Ini Pertanda Orang Depresi

Di
masa pandemi, pengobatan disarankan dengan telemedis. Dia Diamond menyarankan
orang untuk memastikan mereka tetap terhidrasi dan mereka bangun dan
meregangkan tubuh setidaknya satu jam sekali.

Lebih
baik lagi untuk mencegahnya agar rutin untuk berolahraga di rumah. Yoga dan
teknik relaksasi lainnya juga bisa membantu menjaga aliran darah dan mengurangi
stres.

Dan
menjaga pola makan yang sehat dan seimbang serta istirahat yang cukup juga bisa
membantu. Tapi jika gejala berlanjut dan disertai demam serta batuk, maka Anda
harus segera melakukan uji Covid-19.

Gejala
Covid-19 bisa bermacam-macam. Dari mulai batuk, sesak, hingga demam. Sering juga
diikuti rasa sakit kepala.

Tapi,
di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), anjuran di rumah saja memang
membuat beban pikiran yang memicu stres. Tak jarang stres ini juga menimbulkan
sakit kepala. Bahkan, sebagian orang merasakan migrain karena kurang tidur dan
dehidrasi. Lantas, bagaimana cara membedakan sakit kepala Covid-19 dengan
migrain biasa?

Presiden
dan Direktur Pelaksana Klinik Diamond Headache Chicago, Dr. Merle Diamond,
menjelaskan kaitan antara sakit kepala, migrain, dan Covid-19. Dia mengatakan
bahwa sakit kepala terkait Covid-19 akan terasa berbeda. Penderita akan
merasakan sensasi kepala yang sakit seperti diremas dan memburuk dengan
disertai batuk atau demam.

Baca Juga :  Peneliti Ungkap Dampak Positif Minum Kopi Rutin Bagi Penderita Diabete

“Sensasi
terjadi sebagai akibat dari sistem kekebalan tubuh kita dalam menanggapi virus
sambil melepaskan bahan kimia yang disebut sitokin,” katanya seperti dilansir
dari Science Times, Selasa (23/6).

Sitokin
bertanggung jawab atas peradangan, yang dibedakan sebagai nyeri oleh korteks
serebral otak. Sedangkan, migrain muncul dengan rasa sakit berdenyut yang bisa
sedang hingga berat.

Dokter
Diamond menambahkan bahwa kondisi itu juga bisa disertai dengan sensitivitas
terhadap cahaya dan kebisingan. Bisa juga menyebabkan muntah. Lebih lanjut, dia
mengatakan pasien biasanya menggambarkan migrain seolah otak mereka membesar di
luar tengkorak mereka.

Cara
Mengatasinya

Migrain
yang ekstrem bisa melemahkan dan tidak boleh diabaikan. Ahli kesehatan medis
menganjurkan siapa saja yang menderita migrain harus segera menghubungi spesialis
untuk mendapatkan bantuan.

Baca Juga :  Mengucap Kata-kata Ini Pertanda Orang Depresi

Di
masa pandemi, pengobatan disarankan dengan telemedis. Dia Diamond menyarankan
orang untuk memastikan mereka tetap terhidrasi dan mereka bangun dan
meregangkan tubuh setidaknya satu jam sekali.

Lebih
baik lagi untuk mencegahnya agar rutin untuk berolahraga di rumah. Yoga dan
teknik relaksasi lainnya juga bisa membantu menjaga aliran darah dan mengurangi
stres.

Dan
menjaga pola makan yang sehat dan seimbang serta istirahat yang cukup juga bisa
membantu. Tapi jika gejala berlanjut dan disertai demam serta batuk, maka Anda
harus segera melakukan uji Covid-19.

Terpopuler

Artikel Terbaru