27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Hampir Serupa Tapi Tak Sama, Ini Lho Beda Flu dan Pilek

KALTENGPOS.CO – Di musim pancaroba atau musim hujan seperti
sekarang ini, penyakit pilek dan flu seringkali muncul. Gejala yang ditimbulkan
pun nyaris sama, sehingga sebagian besar tidak bisa membedakannya.

Bila sudah mengalami
gejala-gejala, seperti bersin-bersin, sakit tenggorokan atau hidung mampet,
sebagian orang akan menganggap itu adalah gejala flu.

Namun, ada juga beberapa orang
yang mengatakan itu adalah gejala pilek. Nyatanya, pilek dan flu adalah dua
penyakit yang berbeda. Dikutip dari Halodoc,
berikuti perbedaan flu dan pilek.

PILEK

Pilek adalah gangguan saluran
pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh infeksi virus. Sebenarnya ada ratusan
jenis virus penyebab pilek, di antaranya coronavirus, adenovirus, human
parainfluenza (HPIV), dan respiratory
syncytial virus
(RSV). Namun, rhinovirus
merupakan jenis virus yang paling sering menyebabkan pilek hingga
bersin-bersin.

Walaupun bisa muncul kapan saja,
tapi pilek biasanya paling sering terjadi pada musim dingin atau musim hujan.
Hal ini karena kebanyakan virus pilek mudah berkembang dalam suhu rendah (dingin)
dan udara yang kering.

Pilek juga merupakan penyakit
menular. Kamu bisa tertular virus pilek bila tidak sengaja menghirup percikan
liur di udara yang dikeluarkan pengidap saat batuk atau bersin. Selain itu,
memegang permukaan benda yang sudah terkontaminasi oleh percikan liur yang
mengandung virus pilek, kemudian langsung memegang hidung, mulut, ataupun mata
juga bisa menjadi cara virus pilek masuk ke dalam tubuhmu.

Baca Juga :  Awas! Kecanduan Game Bisa Sebabkan Pendarahan Otak dan Gangguan Jiwa

Gejala pilek baru akan muncul dua
sampai tiga hari setelah virus pilek masuk ke dalam tubuh. Gejala-gejala yang
akan kamu rasakan saat mengidap pilek, antara lain:

·        
Sakit tenggorokan, yang biasanya hilang dalam
satu atau dua hari.

·        
Hidung mampet atau berair.

·        
Bersin-bersin.

·        
Batuk dengan dahak berwarna hijau atau kuning.

·        
Sakit kepala (kadang-kadang).

·        
Badan terasa lemas.

·        
Demam.

·        
Berkurangnya daya penciuman dan pengecapan.

Ingus yang keluar saat pilek
biasanya berwarna bening selama beberapa hari pertama. Namun, semakin lama
tekstur ingus bisa semakin menebal dan berwarna lebih gelap. Itu tandanya
sedang terjadi upaya perlawanan terhadap infeksi virus di dalam tubuh kamu.

Pilek biasanya bisa sembuh dalam
waktu 7 sampai 10 hari. Namun biar cepat sembuh, kamu yang terkena pilek
dianjurkan untuk beristirahat yang cukup, mengonsumsi makanan yang kaya akan
serat, serta minum banyak air putih untuk menggantikan cairan yang hilang dari
dalam tubuh.

FLU

Sementara flu atau yang biasa
disebut juga influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan,
yaitu sistem yang terdiri dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Ada tiga
jenis virus penyebab flu, yaitu influenza A, influenza B, dan influenza C.
Namun, flu paling sering disebabkan oleh influenza tipe A dan B. Berbeda dengan
pilek yang bisa terjadi kapan saja, flu merupakan penyakit musiman.

Baca Juga :  Tiga Jurus Ibu Super Lindungi Keluarga dari Penularan Covid-19

Cara penularan virus flu sama
dengan pilek, yaitu melalui butiran liur yang dikeluarkan pengidap saat batuk
atau bersin yang tidak sengaja terhirup. Namun berbeda dari pilek, flu bisa
berkembang menjadi penyakit yang lebih serius seperti pneumonia. Hal ini sangat
rentan terjadi pada anak-anak, ibu hamil, orang lanjut usia, pengidap penyakit
kronis (gagal jantung, paru-paru atau diabetes), dan orang yang memiliki sistem
kekebalan tubuh yang lemah seperti pengidap HIV.

Gejala flu juga muncul lebih
cepat dan lebih parah dari gejala pilek. Gejala-gejalanya, antara lain:

·        
Demam tinggi selama 3–5 hari, walaupun gejala
ini tidak terjadi pada semua pengidap.

·        
Sakit kepala.

·        
Batuk-batuk.

·        
Pegal-pegal.

·        
Nafsu makan menurun.

·        
Sakit tenggorokan.

Gejala flu bisa semakin bertambah
parah dalam dua sampai lima hari. Itulah sebabnya kamu yang terkena flu perlu
banyak minum air putih dan beristirahat yang cukup. Untuk mengurangi gejala
flu, kamu bisa minum parasetamol atau ibuprofen yang sudah dijual bebas di
apotek.

Nah, itulah bedanya flu dan
pilek.

KALTENGPOS.CO – Di musim pancaroba atau musim hujan seperti
sekarang ini, penyakit pilek dan flu seringkali muncul. Gejala yang ditimbulkan
pun nyaris sama, sehingga sebagian besar tidak bisa membedakannya.

Bila sudah mengalami
gejala-gejala, seperti bersin-bersin, sakit tenggorokan atau hidung mampet,
sebagian orang akan menganggap itu adalah gejala flu.

Namun, ada juga beberapa orang
yang mengatakan itu adalah gejala pilek. Nyatanya, pilek dan flu adalah dua
penyakit yang berbeda. Dikutip dari Halodoc,
berikuti perbedaan flu dan pilek.

PILEK

Pilek adalah gangguan saluran
pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh infeksi virus. Sebenarnya ada ratusan
jenis virus penyebab pilek, di antaranya coronavirus, adenovirus, human
parainfluenza (HPIV), dan respiratory
syncytial virus
(RSV). Namun, rhinovirus
merupakan jenis virus yang paling sering menyebabkan pilek hingga
bersin-bersin.

Walaupun bisa muncul kapan saja,
tapi pilek biasanya paling sering terjadi pada musim dingin atau musim hujan.
Hal ini karena kebanyakan virus pilek mudah berkembang dalam suhu rendah (dingin)
dan udara yang kering.

Pilek juga merupakan penyakit
menular. Kamu bisa tertular virus pilek bila tidak sengaja menghirup percikan
liur di udara yang dikeluarkan pengidap saat batuk atau bersin. Selain itu,
memegang permukaan benda yang sudah terkontaminasi oleh percikan liur yang
mengandung virus pilek, kemudian langsung memegang hidung, mulut, ataupun mata
juga bisa menjadi cara virus pilek masuk ke dalam tubuhmu.

Baca Juga :  Awas! Kecanduan Game Bisa Sebabkan Pendarahan Otak dan Gangguan Jiwa

Gejala pilek baru akan muncul dua
sampai tiga hari setelah virus pilek masuk ke dalam tubuh. Gejala-gejala yang
akan kamu rasakan saat mengidap pilek, antara lain:

·        
Sakit tenggorokan, yang biasanya hilang dalam
satu atau dua hari.

·        
Hidung mampet atau berair.

·        
Bersin-bersin.

·        
Batuk dengan dahak berwarna hijau atau kuning.

·        
Sakit kepala (kadang-kadang).

·        
Badan terasa lemas.

·        
Demam.

·        
Berkurangnya daya penciuman dan pengecapan.

Ingus yang keluar saat pilek
biasanya berwarna bening selama beberapa hari pertama. Namun, semakin lama
tekstur ingus bisa semakin menebal dan berwarna lebih gelap. Itu tandanya
sedang terjadi upaya perlawanan terhadap infeksi virus di dalam tubuh kamu.

Pilek biasanya bisa sembuh dalam
waktu 7 sampai 10 hari. Namun biar cepat sembuh, kamu yang terkena pilek
dianjurkan untuk beristirahat yang cukup, mengonsumsi makanan yang kaya akan
serat, serta minum banyak air putih untuk menggantikan cairan yang hilang dari
dalam tubuh.

FLU

Sementara flu atau yang biasa
disebut juga influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan,
yaitu sistem yang terdiri dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Ada tiga
jenis virus penyebab flu, yaitu influenza A, influenza B, dan influenza C.
Namun, flu paling sering disebabkan oleh influenza tipe A dan B. Berbeda dengan
pilek yang bisa terjadi kapan saja, flu merupakan penyakit musiman.

Baca Juga :  Tiga Jurus Ibu Super Lindungi Keluarga dari Penularan Covid-19

Cara penularan virus flu sama
dengan pilek, yaitu melalui butiran liur yang dikeluarkan pengidap saat batuk
atau bersin yang tidak sengaja terhirup. Namun berbeda dari pilek, flu bisa
berkembang menjadi penyakit yang lebih serius seperti pneumonia. Hal ini sangat
rentan terjadi pada anak-anak, ibu hamil, orang lanjut usia, pengidap penyakit
kronis (gagal jantung, paru-paru atau diabetes), dan orang yang memiliki sistem
kekebalan tubuh yang lemah seperti pengidap HIV.

Gejala flu juga muncul lebih
cepat dan lebih parah dari gejala pilek. Gejala-gejalanya, antara lain:

·        
Demam tinggi selama 3–5 hari, walaupun gejala
ini tidak terjadi pada semua pengidap.

·        
Sakit kepala.

·        
Batuk-batuk.

·        
Pegal-pegal.

·        
Nafsu makan menurun.

·        
Sakit tenggorokan.

Gejala flu bisa semakin bertambah
parah dalam dua sampai lima hari. Itulah sebabnya kamu yang terkena flu perlu
banyak minum air putih dan beristirahat yang cukup. Untuk mengurangi gejala
flu, kamu bisa minum parasetamol atau ibuprofen yang sudah dijual bebas di
apotek.

Nah, itulah bedanya flu dan
pilek.

Terpopuler

Artikel Terbaru