Olahraga urban semakin
digemari. Lari, fitness, dan bersepeda jadi pilihan paling diminati. Seiring
dengan itu, potensi cedera juga membayangi. Sangat penting mempelajari
penanganan pertama pada cedera supaya kondisi tak semakin parah.
SEBELUM mengenal
penanganannya, sangat penting mengenal bentuk-bentuk cedera yang mungkin
terjadi karena olahraga. Dalam penjelasannya, dr Theri Effendi SpOT(K) membagi
cedera olahraga menjadi tiga macam. Pertama dislokasi, yaitu terlepasnya sendi
dari tempat asalnya. รขโฌยYang disebabkan kerusakan atau robekan kapsul sendi dan
ligamen,รขโฌย ucapnya. Kedua, luka pada kulit hingga pendarahan dan potensi
infeksi. Ketiga, fraktur atau patah tulang.
Lutut, pergelangan kaki,
bahu, dan pergelangan tangan adalah beberapa bagian tubuh yang paling umum
mengalami cedera saat olahraga. Pada lutut, cedera umum yang terjadi adalah
robekan ligamen dan jaringan lunak, cedera tulang rawan, serta cedera otot di
sekitar lutut. รขโฌยYang sering itu anterior cruciate ligaments (ACL) pada jaringan
yang menghubungkan paha dengan tulang kering di sendi lutut,รขโฌย tutur alumnus
Universitas Airlangga itu. Contoh lainnya, pada bagian ankle sering terjadi
sprain ankle atau dalam istilah awam disebut keseleo.
Penyebab cedera sebenarnya
cukup banyak (lihat grafis). Salah satunya adalah intensitas yang berlebihan.
Gerakan yang berulang-ulang dan overused bisa mengakibatkan beban pada tulang
hingga timbul stress fracture. Asupan gizi juga sangat memengaruhi kesiapan
tubuh saat olahraga. รขโฌยMisal, kurang elektrolit, lalu muncul kram saat lari. Ya,
ditambah asupannya. Jika hanya dipijat tanpa menambah asupan, kram lagi nanti,รขโฌย
ujar Theri.
Dalam pertolongan pertama
pada cedera, rumus RICE bisa dihafalkan dan diaplikasikan. Huruf R pada RICE
berarti rest atau istirahat. รขโฌยJika sudah muncul cedera, segera hentikan untuk
istirahat,รขโฌย ucapnya. Jika tubuh dipaksa melanjutkan, bisa jadi cedera justru
semakin parah dan membutuhkan penanganan lebih.
Langkah berikutnya adalah
icing. Area tubuh yang cedera dikompres dengan es atau air dingin. Jika memang
terjadi pendarahan, kompres dingin bisa membantu mempersempit pembuluh darah.
Pendarahan akan berkurang dan pembengkakan lebih cepat mengecil. Dua kesalahan
umum yang sering dilakukan adalah melakukan kompres hangat atau dengan alkohol.
Air hangat justru membuat pembuluh darah melebar dan pendarahan semakin banyak.
Sementara itu, alkohol berfungsi membersihkan luka atau pendarahan luar saja.
Compression adalah
memberikan tekanan yang tepat pada bagian cedera. Ingat, tekanan yang dimaksud
bukan pijatan. Melainkan penggunaan bandage yang juga berfungsi
mengistirahatkan area yang cedera. รขโฌยDan memasangnya juga tidak asal. Tidak
terlalu menekan hingga kesempitan, tapi juga tidak terlalu longgar,รขโฌย tegasnya.
Terakhir, elevating adalah
menempatkan bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung. Hal tersebut
dilakukan untuk mempermudah pembuluh darah vena membawa darah ke jantung. Darah
tak lagi menumpuk di area cedera. Jika cedera terjadi di tangan, tangan bisa
digendong dan dibiarkan istirahat. Jika cedera terjadi di kaki, posisi tiduran
atau duduk diikuti dengan kaki yang diberi sandaran lebih tinggi.
Langkah-langkah tersebut
merupakan pertolongan pertama. Jika cedera tidak mereda beberapa hari,
disarankan melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan.
Pemijatan sangat tidak
dianjurkan. Pijatan yang diberikan bisa memperparah kondisi cedera di dalam
tubuh. รขโฌยPenyembuhan jadi tidak bisa maksimal. Padahal, kita tentu ingin kembali
normal atau malah kondisinya lebih baik,รขโฌย ucap Theri.
APA SAJA PENYEBAB CEDERA?
รขโฌยข Intensitas latihan
melebihi kekuatan tubuh, terlalu banyak atau terlalu cepat.
รขโฌยข Ada benturan hingga mengakibatkan
traumatic injury.
รขโฌยข Asupan gizi kurang
sehingga performa tubuh tidak maksimal.
รขโฌยข Pemanasan dan pendinginan
kurang atau tidak efektif.
รขโฌยข Teknik dan alat olahraga
kurang tepat.
รขโฌยข Adanya kondisi tubuh
khusus karena pengaruh genetik, kelemahan otot, atau bagian tubuh kurang
fleksibel.
PENANGANAN CEDERA DENGAN
RICE
Rest: istirahatkan tubuh
setelah muncul rasa nyeri
Icing: kompres dengan air
es, bukan air hangat
Compression: tekanan bisa
diberikan dengan bandage yang tak terlalu kencang atau terlalu longgar
Elevating: bagian yang
cedera diposisikan lebih tinggi daripada jantung