31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Penderita Cacar Air Tidak Boleh Mandi, Mitos atau Fakta?

Cacar air (chickenpox) atau varisela merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Karena menimbulkan ruam di kulit, penderitanya sering tidak diperbolehkan mandi.

Hingga kini banyak yang masih menerapkannya. Lantas, apakah cacar air boleh mandi? Atau, anjuran tersebut hanya mitos belaka?

Luasnya penyebaran ruam merah dan lenting ini menyebabkan banyak orang merasa khawatir untuk mandi. Banyak yang khawatir bahwa mandi akan memperberat cacar air.

Lantas, bagaimana fakta yang sebenarnya? Apakah cacar air boleh mandi, atau justru tidak sama sekali?

Faktanya, mandi tidak menyebabkan cacar air makin parah. Jadi, untuk pertanyaan apakah cacar air boleh mandi, jawabannya adalah boleh.

Medis justru membolehkan mandi saat terkena cacar air. Bila penderita tidak mandi selama terjangkit cacar air, justru bisa menyebabkan kelainan kulit tambahan.

Baca Juga :  Buktikan 5 Manfaat Minum Teh Pisang untuk Kesehatan

Kuman-kuman yang tidak dibersihkan dari kulit dapat menambah infeksi pada lenting cacar dan menyebabkan timbulnya nanah.

Timbulnya nanah menandakan telah terjadinya tambahan infeksi bakteri sekunder pada ruam.

Waspada Infeksi Bakteri Sekunder

Infeksi bakteri sekunder pada ruam kulit cacar berupa impetigo (ditandai dengan nanah pada ruam) hingga selulitis (infeksi hingga lapisan lemak di bawah kulit).

Bakteri stafilokokus dan streptokokus merupakan dua jenis bakteri yang sering mengakibatkan komplikasi pada ruam cacar air.

Bila telah terjadi infeksi bakteri sekunder, ruam sulit sembuh sempurna. Tak hanya itu, ruam juga bisa berbekas dan meninggalkan jaringan parut di kulit.

Infeksi bakteri sekunder yang cukup berat, misalnya pada pasien dengan imunitas rendah, juga dapat menyebar hingga menyebabkan pneumonia bakterial (rang paruakibat bakteri).

Baca Juga :  Ingin Tampil Awet Muda? Ini 7 Cara Mengurangi Kerutan di Wajah

Lebih jauh, infeksi bakteri sekunder pada cacar air juga bisa menyebabkan otitis media (infeksi telinga tengah) hingga penyakit lain yang lebih berat lagi.

Karena itu, dengan ancaman dari berbagai komplikasi cacar air, mandi tetap perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan kulit. Mitos bahwa penderita cacar air tidak boleh mandi harus diluruskan.

Satu hal penting adalah meningkatkan kewaspadaan saat mandi agar lenting tidak pecah.

Gejala demam akibat cacar air mungkin bisa membuat penderita tak nyaman untuk mandi. Anda bisa menyiasatinya dengan mandi menggunakan air hangat jika memungkinkan.(RN/ RVS/klikdokter)

Cacar air (chickenpox) atau varisela merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Karena menimbulkan ruam di kulit, penderitanya sering tidak diperbolehkan mandi.

Hingga kini banyak yang masih menerapkannya. Lantas, apakah cacar air boleh mandi? Atau, anjuran tersebut hanya mitos belaka?

Luasnya penyebaran ruam merah dan lenting ini menyebabkan banyak orang merasa khawatir untuk mandi. Banyak yang khawatir bahwa mandi akan memperberat cacar air.

Lantas, bagaimana fakta yang sebenarnya? Apakah cacar air boleh mandi, atau justru tidak sama sekali?

Faktanya, mandi tidak menyebabkan cacar air makin parah. Jadi, untuk pertanyaan apakah cacar air boleh mandi, jawabannya adalah boleh.

Medis justru membolehkan mandi saat terkena cacar air. Bila penderita tidak mandi selama terjangkit cacar air, justru bisa menyebabkan kelainan kulit tambahan.

Baca Juga :  Buktikan 5 Manfaat Minum Teh Pisang untuk Kesehatan

Kuman-kuman yang tidak dibersihkan dari kulit dapat menambah infeksi pada lenting cacar dan menyebabkan timbulnya nanah.

Timbulnya nanah menandakan telah terjadinya tambahan infeksi bakteri sekunder pada ruam.

Waspada Infeksi Bakteri Sekunder

Infeksi bakteri sekunder pada ruam kulit cacar berupa impetigo (ditandai dengan nanah pada ruam) hingga selulitis (infeksi hingga lapisan lemak di bawah kulit).

Bakteri stafilokokus dan streptokokus merupakan dua jenis bakteri yang sering mengakibatkan komplikasi pada ruam cacar air.

Bila telah terjadi infeksi bakteri sekunder, ruam sulit sembuh sempurna. Tak hanya itu, ruam juga bisa berbekas dan meninggalkan jaringan parut di kulit.

Infeksi bakteri sekunder yang cukup berat, misalnya pada pasien dengan imunitas rendah, juga dapat menyebar hingga menyebabkan pneumonia bakterial (rang paruakibat bakteri).

Baca Juga :  Ingin Tampil Awet Muda? Ini 7 Cara Mengurangi Kerutan di Wajah

Lebih jauh, infeksi bakteri sekunder pada cacar air juga bisa menyebabkan otitis media (infeksi telinga tengah) hingga penyakit lain yang lebih berat lagi.

Karena itu, dengan ancaman dari berbagai komplikasi cacar air, mandi tetap perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan kulit. Mitos bahwa penderita cacar air tidak boleh mandi harus diluruskan.

Satu hal penting adalah meningkatkan kewaspadaan saat mandi agar lenting tidak pecah.

Gejala demam akibat cacar air mungkin bisa membuat penderita tak nyaman untuk mandi. Anda bisa menyiasatinya dengan mandi menggunakan air hangat jika memungkinkan.(RN/ RVS/klikdokter)

Terpopuler

Artikel Terbaru