33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

87 Persen Pasien Covid-19 Masih Rasakan Keluhan Panjang Usai Sembuh

Virus Korona yang menyerang
sasarannya memang memiliki gejala dan dampak yang berbeda. Ada yang tanpa
gejala dengan imunitas yang kuat lalu cepat sembuh. Namun tak jarang juga yang
menderita tingkat keparahan cukup tinggi. Bahkan, penelitian membuktikan bahwa
dampak Long Covid atau keluhan usai sembuh dari Covid-19 bisa dirasakan pasien
selama berminggu-minggu.

Penelitian yang
dipresentasikan di European Society of Clinical Microbiology and Infectious
Diseases Conference on Coronavirus Disease (ECCVID) akhir bulan ini,
menyarankan, mereka yang terkena dampak tersebut untuk ikut studi lebih lanjut
dan dilakukan intervensi dini. Penyakit virus ini bisa bertahan lama meskipun
pasien dinyatakan pulih.

Pada Juli, sebuah penelitian
di rumah sakit Italia menemukan bahwa 87 persen pasien yang pulih masih
menderita setidaknya satu gejala atau keluhan selama 60 hari setelah jatuh
sakit. Kelelahan dan kesulitan bernapas adalah keluhan yang paling umum.

Peneliti dari King’s College
London memperkirakan, satu dari 10 orang yang disurvei masih mengalami gejala
setelah 30 hari. Bahkan beberapa pasien belum sehat betul setelah berbulan-bulan.
Bukti Long Covid seperti kelelahan adalah salah satu efek samping yang sering
dilaporkan.

Baca Juga :  6 Manfaat Sehat Rutin Minum Air Kunyit

“Studi ini menyoroti bahwa
kelelahan dialami baik pada pasien yang dirawat di rumah sakit maupun pada
mereka dengan gejala awal yang lebih ringan,” kata Peneliti Dr Michael Head,
dari University of Southampton, seperti dilansir dari The Straits Times, Minggu
(20/9).

“Meningkatnya keluhan Covid
yang berkepanjangan menjadi penting untuk mengurangi penularan komunitas,
bahkan di antara kelompok orang yang lebih muda yang tidak langsung sakit
parah,” tambahnya.

Begitu juga penelitian di
Irlandia. Lebih dari separuh pasien dan staf yang menderita Covid-19 di rumah
sakit di Irlandia menderita kelelahan yang terus-menerus setelah sembuh menurut
sebuah studi terbaru Jumat (18/9). “Sementara ciri-ciri yang muncul dari
infeksi Sars-CoV-2, memiliki konsekuensi jangka menengah dan jangka panjang
dari infeksi. Dan sampai kini masih belum dieksplorasi,” kata Peneliti Dr Liam
Townsend, dari Rumah Sakit St James dan Institut Kedokteran Translasional
Trinity di Trinity College Dublin .

Studi tersebut melacak 128
peserta di Rumah Sakit St James, menemukan, 52 persen melaporkan kelelahan
terus-menerus setelah pemulihan klinis dari infeksi, terlepas dari seberapa
serius infeksi awal mereka. Studi pendahuluan yang belum dilakukan peer review
ini melibatkan 71 orang yang dirawat di rumah sakit. Dengan 57 karyawan rumah
sakit yang sakit ringan. Usia rata-rata adalah 50 tahun dan semua peserta
memiliki tes Covid-19 positif yang dikonfirmasi.

Baca Juga :  Menjaga Kesehatan Ginjal, Perhatikan Hal Ini!

Para peneliti mengamati
berbagai faktor potensial, termasuk tingkat keparahan penyakit awal dan kondisi
yang sudah ada sebelumnya, termasuk depresi. Mereka menemukan bahwa tidak ada
bedanya apakah pasien dirawat di rumah sakit atau tidak.

Namun, mereka menemukan
bahwa perempuan menyumbang dua pertiga dari mereka yang kelelahan (67 persen).
Mereka yang memiliki riwayat kecemasan atau depresi sebelumnya juga ditemukan
lebih mungkin mengalami kelelahan.

Para penulis mengatakan
temuan itu menunjukkan bahwa lebih banyak upaya untuk menilai dampak Covid-19
pada pasien dalam jangka panjang. “Kesimpulannya temuan kami menunjukkan beban
yang signifikan berupa kelelahan pasca sembuh pada individu dengan infeksi
Sars-CoV-2,” tandasnya.

Virus Korona yang menyerang
sasarannya memang memiliki gejala dan dampak yang berbeda. Ada yang tanpa
gejala dengan imunitas yang kuat lalu cepat sembuh. Namun tak jarang juga yang
menderita tingkat keparahan cukup tinggi. Bahkan, penelitian membuktikan bahwa
dampak Long Covid atau keluhan usai sembuh dari Covid-19 bisa dirasakan pasien
selama berminggu-minggu.

Penelitian yang
dipresentasikan di European Society of Clinical Microbiology and Infectious
Diseases Conference on Coronavirus Disease (ECCVID) akhir bulan ini,
menyarankan, mereka yang terkena dampak tersebut untuk ikut studi lebih lanjut
dan dilakukan intervensi dini. Penyakit virus ini bisa bertahan lama meskipun
pasien dinyatakan pulih.

Pada Juli, sebuah penelitian
di rumah sakit Italia menemukan bahwa 87 persen pasien yang pulih masih
menderita setidaknya satu gejala atau keluhan selama 60 hari setelah jatuh
sakit. Kelelahan dan kesulitan bernapas adalah keluhan yang paling umum.

Peneliti dari King’s College
London memperkirakan, satu dari 10 orang yang disurvei masih mengalami gejala
setelah 30 hari. Bahkan beberapa pasien belum sehat betul setelah berbulan-bulan.
Bukti Long Covid seperti kelelahan adalah salah satu efek samping yang sering
dilaporkan.

Baca Juga :  6 Manfaat Sehat Rutin Minum Air Kunyit

“Studi ini menyoroti bahwa
kelelahan dialami baik pada pasien yang dirawat di rumah sakit maupun pada
mereka dengan gejala awal yang lebih ringan,” kata Peneliti Dr Michael Head,
dari University of Southampton, seperti dilansir dari The Straits Times, Minggu
(20/9).

“Meningkatnya keluhan Covid
yang berkepanjangan menjadi penting untuk mengurangi penularan komunitas,
bahkan di antara kelompok orang yang lebih muda yang tidak langsung sakit
parah,” tambahnya.

Begitu juga penelitian di
Irlandia. Lebih dari separuh pasien dan staf yang menderita Covid-19 di rumah
sakit di Irlandia menderita kelelahan yang terus-menerus setelah sembuh menurut
sebuah studi terbaru Jumat (18/9). “Sementara ciri-ciri yang muncul dari
infeksi Sars-CoV-2, memiliki konsekuensi jangka menengah dan jangka panjang
dari infeksi. Dan sampai kini masih belum dieksplorasi,” kata Peneliti Dr Liam
Townsend, dari Rumah Sakit St James dan Institut Kedokteran Translasional
Trinity di Trinity College Dublin .

Studi tersebut melacak 128
peserta di Rumah Sakit St James, menemukan, 52 persen melaporkan kelelahan
terus-menerus setelah pemulihan klinis dari infeksi, terlepas dari seberapa
serius infeksi awal mereka. Studi pendahuluan yang belum dilakukan peer review
ini melibatkan 71 orang yang dirawat di rumah sakit. Dengan 57 karyawan rumah
sakit yang sakit ringan. Usia rata-rata adalah 50 tahun dan semua peserta
memiliki tes Covid-19 positif yang dikonfirmasi.

Baca Juga :  Menjaga Kesehatan Ginjal, Perhatikan Hal Ini!

Para peneliti mengamati
berbagai faktor potensial, termasuk tingkat keparahan penyakit awal dan kondisi
yang sudah ada sebelumnya, termasuk depresi. Mereka menemukan bahwa tidak ada
bedanya apakah pasien dirawat di rumah sakit atau tidak.

Namun, mereka menemukan
bahwa perempuan menyumbang dua pertiga dari mereka yang kelelahan (67 persen).
Mereka yang memiliki riwayat kecemasan atau depresi sebelumnya juga ditemukan
lebih mungkin mengalami kelelahan.

Para penulis mengatakan
temuan itu menunjukkan bahwa lebih banyak upaya untuk menilai dampak Covid-19
pada pasien dalam jangka panjang. “Kesimpulannya temuan kami menunjukkan beban
yang signifikan berupa kelelahan pasca sembuh pada individu dengan infeksi
Sars-CoV-2,” tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru