25.6 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Benarkah CrossFit Berbahaya Bagi Penderita Jantung?

CrossFit disebut-sebut menjadi penyebab serangan jantung yang menimpa Ashraf Sinclair suami Bunga Citra Lestari (BCL). Nah, bagaimana orang dengan masalah jantung, apa boleh ikutan olahraga ini?

Pasalnya, dalam beberapa kesempatan, mendiang Ashraf terpantau melakukan olahraga CrossFit secara rutin.

Meski begitu, sampai saat ini masih belum diketahui secara jelas apakah CrossFit bisa menyebabkan dan memengaruhi serangan jantung pada seseorang atau tidak.

Namun, satu hal yang pasti, CrossFit merupakan olahraga dengan intensitas tinggi. Jadi, olahraga ini memaksa jantung untuk bekerja sangat keras.

Apakah CrossFit Berbahaya Bagi Penderita Jantung?

Sudah jadi rahasia umum kalau penderita jantung tidak disarankan melakukan olahraga dengan intensitas tinggi. Akan tetapi, apakah CrossFit memang berbahaya bagi penderita jantung?

Baca Juga :  Peneliti Temukan Covid-19 di Sperma

Menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, latihan intensitas tinggi seperti CrossFit memang tidak disarankan untuk penderita masalah jantung. Sebaiknya orang yang punya masalah pada jantungnya, pilih olahraga yang intensitasnya sedang.

Buat orang yang punya penyakit jantung, latihan intensitas tinggi tidak disarankan. Ini karena olahraga intensitas tinggi, kan, cukup membakar kalori, di mana membuat detak jantung juga jadi lebih tinggi. Nah, itu bisa meningkatkan risiko plaknya lepas dan tiba-tiba jadi serangan jantung,” kata dr. Devia.

Ada beberapa pilihan olahraga yang bisa dilakukan bagi penderita jantung atau yang jantungnya bermasalah.

Penderita sakit jantung itu disarankan untuk treadmill, jalan cepat, sepeda, berenang. Lakukan olahraga yang intensitasnya sedang saja,” saran dr. Devia.

Baca Juga :  Kapan Waktu yang Tepat Membersihkan Karang Gigi?

Bagaimana dengan lari? Sebenarnya boleh-boleh saja, tapi kalau sudah merasa detak jantung meningkat dan kelelahan, serta ada tanda-tanda sesak, itu harus berhenti,” tambah dr. Devia Irine.

Dokter Devia juga menegaskan bahwa yang paling penting adalah orang itu harus tahu kapasitas tubuhnya sendiri. Jangan diforsir juga, harus tahu kapan waktunya istirahat, kapan mesti berhenti.

Jadi, sudah jelas, ya? Olahraga CrossFit tidak baik untuk penderita sakit jantung. Bagi Anda yang punya masalah jantung, pilih olahraga yang intensitasnya sedang sehingga olahraga tak jadi bumerang bagi Anda.(OVI/AYU/klikdokter)

CrossFit disebut-sebut menjadi penyebab serangan jantung yang menimpa Ashraf Sinclair suami Bunga Citra Lestari (BCL). Nah, bagaimana orang dengan masalah jantung, apa boleh ikutan olahraga ini?

Pasalnya, dalam beberapa kesempatan, mendiang Ashraf terpantau melakukan olahraga CrossFit secara rutin.

Meski begitu, sampai saat ini masih belum diketahui secara jelas apakah CrossFit bisa menyebabkan dan memengaruhi serangan jantung pada seseorang atau tidak.

Namun, satu hal yang pasti, CrossFit merupakan olahraga dengan intensitas tinggi. Jadi, olahraga ini memaksa jantung untuk bekerja sangat keras.

Apakah CrossFit Berbahaya Bagi Penderita Jantung?

Sudah jadi rahasia umum kalau penderita jantung tidak disarankan melakukan olahraga dengan intensitas tinggi. Akan tetapi, apakah CrossFit memang berbahaya bagi penderita jantung?

Baca Juga :  Peneliti Temukan Covid-19 di Sperma

Menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, latihan intensitas tinggi seperti CrossFit memang tidak disarankan untuk penderita masalah jantung. Sebaiknya orang yang punya masalah pada jantungnya, pilih olahraga yang intensitasnya sedang.

Buat orang yang punya penyakit jantung, latihan intensitas tinggi tidak disarankan. Ini karena olahraga intensitas tinggi, kan, cukup membakar kalori, di mana membuat detak jantung juga jadi lebih tinggi. Nah, itu bisa meningkatkan risiko plaknya lepas dan tiba-tiba jadi serangan jantung,” kata dr. Devia.

Ada beberapa pilihan olahraga yang bisa dilakukan bagi penderita jantung atau yang jantungnya bermasalah.

Penderita sakit jantung itu disarankan untuk treadmill, jalan cepat, sepeda, berenang. Lakukan olahraga yang intensitasnya sedang saja,” saran dr. Devia.

Baca Juga :  Kapan Waktu yang Tepat Membersihkan Karang Gigi?

Bagaimana dengan lari? Sebenarnya boleh-boleh saja, tapi kalau sudah merasa detak jantung meningkat dan kelelahan, serta ada tanda-tanda sesak, itu harus berhenti,” tambah dr. Devia Irine.

Dokter Devia juga menegaskan bahwa yang paling penting adalah orang itu harus tahu kapasitas tubuhnya sendiri. Jangan diforsir juga, harus tahu kapan waktunya istirahat, kapan mesti berhenti.

Jadi, sudah jelas, ya? Olahraga CrossFit tidak baik untuk penderita sakit jantung. Bagi Anda yang punya masalah jantung, pilih olahraga yang intensitasnya sedang sehingga olahraga tak jadi bumerang bagi Anda.(OVI/AYU/klikdokter)

Terpopuler

Artikel Terbaru