33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Penelitian Buktikan Golongan Darah O Disebut Lebih Aman dari Covid-19

Penelitian
membuktikan kalau penularan Covid-19 ada hubungannya dengan golongan darah
seseorang. Beberapa penelitian menemukan fakta bahwa seseorang dengan golongan
darah O dikatakan memiliki risiko sedikit selama pandemi Covid-19 .

Dilansir
dari Science Alert, Minggu (18/10), dua penelitian yang diterbitkan minggu ini
menunjukkan, orang dengan tipe golongan darah O memiliki risiko lebih rendah
terkena virus Korona. Bahkan jika terinfeksi, risiko mengalami kondisi parah
sangat kecil.

Salah
satu studi baru secara khusus menemukan bahwa pasien Covid-19 dengan tipe darah
O atau B menghabiskan lebih sedikit waktu di unit perawatan intensif.
Dibandingkan mereka dengan tipe A atau AB. Pasien golongan darah O juga
cenderung tidak membutuhkan ventilator dan cenderung tidak mengalami gagal
ginjal.

Kedua
studi baru tersebut keluar oekan lalu di jurnal Blood Advances. Seseorang
mengamati 95 pasien Covid-19 yang sakit kritis di rumah sakit di Vancouver,
Kanada, antara Februari dan April. Mereka menemukan bahwa pasien dengan
golongan darah O atau B rata-rata menghabiskan 4,5 hari lebih sedikit di unit
perawatan intensif dibandingkan dengan mereka yang memiliki darah golongan A
atau AB. Kelompok A dan B rata-rata dirawat selama 13,5 hari di ICU.

Baca Juga :  Hidung Tersumbat dan Pilek Tidak Selalu Pertanda Covid-19

Peneliti
juga menemukan, hanya 61 persen pasien dengan golongan darah O atau B yang
membutuhkan ventilator. Sedangkan 84 persen pasien golongan darah A atau AB
membutuhkan ventilator. Sementara itu, pasien dengan tipe A atau AB juga lebih
mungkin membutuhkan dialisis atau cuci darah, prosedur yang membantu ginjal
menyaring racun dari darah.

“Pasien
dalam dua golongan darah ini (A dan AB) mungkin memiliki peningkatan risiko
disfungsi atau kegagalan organ akibat Covid-19 dibandingkan orang dengan
golongan darah O atau B,” penulis penelitian menyimpulkan.

Sebuah
studi pada Juni menemukan hubungan serupa. Pasien di Italia dan Spanyol dengan
golongan darah O memiliki risiko 50 persen lebih rendah dari infeksi virus
Korona parah dibandingkan dengan pasien dengan golongan darah lain. Orang
dengan golongan darah O lebih aman.

Dalam
studi lainnya, tim peneliti meneliti hampir setengah juta orang di Belanda yang
dites Covid-19 antara akhir Februari dan akhir Juli. Dari sekitar 4.600 orang
yang dites positif dan melaporkan golongan darah mereka, 38,4 persen memiliki
darah tipe O.

“Golongan
darah O secara signifikan dikaitkan dengan lebih sedikit risiko,” tulis para
penulis.

Baca Juga :  Ungkap Manfaat Epigallo, Peneliti: Bisa Kurangi Efek Bahaya Covid-19

Mengapa
Demikian?

Studi
lain menemukan hubungan serupa antara golongan darah dan risiko Covid-19.
Secara umum, golongan darah bergantung pada ada atau tidaknya protein yang
disebut antigen A dan B di permukaan sel darah merah (sifat genetik yang
diwarisi dari orang tua). Orang dengan darah O tidak memiliki antigen. Itu
adalah golongan darah yang paling umum.

Studi
baru tentang golongan darah dan risiko virus Korona sejalan dengan penelitian
sebelumnya tentang topik tersebut. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Juli
menemukan bahwa orang dengan tipe O lebih kecil kemungkinannya untuk dites
positif Covid-19 daripada mereka yang memiliki golongan darah lain.

Sedangkan
pada Maret, sebuah penelitian terhadap lebih dari 2.100 pasien virus Korona di
kota Wuhan dan Shenzhen di Tiongkok juga menemukan bahwa orang dengan golongan
darah O memiliki risiko infeksi yang lebih rendah.

Penelitian
sebelumnya terhadap virus SARS juga menunjukkan bahwa orang dengan golongan
darah O kurang rentan. Sebuah studi tahun 2005 di Hong Kong menemukan bahwa
kebanyakan orang yang terinfeksi SARS memiliki golongan darah non-O.

Penelitian
membuktikan kalau penularan Covid-19 ada hubungannya dengan golongan darah
seseorang. Beberapa penelitian menemukan fakta bahwa seseorang dengan golongan
darah O dikatakan memiliki risiko sedikit selama pandemi Covid-19 .

Dilansir
dari Science Alert, Minggu (18/10), dua penelitian yang diterbitkan minggu ini
menunjukkan, orang dengan tipe golongan darah O memiliki risiko lebih rendah
terkena virus Korona. Bahkan jika terinfeksi, risiko mengalami kondisi parah
sangat kecil.

Salah
satu studi baru secara khusus menemukan bahwa pasien Covid-19 dengan tipe darah
O atau B menghabiskan lebih sedikit waktu di unit perawatan intensif.
Dibandingkan mereka dengan tipe A atau AB. Pasien golongan darah O juga
cenderung tidak membutuhkan ventilator dan cenderung tidak mengalami gagal
ginjal.

Kedua
studi baru tersebut keluar oekan lalu di jurnal Blood Advances. Seseorang
mengamati 95 pasien Covid-19 yang sakit kritis di rumah sakit di Vancouver,
Kanada, antara Februari dan April. Mereka menemukan bahwa pasien dengan
golongan darah O atau B rata-rata menghabiskan 4,5 hari lebih sedikit di unit
perawatan intensif dibandingkan dengan mereka yang memiliki darah golongan A
atau AB. Kelompok A dan B rata-rata dirawat selama 13,5 hari di ICU.

Baca Juga :  Hidung Tersumbat dan Pilek Tidak Selalu Pertanda Covid-19

Peneliti
juga menemukan, hanya 61 persen pasien dengan golongan darah O atau B yang
membutuhkan ventilator. Sedangkan 84 persen pasien golongan darah A atau AB
membutuhkan ventilator. Sementara itu, pasien dengan tipe A atau AB juga lebih
mungkin membutuhkan dialisis atau cuci darah, prosedur yang membantu ginjal
menyaring racun dari darah.

“Pasien
dalam dua golongan darah ini (A dan AB) mungkin memiliki peningkatan risiko
disfungsi atau kegagalan organ akibat Covid-19 dibandingkan orang dengan
golongan darah O atau B,” penulis penelitian menyimpulkan.

Sebuah
studi pada Juni menemukan hubungan serupa. Pasien di Italia dan Spanyol dengan
golongan darah O memiliki risiko 50 persen lebih rendah dari infeksi virus
Korona parah dibandingkan dengan pasien dengan golongan darah lain. Orang
dengan golongan darah O lebih aman.

Dalam
studi lainnya, tim peneliti meneliti hampir setengah juta orang di Belanda yang
dites Covid-19 antara akhir Februari dan akhir Juli. Dari sekitar 4.600 orang
yang dites positif dan melaporkan golongan darah mereka, 38,4 persen memiliki
darah tipe O.

“Golongan
darah O secara signifikan dikaitkan dengan lebih sedikit risiko,” tulis para
penulis.

Baca Juga :  Ungkap Manfaat Epigallo, Peneliti: Bisa Kurangi Efek Bahaya Covid-19

Mengapa
Demikian?

Studi
lain menemukan hubungan serupa antara golongan darah dan risiko Covid-19.
Secara umum, golongan darah bergantung pada ada atau tidaknya protein yang
disebut antigen A dan B di permukaan sel darah merah (sifat genetik yang
diwarisi dari orang tua). Orang dengan darah O tidak memiliki antigen. Itu
adalah golongan darah yang paling umum.

Studi
baru tentang golongan darah dan risiko virus Korona sejalan dengan penelitian
sebelumnya tentang topik tersebut. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Juli
menemukan bahwa orang dengan tipe O lebih kecil kemungkinannya untuk dites
positif Covid-19 daripada mereka yang memiliki golongan darah lain.

Sedangkan
pada Maret, sebuah penelitian terhadap lebih dari 2.100 pasien virus Korona di
kota Wuhan dan Shenzhen di Tiongkok juga menemukan bahwa orang dengan golongan
darah O memiliki risiko infeksi yang lebih rendah.

Penelitian
sebelumnya terhadap virus SARS juga menunjukkan bahwa orang dengan golongan
darah O kurang rentan. Sebuah studi tahun 2005 di Hong Kong menemukan bahwa
kebanyakan orang yang terinfeksi SARS memiliki golongan darah non-O.

Terpopuler

Artikel Terbaru