25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Melahirkan di Masa Normal Baru, Beda dengan Sebelum Pandemi Covid-19?

Para
perempuan yang akan menjalani persalinan di masa normal baru haruskah menjalani
prosedur khusus dibandingkan jika melahirkan di masa sebelum pandemi korona
(Covid-19)?

Dokter
spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah – Puri Indah, Eric Kasmara
mengatakan, secara umum perbedaan terletak pada pemberlakukan prosedur
screening Covid-19. “Sejak era pandemi Covid-19, (rumah sakit) tetap bisa
melayani persalinan normal, bedanya ada screening Covdi-19,” ujar dia dalam
Webinar RS Pondok Indah Group “Persiapan Persalinan di Masa New Normal,” Kamis
(18/6), seperti dilansir dari Antara.

Untuk
ibu yang positif Covid-19, persalinan akan dilakukan dengan Sectio-Cesarean,
kemudian tidak dianjurkan menjalani inisisasi menyusui dini (IMD) karena ASI
nantinya akan diperah dan diberikan kepada bayinya melalui botol. “Tidak direct
breastfeeding karena berisiko menularkan. Kalaupun ingin menyusui langsung
harus benar-benar ada proteksi. Ibunya harus pakai masker N95, kalau perlu
dobel dengan masker medis juga dan pakai faceshield,” tutur Eric.

Baca Juga :  Kapan Tubuh Paling Banyak Membakar Kalori?

Kemudian,
ibu yang positif Covid-19 juga tidak dianjurkan menggunakan ruang rawat gabung
dengan ibu lainnya. Lalu, jika ibu positif apakah akan menulari bayinya? Eric
mengatakan, hingga saat ini belum ada bukti apakah virus penyebab Covid-19 bisa
menular ke bayi dari ibu hamil baik saat hamil ataupun persalinan.

Sebelum
menjalani persalinan, para perempuan harus memperhatikan asupan nutrisinya, hindari
berada di dalam keramaian karena Anda tidak tahu bisa saja orang tanpa gejala
(OTG) Covid-19 berada di sekitar Anda. “Meskipun pakai masker tetapi jaraknya
dekat bisa saja terjadi penularan,” kata Eric.

Selain
itu, penuhi kebutuhan cairan dengan meminum air putih, beristirahat cukup,
berolahraga, menghindari mengenakan sepatu bertumit tinggi dan berlatih teknik
pernapasan. Agar kehamilan aman, perempuan hamil juga harus menerapkan pola
hidup bersih dan sehat, jaga jarak fisik dengan orang lain dan menghindari
menyentuh wajah (mata, mulut dan hidung) sebelum mencuci tangan. “Jika Anda
bergejala demam, batuk, pilek, segera konsultasi pada dokter Anda,” kata Eric.
(*)

Baca Juga :  Tekanan Darah Sering 140/90, Waspada Penyakit Hipertensi Terselubung

Para
perempuan yang akan menjalani persalinan di masa normal baru haruskah menjalani
prosedur khusus dibandingkan jika melahirkan di masa sebelum pandemi korona
(Covid-19)?

Dokter
spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah – Puri Indah, Eric Kasmara
mengatakan, secara umum perbedaan terletak pada pemberlakukan prosedur
screening Covid-19. “Sejak era pandemi Covid-19, (rumah sakit) tetap bisa
melayani persalinan normal, bedanya ada screening Covdi-19,” ujar dia dalam
Webinar RS Pondok Indah Group “Persiapan Persalinan di Masa New Normal,” Kamis
(18/6), seperti dilansir dari Antara.

Untuk
ibu yang positif Covid-19, persalinan akan dilakukan dengan Sectio-Cesarean,
kemudian tidak dianjurkan menjalani inisisasi menyusui dini (IMD) karena ASI
nantinya akan diperah dan diberikan kepada bayinya melalui botol. “Tidak direct
breastfeeding karena berisiko menularkan. Kalaupun ingin menyusui langsung
harus benar-benar ada proteksi. Ibunya harus pakai masker N95, kalau perlu
dobel dengan masker medis juga dan pakai faceshield,” tutur Eric.

Baca Juga :  Kapan Tubuh Paling Banyak Membakar Kalori?

Kemudian,
ibu yang positif Covid-19 juga tidak dianjurkan menggunakan ruang rawat gabung
dengan ibu lainnya. Lalu, jika ibu positif apakah akan menulari bayinya? Eric
mengatakan, hingga saat ini belum ada bukti apakah virus penyebab Covid-19 bisa
menular ke bayi dari ibu hamil baik saat hamil ataupun persalinan.

Sebelum
menjalani persalinan, para perempuan harus memperhatikan asupan nutrisinya, hindari
berada di dalam keramaian karena Anda tidak tahu bisa saja orang tanpa gejala
(OTG) Covid-19 berada di sekitar Anda. “Meskipun pakai masker tetapi jaraknya
dekat bisa saja terjadi penularan,” kata Eric.

Selain
itu, penuhi kebutuhan cairan dengan meminum air putih, beristirahat cukup,
berolahraga, menghindari mengenakan sepatu bertumit tinggi dan berlatih teknik
pernapasan. Agar kehamilan aman, perempuan hamil juga harus menerapkan pola
hidup bersih dan sehat, jaga jarak fisik dengan orang lain dan menghindari
menyentuh wajah (mata, mulut dan hidung) sebelum mencuci tangan. “Jika Anda
bergejala demam, batuk, pilek, segera konsultasi pada dokter Anda,” kata Eric.
(*)

Baca Juga :  Tekanan Darah Sering 140/90, Waspada Penyakit Hipertensi Terselubung

Terpopuler

Artikel Terbaru