30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

WHO Hentikan Ujicoba Hidroksiklorokuin Untuk Covid-19

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) resmi menghentikan uji coba
penggunaan obat hidroksiklorokuin bagi pasien Covid-19. Berdasarkan hasil uji
coba menunjukkan, obat anti malaria tersebut gagal menurunkan angka kematian.

Obat ini disertakan dalam beberapa
uji klinis secara acak. Uji klinis acak telah melibatkan total 11.000 pasien
dari 175 rumah sakit di Inggris. Namun, WHO pada akhirnya memutuskan untuk
menariknya.

Pejabat program darurat kesehatan
WHO Ana Maria Henao Restrepo mengatakan, hidroksiklorokuin resmi ditarik dari
Solidarity Trial melibatkan banyak negara.

“Bukti internal dari
Solidarity/Discovery Trial, bukti eksternal dari Recovery Trial serta bukti
gabungan dari uji coba acak, menunjukkan hidroksiklorokuin bila dibandingkan
dengan standar perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit, tidak menunjukkan
pengurangan kasus kematian,” katanya, dikutip dari AFP, Jumat (19/6).

Baca Juga :  India Umumkan Lockdown 21 Hari, Seperlima Penduduk Dunia Terkunci

Menurut Ana Maria, berdasarkan
analisis dan tinjauan bukti, Kelompok Eksekutif di WHO menyimpulkan uji coba
hidroksiklorokuin dihentikan dari Solidarity Trial.

Solidarity Trial merupakan uji
coba obat Covid-19 di bawah naungan WHO. Banyak negara terlibat dalam uji coba
ini dengan menyertakan pasien terinfeksi virus corona.

Meski demikian, kata Ana Maria,
keputusan untuk berhenti menguji coba hidroksiklorokuin tidak berlaku bagi
tindakan pencegahan terhadap virus.

Pada awal Juni, Universitas
Oxford, Inggris, selaku penyelenggaran Recovery Trial mengumumkan,
hidroksiklorokuin tidak membantu pasien Covid-19. Untuk itu Oxford menghentikan
perekrutan pasien untuk diberi hidroksiklorokuin.

“Kesimpulan kami adalah perawatan
ini tidak mengurangi risiko kematian akibat Covid-19 pada pasien rumah sakit,”
kata profesor kedokteran dan epidemiologi Oxford yang juga pemimpin penelitian,
Martin Landray.

Baca Juga :  Hambat Pengiriman Masker, Wali Kota di Tiongkok Dipecat

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) resmi menghentikan uji coba
penggunaan obat hidroksiklorokuin bagi pasien Covid-19. Berdasarkan hasil uji
coba menunjukkan, obat anti malaria tersebut gagal menurunkan angka kematian.

Obat ini disertakan dalam beberapa
uji klinis secara acak. Uji klinis acak telah melibatkan total 11.000 pasien
dari 175 rumah sakit di Inggris. Namun, WHO pada akhirnya memutuskan untuk
menariknya.

Pejabat program darurat kesehatan
WHO Ana Maria Henao Restrepo mengatakan, hidroksiklorokuin resmi ditarik dari
Solidarity Trial melibatkan banyak negara.

“Bukti internal dari
Solidarity/Discovery Trial, bukti eksternal dari Recovery Trial serta bukti
gabungan dari uji coba acak, menunjukkan hidroksiklorokuin bila dibandingkan
dengan standar perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit, tidak menunjukkan
pengurangan kasus kematian,” katanya, dikutip dari AFP, Jumat (19/6).

Baca Juga :  India Umumkan Lockdown 21 Hari, Seperlima Penduduk Dunia Terkunci

Menurut Ana Maria, berdasarkan
analisis dan tinjauan bukti, Kelompok Eksekutif di WHO menyimpulkan uji coba
hidroksiklorokuin dihentikan dari Solidarity Trial.

Solidarity Trial merupakan uji
coba obat Covid-19 di bawah naungan WHO. Banyak negara terlibat dalam uji coba
ini dengan menyertakan pasien terinfeksi virus corona.

Meski demikian, kata Ana Maria,
keputusan untuk berhenti menguji coba hidroksiklorokuin tidak berlaku bagi
tindakan pencegahan terhadap virus.

Pada awal Juni, Universitas
Oxford, Inggris, selaku penyelenggaran Recovery Trial mengumumkan,
hidroksiklorokuin tidak membantu pasien Covid-19. Untuk itu Oxford menghentikan
perekrutan pasien untuk diberi hidroksiklorokuin.

“Kesimpulan kami adalah perawatan
ini tidak mengurangi risiko kematian akibat Covid-19 pada pasien rumah sakit,”
kata profesor kedokteran dan epidemiologi Oxford yang juga pemimpin penelitian,
Martin Landray.

Baca Juga :  Hambat Pengiriman Masker, Wali Kota di Tiongkok Dipecat

Terpopuler

Artikel Terbaru