30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Hati-hati, Prediabetes Tak Bergejala Tapi Gula Darahnya di Atas Normal

Gaya
hidup seseorang yang kurang aktif bergerak tapi banyak makan dan minum tinggi
gula, garam, dan lemak, membuatnya rentan terancam penyakit. Kondisi paling
rentan yang dihadapi adalah status prediabetes atau menuju diabetes tipe 2.

Dokter
Endokrin dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI/RSCM)
Dr.dr.Budiman Darmowidjojo, SpPD-KEMD (K) menjelaskan, gaya hidup kurang sehat
bisa membuat seseorang kegemukan. Kalori yang masuk jauh lebih besar daripada
yang keluar.

“Diam
saja, jadilah dia gemuk. Kondisi ini memicu prediabetes. Kegemukan itulah
memicu terjadinya diabetes, diabetes timbul di usia muda. Usia muda umur 26
sudah diabetes tipe 2,” kata dr. Budiman kepada JawaPos.com baru-baru ini.

Bahayanya
lagi, prediabetes biasanya belum ada gejala khas seperti yang dialami pasien
diabetes yakni cepat haus, cepat lapar, dan banyak buang air kecil. Gula darah
juga tidak terlalu tinggi.

Baca Juga :  Pahami Penjelasan Ilmiah Soal Tisu Magic Bagi Pria dari Sisi Kesehatan

“Kalau
ada sudah ada gejala biasanya sudah diabetes. Benar ada orang yang tidak sadar bahwa
dirinya sudah diabetes karena tidak aware dengan penyakitnya,” jelasnya.

Maka
seseorang harus hati-hati jika gula darahnya sudah di atas normal. Orang yang
prediabetes memiliki kadar gula darah puasa 100-125 mg/dl. Atau gula darah
sewaktu usai makan 144-199 mg/dl. Atau pada pemeriksan HbA1C, antara 5,7-6,4.

“Prediabetes
dibagi 2, yaitu gula darah puasa terganggu dan toleransi glukosa terganggu.
Sebetulnya untuk prediabetes dengan diet dan olahraga saja sudah cukup, tak
perlu dengan obat. Kunci orang sehat itu adalah diet dan olahraga sudah
mutlak,” katanya.

“Sebab
seperti orang stroke, selesai stroke itu kan pasti harus rehabilitasi medik.
Dia diolahragakan tapi pasif. Nah mengapa kita tidak mencegahnya sebelum
seperti itu. Olahraga selagi sehat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pergaulan Pengaruhi Perilaku Seksual Pranikah dalam Aktivitas Pacaran

Gaya
hidup seseorang yang kurang aktif bergerak tapi banyak makan dan minum tinggi
gula, garam, dan lemak, membuatnya rentan terancam penyakit. Kondisi paling
rentan yang dihadapi adalah status prediabetes atau menuju diabetes tipe 2.

Dokter
Endokrin dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI/RSCM)
Dr.dr.Budiman Darmowidjojo, SpPD-KEMD (K) menjelaskan, gaya hidup kurang sehat
bisa membuat seseorang kegemukan. Kalori yang masuk jauh lebih besar daripada
yang keluar.

“Diam
saja, jadilah dia gemuk. Kondisi ini memicu prediabetes. Kegemukan itulah
memicu terjadinya diabetes, diabetes timbul di usia muda. Usia muda umur 26
sudah diabetes tipe 2,” kata dr. Budiman kepada JawaPos.com baru-baru ini.

Bahayanya
lagi, prediabetes biasanya belum ada gejala khas seperti yang dialami pasien
diabetes yakni cepat haus, cepat lapar, dan banyak buang air kecil. Gula darah
juga tidak terlalu tinggi.

Baca Juga :  Pahami Penjelasan Ilmiah Soal Tisu Magic Bagi Pria dari Sisi Kesehatan

“Kalau
ada sudah ada gejala biasanya sudah diabetes. Benar ada orang yang tidak sadar bahwa
dirinya sudah diabetes karena tidak aware dengan penyakitnya,” jelasnya.

Maka
seseorang harus hati-hati jika gula darahnya sudah di atas normal. Orang yang
prediabetes memiliki kadar gula darah puasa 100-125 mg/dl. Atau gula darah
sewaktu usai makan 144-199 mg/dl. Atau pada pemeriksan HbA1C, antara 5,7-6,4.

“Prediabetes
dibagi 2, yaitu gula darah puasa terganggu dan toleransi glukosa terganggu.
Sebetulnya untuk prediabetes dengan diet dan olahraga saja sudah cukup, tak
perlu dengan obat. Kunci orang sehat itu adalah diet dan olahraga sudah
mutlak,” katanya.

“Sebab
seperti orang stroke, selesai stroke itu kan pasti harus rehabilitasi medik.
Dia diolahragakan tapi pasif. Nah mengapa kita tidak mencegahnya sebelum
seperti itu. Olahraga selagi sehat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pergaulan Pengaruhi Perilaku Seksual Pranikah dalam Aktivitas Pacaran

Terpopuler

Artikel Terbaru