26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pergaulan Pengaruhi Perilaku Seksual Pranikah dalam Aktivitas Pacaran

PERILAKU pacaran remaja yang menyimpang menjadi salah satu permasalahan bagi generasi muda saat ini. Berdasarkan pengolahan data dari hasil survei SDKI 2017 BKKBN. Faktor yang mempengaruhi remaja melakukan perilaku seksual sangat kompleks seperti faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi seperti karakteristik latar belakang meliputi umur, dan tingkat pendidikan. Faktor eksternal yang mempengaruhi salah satunya adalah pola pergaulan di lingkungan sekitar.

Pola pergaulan akan mempengaruhi cara berpikir remaja dalam mengartikan aktivitas pacaran meliputi memiliki teman yang telah melakukan seks pranikah, memiliki dorongan karena teman, mempengaruhi teman melakukan seks pranikah, dan menganggap penting tidaknya keperawanan. Hal tersebut dapat mempengaruhi keputusan remaja dalam melakukan penyimpangan pada aktivitas pacaran yang mengarahkan pada perilaku seksual pranikah.

Hasil penelitian dan analisis data SDKI 2017 untuk provinsi Kalimantan Tengah memperlihatkan dari 117 responden (73 pria) dan (44 wanita) yang pernah melakukan perilaku seksual pada aktivitas pacaran seperti berpegangan tangan, berciuman bibir, berpelukan, meraba area sensitif, hingga melakukan hubungan seks pranikah sebanyak 88% responden pernah melakukan dan hanya 12% yang belum pernah melakukan.

Hasil analisis menunjukkan bahwa 70,1% remaja yang pernah melakukan perilaku seksual pranikah pertama kali berpacaran sejak usia <17 tahun, sedangkan yang berumur ≥ 17 tahun sebanyak 17,9%. Berdasarkan data diketahui sebanyak 12% remaja belum pernah melakukan perilaku seksual pranikah, yang mana 9,4% di antaranya pertama kali berpacaran pada usia < 17 tahun, dan sisanya sebanyak 2,6% berpacaran pada usia ≥ 17 tahun. Sebanyak 13,7% remaja yang pernah melakukan perilaku seksual pranikah berada pada jenjang pendidikan maksimal SMP dan 74,4% sudah menyelesaikan minimal jenjang pendidikan SMA.  Sebanyak 7,7% responden tidak pernah melakukan perilaku seksual pranikah juga berada pada jenjang pendidikan SMA ke atas.

Baca Juga :  10 Cara Cepat Membangkitkan Mood, Yuk Dicoba

Sementara 43 responden remaja lainnya yang mengatakan tidak pernah melakukan perilaku seksual pranikah masih berada pada tingkat pendidikan maksimal SMP. Remaja yang menyatakan pernah melakukan perilaku seksual pranikah pada survei yang dilakukan BKKBN di Kalimantan Tengah dan menjadi subjek dalam penelitian ini sebanyak 88,0%, terbagi atas 47,9% bertempat tinggal di daerah perkotaan dan 40,2% di pedesaan. Pada sisi lain, 12,0% responden yang tidak pernah melakukan perilaku seksual pranikah terdiri atas 9,4% responden yang tinggal di pedesaan, dan sisanya tinggal di perkotaan sebesar 2,6%.

Menjalani kehidupan remaja yang jauh dari perilaku sex bebas, pernikahan dini dan ketergantungan pada obat-obatan terlarang serta menjauhkan diri dari bahaya AIDS tentulah membutuhkan perhatian kita semua. Remaja tidak bisa berjalan sendirian tanpa pendampingan orang tua, masyarakat lingkungan serta negaranya. Menyadari ini, BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional) sebagai wakil pemerintah yang bertanggung jawab menjalankan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja) suatu program yang memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana (GenRe).

Baca Juga :  Benarkah Sering Memencet Jerawat Bikin Keloid?

Namun program ini perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik institusi pendidikan, UPT kesehatan, dan institusi pemerintahan lainnya. Sehingga program tersebut tidak hanya berjalan dengan baik namun juga efektif dan jitu terhadap sasaran remaja dan nilai-nilai moral dapat tertanamkan pada generasi ke generasi. 

Tulisan ini dibuat oleh beberapa orang di antaranya apt. Shesanthi Citrariana, M.Pharm.Sci¹, Risqika Yuliatantri Paramawidhita, M.Farm1, apt.Halida Suryadini, M.Farm1, Drs.Muhammad Dawam, MPA2, Awumistiko, M.Pd2 (¹Program Studi D3 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya,²Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)

 

 

PERILAKU pacaran remaja yang menyimpang menjadi salah satu permasalahan bagi generasi muda saat ini. Berdasarkan pengolahan data dari hasil survei SDKI 2017 BKKBN. Faktor yang mempengaruhi remaja melakukan perilaku seksual sangat kompleks seperti faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi seperti karakteristik latar belakang meliputi umur, dan tingkat pendidikan. Faktor eksternal yang mempengaruhi salah satunya adalah pola pergaulan di lingkungan sekitar.

Pola pergaulan akan mempengaruhi cara berpikir remaja dalam mengartikan aktivitas pacaran meliputi memiliki teman yang telah melakukan seks pranikah, memiliki dorongan karena teman, mempengaruhi teman melakukan seks pranikah, dan menganggap penting tidaknya keperawanan. Hal tersebut dapat mempengaruhi keputusan remaja dalam melakukan penyimpangan pada aktivitas pacaran yang mengarahkan pada perilaku seksual pranikah.

Hasil penelitian dan analisis data SDKI 2017 untuk provinsi Kalimantan Tengah memperlihatkan dari 117 responden (73 pria) dan (44 wanita) yang pernah melakukan perilaku seksual pada aktivitas pacaran seperti berpegangan tangan, berciuman bibir, berpelukan, meraba area sensitif, hingga melakukan hubungan seks pranikah sebanyak 88% responden pernah melakukan dan hanya 12% yang belum pernah melakukan.

Hasil analisis menunjukkan bahwa 70,1% remaja yang pernah melakukan perilaku seksual pranikah pertama kali berpacaran sejak usia <17 tahun, sedangkan yang berumur ≥ 17 tahun sebanyak 17,9%. Berdasarkan data diketahui sebanyak 12% remaja belum pernah melakukan perilaku seksual pranikah, yang mana 9,4% di antaranya pertama kali berpacaran pada usia < 17 tahun, dan sisanya sebanyak 2,6% berpacaran pada usia ≥ 17 tahun. Sebanyak 13,7% remaja yang pernah melakukan perilaku seksual pranikah berada pada jenjang pendidikan maksimal SMP dan 74,4% sudah menyelesaikan minimal jenjang pendidikan SMA.  Sebanyak 7,7% responden tidak pernah melakukan perilaku seksual pranikah juga berada pada jenjang pendidikan SMA ke atas.

Baca Juga :  10 Cara Cepat Membangkitkan Mood, Yuk Dicoba

Sementara 43 responden remaja lainnya yang mengatakan tidak pernah melakukan perilaku seksual pranikah masih berada pada tingkat pendidikan maksimal SMP. Remaja yang menyatakan pernah melakukan perilaku seksual pranikah pada survei yang dilakukan BKKBN di Kalimantan Tengah dan menjadi subjek dalam penelitian ini sebanyak 88,0%, terbagi atas 47,9% bertempat tinggal di daerah perkotaan dan 40,2% di pedesaan. Pada sisi lain, 12,0% responden yang tidak pernah melakukan perilaku seksual pranikah terdiri atas 9,4% responden yang tinggal di pedesaan, dan sisanya tinggal di perkotaan sebesar 2,6%.

Menjalani kehidupan remaja yang jauh dari perilaku sex bebas, pernikahan dini dan ketergantungan pada obat-obatan terlarang serta menjauhkan diri dari bahaya AIDS tentulah membutuhkan perhatian kita semua. Remaja tidak bisa berjalan sendirian tanpa pendampingan orang tua, masyarakat lingkungan serta negaranya. Menyadari ini, BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional) sebagai wakil pemerintah yang bertanggung jawab menjalankan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja) suatu program yang memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana (GenRe).

Baca Juga :  Benarkah Sering Memencet Jerawat Bikin Keloid?

Namun program ini perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik institusi pendidikan, UPT kesehatan, dan institusi pemerintahan lainnya. Sehingga program tersebut tidak hanya berjalan dengan baik namun juga efektif dan jitu terhadap sasaran remaja dan nilai-nilai moral dapat tertanamkan pada generasi ke generasi. 

Tulisan ini dibuat oleh beberapa orang di antaranya apt. Shesanthi Citrariana, M.Pharm.Sci¹, Risqika Yuliatantri Paramawidhita, M.Farm1, apt.Halida Suryadini, M.Farm1, Drs.Muhammad Dawam, MPA2, Awumistiko, M.Pd2 (¹Program Studi D3 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya,²Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru