24.7 C
Jakarta
Sunday, July 7, 2024
spot_img

WHO Janji Permudah Insulin Untuk Pasien Diabetes di Masa Pandemi

Pandemi
Covid-19 berdampak pada semua sektor apalagi kesehatan. Termasuk para pasien
dengan riwayat penyakit penyerta sebelumnya yang sulit mendapatkan pengobatan.
Apalagi pasien diabetes yang merupakan salah satu kelompok rentan. Mereka
semakin takut untuk berobat.

Tak
hanya itu, akses mendapatkan obat diabetes juga semakin tertunda karena
Covid-19. Survei Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menemukan bahwa
50 persen negara pernah mengalami gangguan layanan diabetes selama pandemi
virus Korona.

Pakar
kesehatan global telah berkumpul untuk membahas bagaimana akses mendapatkan
insulin dan perangkat medis dapat ditingkatkan untuk penderita diabetes di
seluruh dunia. Perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkumpul
dengan mitra kesehatan internasional utama untuk menangani masalah yang berdampak
pada komunitas diabetes.

Baca Juga :  Pastikan Anak Aman Saat Kembali ke Sekolah dengan 3 Langkah

Diabetes
adalah penyebab kematian ketujuh di dunia. Dan juga suatu kondisi yang mengarah
pada masalah kesehatan utama lainnya, seperti amputasi tungkai bawah, serangan
jantung, stroke, gagal ginjal dan kebutaan.

Mereka
yang mengidap diabetes tipe 1, insulin adalah obat esensial. Akan tetapi di banyak
negara banyak orang masih berjuang untuk membelinya.

Obat
ini juga dibutuhkan di antara beberapa penderita diabetes tipe 2, meski pada
tahap awal kondisinya dapat dikelola dengan diet, olahraga, dan pengobatan
oral. Menurut WHO, sekitar 60 juta orang di seluruh dunia dengan diabetes tipe
2 membutuhkan insulin, tetapi hanya 50 persen yang menerimanya.

“Ini
adalah kegagalan di masyarakat dan komunitas global secara keseluruhan bahwa
orang yang membutuhkan insulin harus menghadapi kesulitan keuangan untuk
membelinya dan mempertaruhkan hidup mereka,” tegas Direktur Jenderal WHO Dr
Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir dari Diabetes.co.uk, Jumat
(16/10).

Baca Juga :  Sayangi Lansia, Perlakuan yang Salah Bisa Perburuk Demensia

Untuk
mengatasi masalah ini, WHO ingin meningkatkan kemitraan global untuk memastikan
penerapan pendekatan yang berpusat pada pasien dan akses ke obat diabetes
esensial. Termasuk insulin dan perangkat terkait, harus ditingkatkan secara
signifikan.

Diperkirakan
lebih dari 420 juta orang menderita diabetes, yang setara dengan 6 persen dari
populasi dunia. Angka itu empat kali lebih besar dari 40 tahun lalu dan angka
diabetes diperkirakan akan meningkat menjadi 570 juta pada tahun 2030.

Pandemi
Covid-19 berdampak pada semua sektor apalagi kesehatan. Termasuk para pasien
dengan riwayat penyakit penyerta sebelumnya yang sulit mendapatkan pengobatan.
Apalagi pasien diabetes yang merupakan salah satu kelompok rentan. Mereka
semakin takut untuk berobat.

Tak
hanya itu, akses mendapatkan obat diabetes juga semakin tertunda karena
Covid-19. Survei Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menemukan bahwa
50 persen negara pernah mengalami gangguan layanan diabetes selama pandemi
virus Korona.

Pakar
kesehatan global telah berkumpul untuk membahas bagaimana akses mendapatkan
insulin dan perangkat medis dapat ditingkatkan untuk penderita diabetes di
seluruh dunia. Perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkumpul
dengan mitra kesehatan internasional utama untuk menangani masalah yang berdampak
pada komunitas diabetes.

Baca Juga :  Pastikan Anak Aman Saat Kembali ke Sekolah dengan 3 Langkah

Diabetes
adalah penyebab kematian ketujuh di dunia. Dan juga suatu kondisi yang mengarah
pada masalah kesehatan utama lainnya, seperti amputasi tungkai bawah, serangan
jantung, stroke, gagal ginjal dan kebutaan.

Mereka
yang mengidap diabetes tipe 1, insulin adalah obat esensial. Akan tetapi di banyak
negara banyak orang masih berjuang untuk membelinya.

Obat
ini juga dibutuhkan di antara beberapa penderita diabetes tipe 2, meski pada
tahap awal kondisinya dapat dikelola dengan diet, olahraga, dan pengobatan
oral. Menurut WHO, sekitar 60 juta orang di seluruh dunia dengan diabetes tipe
2 membutuhkan insulin, tetapi hanya 50 persen yang menerimanya.

“Ini
adalah kegagalan di masyarakat dan komunitas global secara keseluruhan bahwa
orang yang membutuhkan insulin harus menghadapi kesulitan keuangan untuk
membelinya dan mempertaruhkan hidup mereka,” tegas Direktur Jenderal WHO Dr
Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir dari Diabetes.co.uk, Jumat
(16/10).

Baca Juga :  Sayangi Lansia, Perlakuan yang Salah Bisa Perburuk Demensia

Untuk
mengatasi masalah ini, WHO ingin meningkatkan kemitraan global untuk memastikan
penerapan pendekatan yang berpusat pada pasien dan akses ke obat diabetes
esensial. Termasuk insulin dan perangkat terkait, harus ditingkatkan secara
signifikan.

Diperkirakan
lebih dari 420 juta orang menderita diabetes, yang setara dengan 6 persen dari
populasi dunia. Angka itu empat kali lebih besar dari 40 tahun lalu dan angka
diabetes diperkirakan akan meningkat menjadi 570 juta pada tahun 2030.

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru