Kakek dan
nenek kita, umumnya bisa mengalami kondisi sering lupa atau umum dikenal pikun.
Hal itu merupakan gejala paling umum dari kondisi Alzheimer. Tapi seiring
berubahnya gaya hidup, gejala Alzheimer sudah muncul di usia muda.
Alzheimer
sendiri merupakan bagian dari Demensia, yakni gangguan otak yang mengganggu
kehidupan sehari-hari. Penyakit Alzheimer memang bagian demensia yang paling
umum terjadi dan memicu gangguan kognitif.
“Umumnya
demensia (alzheimer dan dimensia vaskular) terjadi pada usia lanjut di usia
60-an. Tapi dengan adanya perubahan gaya hidup, saat ini tren bisa bergeser ke
usia lebih muda,†kata Dokter Spesialis Olahraga dr. Sophia Hage, Sp. KO, dalam
kegiatan di Bulan Alzheimer Sedunia (World Alzheimer’s Month) di Jakarta
baru-baru ini.
Sehingga,
untuk menurunkan risiko atau memperlambat alzheimer, maka seseorang bisa
meningkatkan frekuensi olahraga. Bisa melakukannya 150 menit atau 3 kali
seminggu.
Harapannya,
dalam segala usia siklus hidup seseorang harus tetap aktif. Hal itu penting
supaya otak terus terstimulasi dengan lancar, saraf-saraf dan koordinasi lebih
baik. Sehingga gejala Alzheimer bisa dicegah.
“Dulu kan
orang mitosnya kalau sudah tua enggak usah terlalu banyak gerak, wajarlah kalau
lansia enggak aktif. Padahal semakin kita enggak aktif semakin besar risiko
alzheimer. Alzheimer bisa diturunkan 30 persen dengan rutin berolahraga,â€
tegasnya.
Berikut
10 gejala alzheimer yang bisa dicegah:
1.
Gangguan Daya Ingat
Sering
lupa akan kejadian yang baru saja terjadi, lupa janji, menanyakan dan
menceritakan hal yang sama berulang kali, lupa tempar parkir di mana (dalam
frekuensi tinggi).
2. Sulit
Fokus
Sulit
melakukan aktivitas, pekerjaan sehari-hari, lupa cara memasak, mengoperasikan
telepon, handphone, tidak dapat melakukan hitungan sederhana, bekerja lebih
lambat.
3. Sulit
Melakukan Kegiatan
Seringkali
sulit untuk merencanakan atau menyelesaikan tugas sehari-hari, bingung cara
mengemudi, sulit mengatur keuangan.
4.
Disorientasi
Bingung
akan waktu (hari dan tanggal penting), bingung di mana berada, tak tahu jalan
pulang.
5.
Kesulitan Memahami Visuospasial
Sulit
untuk membaca, mengukur jarak, menentukan jarak, membedakan warna, tidak
mengenalu wajah sendiri di cermin, menabrak cermin saat berjalan, menuangkan
air ke gelas namun tumpah.
6.
Gangguan Berkomunikasi
Kesulitan
berbicara dan mencari kata yang tepat, seringkali berhenti di tengah percakapan
dan bingung melanjutkannya.
7.
Menaruh Barang Tidak Pada Tempatnya
Lupa di
mana meletakkan sesuatu, bahkan kadang curiga ada yang menyembunyikannya.
8. Salah
Membuat Keputusan
Berpakaian
tidak serasi, misalnya memakai kaos kaki kiri berwarna merah, kanan berwarna
biru. Tidak dapat menghitung pembayaran saat bertransaksi.
9.
Menarik Diri dalam Pergaulan
Tidak
memiliki semangat ataupun inisiatif untuk melakukan aktivitas atau hobi yang
biasa dinikmati, tidak terlalu semangat berkumpul dengan teman-temannya.
10.
Perubahan Perilaku
Emosi
berubah secara drastis, menjadi bingung, curiga, depresi, takut atau tergantung
yang berlebihan pada anggota keluarga, mudah kecewa dan putus asa.(jpg)