28 C
Jakarta
Thursday, June 19, 2025

Usia 40 Tahun ke Atas? Ini Pemeriksaan Kesehatan yang Tak Boleh Dilewatkan

PROKALTENG.CO – Memasuki usia 40 tahun, penting bagi setiap individu untuk lebih memperhatikan kondisi tubuh. Di usia ini, berbagai fungsi organ mulai mengalami penurunan secara alami. Salah satu langkah preventif yang disarankan adalah melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Pemeriksaan kesehatan bagi kelompok usia paruh baya bukan sekadar formalitas. Ini menjadi upaya deteksi dini terhadap risiko penyakit kronis yang kerap datang tanpa gejala, seperti hipertensi, diabetes, hingga gangguan kolesterol. Meskipun tubuh terasa sehat, bukan berarti aman dari potensi penyakit serius.

Pemeriksaan berkala berperan penting dalam menilai kondisi fisik secara menyeluruh, memetakan faktor risiko, memastikan perlindungan melalui vaksinasi terbaru, serta mendorong penerapan pola hidup sehat. Kondisi seperti tekanan darah tinggi, gula darah berlebih, dan kolesterol tinggi sering kali luput dari perhatian karena tidak menimbulkan keluhan pada tahap awal.

Berikut adalah jenis pemeriksaan kesehatan yang direkomendasikan bagi mereka yang telah memasuki usia 40 tahun ke atas, sebagaimana disarankan oleh National Library of Medicine di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat:

Pemeriksaan tekanan darah

Tes tekanan darah perlu dilakukan minimal sekali setahun. Jika Anda memiliki faktor risiko seperti kelebihan berat badan, diabetes, riwayat penyakit jantung, penyakit ginjal, hipertensi dalam keluarga, atau pernah mengalami hipertensi saat hamil, pemeriksaan sebaiknya lebih sering dilakukan, terutama dalam kondisi puasa selama 8 jam.

Baca Juga :  Vaksin Covid-19 AstraZeneca Siap Luncur Pada Desember 2020

Menurut Kementerian Kesehatan RI:

  • Hipertensi tahap 1: sistolik >140 mmHg atau diastolik >90 mmHg
  • Hipertensi tahap 2: sistolik >140 mmHg atau diastolik >100 mmHg

Jika hasil menunjukkan tekanan darah melebihi batas normal, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Pemeriksaan gula darah

Bagi individu tanpa faktor risiko diabetes, pengecekan gula darah disarankan dimulai sejak usia 35 tahun dan diulang setiap tiga tahun. Namun, jika Anda memiliki riwayat obesitas, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, atau keluarga dengan diabetes, pemeriksaan perlu dilakukan lebih sering.

Berdasarkan standar Kementerian Kesehatan RI:

  • Gula darah sewaktu: <200 mg/dL
  • Gula darah puasa: <126 mg/dL

Jika kadar gula melampaui angka tersebut, penting untuk segera melakukan konsultasi medis dan mulai menerapkan pola makan sehat.

Pemeriksaan kolesterol

Laki-laki disarankan mulai mengecek kolesterol pada usia 35 tahun, sementara perempuan sejak usia 45 tahun, jika tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung. Bagi mereka yang memiliki risiko tinggi, skrining kolesterol sebaiknya dimulai sejak usia 20 tahun.

Frekuensi pemeriksaan:

  • Setiap 5 tahun jika hasil kolesterol normal
  • Lebih sering jika terjadi perubahan gaya hidup, seperti peningkatan berat badan atau pola makan yang tidak sehat

Batas normal kolesterol total menurut Kementerian Kesehatan RI adalah <200 mg/dL.

Baca Juga :  Pedagang dan Pembeli Bisa Bersin atau Batuk, Gunakan Masker Biar Aman

Faktor risiko lain yang memerlukan pemeriksaan lebih sering antara lain diabetes, gangguan jantung, dan penyakit ginjal.

Pemeriksaan tambahan setelah usia 40 tahun

Selain tes darah, beberapa pemeriksaan penunjang disarankan untuk mendeteksi penyakit serius secara dini:

Deteksi dini kanker kolorektal

Kanker kolorektal sering diawali dengan pertumbuhan polip di usus besar atau rektum. Risiko meningkat setelah usia 45 tahun. Beberapa metode pemeriksaan yang direkomendasikan antara lain:

  • Colonoscopy: setiap 10 tahun
  • CT colonography: setiap 5 tahun
  • Sigmoidoscopy: setiap 5 tahun
  • Tes feses DNA: setiap 1–3 tahun
  • gFOBT dan FIT: setiap tahun

Skrining penyakit jantung

Penyakit jantung dapat berkembang tanpa tanda awal. Salah satu metode deteksi dini yang efektif adalah menggunakan CT jantung untuk melihat plak atau penyumbatan di pembuluh darah.

Deteksi gangguan otak

Gangguan seperti Alzheimer, Parkinson, dan stroke bisa berdampak pada kualitas hidup. Pemeriksaan MRI otak dianjurkan untuk mengidentifikasi kelainan secara akurat dan lebih dini.

Memasuki usia 40 tahun adalah waktu yang tepat untuk lebih peduli terhadap kondisi tubuh. Pemeriksaan kesehatan secara berkala memberikan peluang untuk mendeteksi penyakit sejak awal dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. Konsultasikan dengan tenaga medis mengenai jenis pemeriksaan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. (jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Memasuki usia 40 tahun, penting bagi setiap individu untuk lebih memperhatikan kondisi tubuh. Di usia ini, berbagai fungsi organ mulai mengalami penurunan secara alami. Salah satu langkah preventif yang disarankan adalah melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Pemeriksaan kesehatan bagi kelompok usia paruh baya bukan sekadar formalitas. Ini menjadi upaya deteksi dini terhadap risiko penyakit kronis yang kerap datang tanpa gejala, seperti hipertensi, diabetes, hingga gangguan kolesterol. Meskipun tubuh terasa sehat, bukan berarti aman dari potensi penyakit serius.

Pemeriksaan berkala berperan penting dalam menilai kondisi fisik secara menyeluruh, memetakan faktor risiko, memastikan perlindungan melalui vaksinasi terbaru, serta mendorong penerapan pola hidup sehat. Kondisi seperti tekanan darah tinggi, gula darah berlebih, dan kolesterol tinggi sering kali luput dari perhatian karena tidak menimbulkan keluhan pada tahap awal.

Berikut adalah jenis pemeriksaan kesehatan yang direkomendasikan bagi mereka yang telah memasuki usia 40 tahun ke atas, sebagaimana disarankan oleh National Library of Medicine di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat:

Pemeriksaan tekanan darah

Tes tekanan darah perlu dilakukan minimal sekali setahun. Jika Anda memiliki faktor risiko seperti kelebihan berat badan, diabetes, riwayat penyakit jantung, penyakit ginjal, hipertensi dalam keluarga, atau pernah mengalami hipertensi saat hamil, pemeriksaan sebaiknya lebih sering dilakukan, terutama dalam kondisi puasa selama 8 jam.

Baca Juga :  Vaksin Covid-19 AstraZeneca Siap Luncur Pada Desember 2020

Menurut Kementerian Kesehatan RI:

  • Hipertensi tahap 1: sistolik >140 mmHg atau diastolik >90 mmHg
  • Hipertensi tahap 2: sistolik >140 mmHg atau diastolik >100 mmHg

Jika hasil menunjukkan tekanan darah melebihi batas normal, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Pemeriksaan gula darah

Bagi individu tanpa faktor risiko diabetes, pengecekan gula darah disarankan dimulai sejak usia 35 tahun dan diulang setiap tiga tahun. Namun, jika Anda memiliki riwayat obesitas, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, atau keluarga dengan diabetes, pemeriksaan perlu dilakukan lebih sering.

Berdasarkan standar Kementerian Kesehatan RI:

  • Gula darah sewaktu: <200 mg/dL
  • Gula darah puasa: <126 mg/dL

Jika kadar gula melampaui angka tersebut, penting untuk segera melakukan konsultasi medis dan mulai menerapkan pola makan sehat.

Pemeriksaan kolesterol

Laki-laki disarankan mulai mengecek kolesterol pada usia 35 tahun, sementara perempuan sejak usia 45 tahun, jika tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung. Bagi mereka yang memiliki risiko tinggi, skrining kolesterol sebaiknya dimulai sejak usia 20 tahun.

Frekuensi pemeriksaan:

  • Setiap 5 tahun jika hasil kolesterol normal
  • Lebih sering jika terjadi perubahan gaya hidup, seperti peningkatan berat badan atau pola makan yang tidak sehat

Batas normal kolesterol total menurut Kementerian Kesehatan RI adalah <200 mg/dL.

Baca Juga :  Pedagang dan Pembeli Bisa Bersin atau Batuk, Gunakan Masker Biar Aman

Faktor risiko lain yang memerlukan pemeriksaan lebih sering antara lain diabetes, gangguan jantung, dan penyakit ginjal.

Pemeriksaan tambahan setelah usia 40 tahun

Selain tes darah, beberapa pemeriksaan penunjang disarankan untuk mendeteksi penyakit serius secara dini:

Deteksi dini kanker kolorektal

Kanker kolorektal sering diawali dengan pertumbuhan polip di usus besar atau rektum. Risiko meningkat setelah usia 45 tahun. Beberapa metode pemeriksaan yang direkomendasikan antara lain:

  • Colonoscopy: setiap 10 tahun
  • CT colonography: setiap 5 tahun
  • Sigmoidoscopy: setiap 5 tahun
  • Tes feses DNA: setiap 1–3 tahun
  • gFOBT dan FIT: setiap tahun

Skrining penyakit jantung

Penyakit jantung dapat berkembang tanpa tanda awal. Salah satu metode deteksi dini yang efektif adalah menggunakan CT jantung untuk melihat plak atau penyumbatan di pembuluh darah.

Deteksi gangguan otak

Gangguan seperti Alzheimer, Parkinson, dan stroke bisa berdampak pada kualitas hidup. Pemeriksaan MRI otak dianjurkan untuk mengidentifikasi kelainan secara akurat dan lebih dini.

Memasuki usia 40 tahun adalah waktu yang tepat untuk lebih peduli terhadap kondisi tubuh. Pemeriksaan kesehatan secara berkala memberikan peluang untuk mendeteksi penyakit sejak awal dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. Konsultasikan dengan tenaga medis mengenai jenis pemeriksaan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. (jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru