PROKALTENG.CO – Kehamilan di usia 40 tahun ke atas sering dikaitkan dengan berbagai risiko. Namun, penelitian terbaru justru mengungkap fakta unik bahwa anak yang lahir dari ibu berusia di atas 40 tahun memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan anak-anak lainnya.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Population and Development Review mengungkapkan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang lebih tua cenderung lebih tinggi, lebih berpendidikan, dan memiliki prestasi akademik lebih baik. Temuan ini didukung oleh penelitian dari Institut Max Planck untuk Penelitian Demografi dan Sekolah Ekonomi London.
Dilansir melalui laman YourTango, penelitian ini menganalisis data 1,5 juta pria dan wanita di Swedia yang lahir antara tahun 1960 hingga 1991. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dari ibu berusia di atas 40 tahun memiliki keunggulan tertentu dibandingkan saudara kandung yang lahir dari ibu yang sama di usia lebih muda.
Keunggulan pertama, mereka cenderung memiliki postur tubuh lebih tinggi. Kedua, tingkat pendidikan mereka lebih baik dibandingkan anak-anak yang lahir dari ibu berusia lebih muda. Ketiga, prestasi akademik mereka lebih unggul, yang terbukti dari nilai sekolah yang lebih tinggi.
Para peneliti menyebutkan bahwa faktor kesejahteraan sosial dan ekonomi yang meningkat seiring bertambahnya usia ibu turut berkontribusi pada keunggulan anak-anak ini. Selain itu, kematangan emosional dan pengalaman hidup ibu yang lebih tua juga menjadi faktor pendukung dalam pola asuh anak.
Ibu yang lebih matang secara emosional cenderung lebih peduli terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Mereka juga lebih berpengalaman dalam memberikan bimbingan, sehingga anak-anak mendapatkan perhatian penuh sejak dini.
Masih dalam laporan YourTango, sebuah penelitian tahun 2019 juga mengungkap manfaat lain dari kehamilan di usia 40 tahun. Anak-anak yang lahir dari ibu yang lebih tua cenderung lebih terlindungi dari risiko kecelakaan dan memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik. Hal ini diduga karena orang tua yang lebih dewasa cenderung lebih berhati-hati dalam merawat anak.
Meski demikian, kehamilan di usia lanjut tetap memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Dilansir dari Medical News Today, wanita yang hamil di atas usia 40 tahun lebih rentan mengalami infertilitas akibat penurunan kualitas sel telur. Risiko komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi, preeklamsia, dan diabetes gestasional juga lebih tinggi.
Selain itu, kemungkinan bayi mengalami kelainan genetik juga meningkat seiring bertambahnya usia ibu. Misalnya, pada usia 40 tahun, peluang melahirkan anak dengan Down syndrome sekitar 1 dari 100, sedangkan pada usia 45 tahun, meningkat menjadi 1 dari 30.
Menariknya, faktor usia bukan hanya berpengaruh pada ibu. Pria berusia di atas 45 tahun juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami infertilitas. Selain itu, bayi yang lahir dari ayah yang lebih tua cenderung memiliki berat badan lebih rendah dan lebih rentan terhadap kondisi kesehatan tertentu.
Program kehamilan seperti inseminasi buatan (IUI) dan bayi tabung (IVF) juga mengalami penurunan tingkat keberhasilan pada pasangan yang berusia di atas 40 tahun. Oleh karena itu, perencanaan kehamilan yang matang dan pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat penting bagi pasangan yang ingin memiliki anak di usia lanjut.
Meskipun ada tantangan, kehamilan di usia 40 tahun tetap bisa menjadi pengalaman membahagiakan. Dengan dukungan medis yang tepat dan pola hidup sehat, calon ibu tetap dapat menjalani kehamilan yang sehat serta melahirkan anak dengan potensi tinggi untuk sukses dan berprestasi.
Kehamilan di usia lanjut memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Dengan persiapan yang baik, anak yang lahir dari ibu berusia 40 tahun tetap bisa tumbuh menjadi individu yang cerdas dan sehat. (pri/jawapos.com)