27.8 C
Jakarta
Saturday, August 2, 2025

Sama-sama Karbo, Bolehkah Makan Kentang Bareng Nasi? Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh

MAKAN kentang goreng bareng nasi, atau menyantap perkedel sebagai lauk saat menikmati sepiring nasi hangat, rasanya sudah jadi kebiasaan banyak orang. Apalagi di warung tegal atau rumah makan sederhana, kombinasi ini sangat mudah ditemui.

Tapi, tahukah Anda bahwa mengonsumsi kentang dan nasi dalam satu waktu bisa memberi dampak tertentu bagi tubuh?

Secara alami, baik nasi maupun kentang sama-sama merupakan sumber karbohidrat. Nasi putih dikenal sebagai karbohidrat sederhana, sementara kentang memiliki karbohidrat kompleks dengan kandungan serat yang sedikit lebih tinggi.

Saat keduanya dikonsumsi bersamaan, jumlah asupan karbohidrat ke dalam tubuh bisa meningkat cukup signifikan dalam satu kali makan.

Tubuh memang membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi utama. Namun, jika jumlahnya berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik, sisa energi itu akan disimpan dalam bentuk lemak.

Baca Juga :  Ketahui 2 Indikasi yang Sebabkan Perempuan Menjalani Egg Banking

Hal inilah yang secara perlahan bisa memicu kenaikan berat badan, bahkan berisiko meningkatkan kadar gula darah apabila dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang.

Meski begitu, bukan berarti kentang dan nasi tak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali. Kuncinya adalah keseimbangan. Dalam satu piring makan, sebaiknya porsi karbohidrat tidak mendominasi.

Lebih baik jika dilengkapi dengan sumber protein seperti tahu, tempe, ayam, serta sayuran hijau yang kaya serat. Dengan begitu, kebutuhan gizi tubuh tetap seimbang dan metabolisme bisa bekerja secara optimal.

Bagi mereka yang sedang menjaga berat badan atau mengontrol gula darah, ada baiknya memilih salah satu dari keduanya. Misalnya, mengganti nasi dengan kentang rebus atau kukus yang lebih rendah kalori dibanding nasi putih.

Baca Juga :  Benarkah Makan Satu Telur Sehari Baik untuk Jantung yang Sehat?

Selain itu, cara mengolah juga berpengaruh. Kentang goreng atau perkedel yang digoreng tentu memiliki kandungan lemak tambahan yang bisa menambah jumlah kalori.

Kebiasaan makan seharusnya bukan sekadar soal kenyang, tapi juga memperhatikan komposisi gizi yang masuk ke dalam tubuh.

Apalagi dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat, pemilihan jenis dan kombinasi makanan patut jadi perhatian bersama. Jadi, makan kentang dengan nasi boleh-boleh saja, asal tahu batasnya dan tidak dijadikan kebiasaan harian. (jpg)

 

 

MAKAN kentang goreng bareng nasi, atau menyantap perkedel sebagai lauk saat menikmati sepiring nasi hangat, rasanya sudah jadi kebiasaan banyak orang. Apalagi di warung tegal atau rumah makan sederhana, kombinasi ini sangat mudah ditemui.

Tapi, tahukah Anda bahwa mengonsumsi kentang dan nasi dalam satu waktu bisa memberi dampak tertentu bagi tubuh?

Secara alami, baik nasi maupun kentang sama-sama merupakan sumber karbohidrat. Nasi putih dikenal sebagai karbohidrat sederhana, sementara kentang memiliki karbohidrat kompleks dengan kandungan serat yang sedikit lebih tinggi.

Saat keduanya dikonsumsi bersamaan, jumlah asupan karbohidrat ke dalam tubuh bisa meningkat cukup signifikan dalam satu kali makan.

Tubuh memang membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi utama. Namun, jika jumlahnya berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik, sisa energi itu akan disimpan dalam bentuk lemak.

Baca Juga :  Ketahui 2 Indikasi yang Sebabkan Perempuan Menjalani Egg Banking

Hal inilah yang secara perlahan bisa memicu kenaikan berat badan, bahkan berisiko meningkatkan kadar gula darah apabila dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang.

Meski begitu, bukan berarti kentang dan nasi tak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali. Kuncinya adalah keseimbangan. Dalam satu piring makan, sebaiknya porsi karbohidrat tidak mendominasi.

Lebih baik jika dilengkapi dengan sumber protein seperti tahu, tempe, ayam, serta sayuran hijau yang kaya serat. Dengan begitu, kebutuhan gizi tubuh tetap seimbang dan metabolisme bisa bekerja secara optimal.

Bagi mereka yang sedang menjaga berat badan atau mengontrol gula darah, ada baiknya memilih salah satu dari keduanya. Misalnya, mengganti nasi dengan kentang rebus atau kukus yang lebih rendah kalori dibanding nasi putih.

Baca Juga :  Benarkah Makan Satu Telur Sehari Baik untuk Jantung yang Sehat?

Selain itu, cara mengolah juga berpengaruh. Kentang goreng atau perkedel yang digoreng tentu memiliki kandungan lemak tambahan yang bisa menambah jumlah kalori.

Kebiasaan makan seharusnya bukan sekadar soal kenyang, tapi juga memperhatikan komposisi gizi yang masuk ke dalam tubuh.

Apalagi dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat, pemilihan jenis dan kombinasi makanan patut jadi perhatian bersama. Jadi, makan kentang dengan nasi boleh-boleh saja, asal tahu batasnya dan tidak dijadikan kebiasaan harian. (jpg)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru