26.3 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Mayoritas OTG Covid-19 Tak Sadar Paru-Paru Mereka Rusak dan Memutih

Pasien
Covid-19 yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) memang tidak merasakan gejala
apa-apa seperti batuk, demam, dan sesak napas. Tapi mereka tak boleh menganggap
sepele, sebab dari hasil pemeriksaan CT Scan, kondisi paru-paru mereka
sebetulnya rusak dan memutih.

Secara
umum, para ilmuwan telah menemukan jejak virus Korona pada orang tanpa gejala
atau ‘silent spreaders’. Sekitar 40 persen dari mereka yang terinfeksi virus
Korona tetapi asimtomatik, tidak memiliki gejala seperti demam, kelelahan,
batuk parah, mual, dan gangguan indera. Sebagian besar OTG tak menyadari bahwa
paru-paru mereka terganggu.

Dilansir
dari Science Times, Rabu (12/8), Peneliti Dr. Eric Topol dari Scripps
Translational Research Institute dan Daniel Oran menemukan bukti medis dalam
serangkaian sinar-X jantung dan paru-paru. Pemindaian tomografi komputer (CT)
pasien asimtomatik memiliki ‘ground-glass opacities’ atau area putih keruh di
paru-paru.

Dalam
empat penelitian terpisah pada OTG, sekitar 50 persen memiliki kekeruhan di
paru-paru mereka. Kekeruhan yang sama ditemukan di paru-paru pasien dengan gejala
virus Korona yang parah.

Baca Juga :  Obat Penanganan Covid-19 Racikan Holding BUMN Farmasi Siap Digunakan

Satu
studi yang melibatkan lebih dari 3.500 penumpang di kapal pesiar Diamond
Princess menunjukkan bahwa 331 dari 712 orang yang dites positif Covid-19 tidak
menunjukkan gejala. Paru-paru 76 penumpang asimtomatik diperiksa. Lebih dari 50
persen dari mereka memiliki paru-paru dengan kekeruhan memutih.

Peneliti
Aileen Marty dari Florida International University menjelaskan bahwa warna
keruh merupakan tanda adanya peradangan di paru-paru. Dia melihat tanda yang
sama pada pasiennya, sekitar 67 persen di antaranya tidak menunjukkan gejala
tetapi mengalami perubahan pada CT scan paru-parunya.

Paru-paru
mereka sakit meski tanpa gejala. Para ahli belum menentukan apakah kekeruhan
bersifat sementara atau permanen. Mereka juga tidak tahu apakah infeksi itu
akan menyebabkan fibrosis paru atau jaringan parut.

Baca Juga :  Ini Sebabnya Patah Tulang dan Keseleo Tak Boleh Diurut

“Menurut
saya jika Anda masih muda dan memiliki cadangan paru-paru yang cukup,
sepertinya aman dan masih dapat berfungsi dengan baik,” kata Marty.

Kekeruhan
yang sama juga ditemukan pada anak-anak tanpa gejala dari Wuhan, Tiongkok.
Tanda-tanda peradangan konsisten dengan gejala peradangan yang umum terjadi
pada anak-anak dengan virus Korona berat.

Pejabat
Departemen Kesehatan Palm Beach County Alina Alonso ragu-ragu tentang pembukaan
kembali sekolah karena alasan ini. Bagaimana jika kerusakan paru-paru pada
anak-anak dapat menyebabkan masalah paru-paru kronis.

Ahli
daribValentina Puntmann dari University Hospital Frankfurt, Jerman, mencari
tanda-tanda kerusakan jantung pada orang tanpa gejala. Mereka menemukan tingkat
troponin yang tinggi, yaitu protein yang dilepaskan otot jantung saat terjadi
kerusakan. “Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan karena jantung yang
normal terkadang dapat meningkatkan kadar troponin juga,” jelas Topol.

Pasien
Covid-19 yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) memang tidak merasakan gejala
apa-apa seperti batuk, demam, dan sesak napas. Tapi mereka tak boleh menganggap
sepele, sebab dari hasil pemeriksaan CT Scan, kondisi paru-paru mereka
sebetulnya rusak dan memutih.

Secara
umum, para ilmuwan telah menemukan jejak virus Korona pada orang tanpa gejala
atau ‘silent spreaders’. Sekitar 40 persen dari mereka yang terinfeksi virus
Korona tetapi asimtomatik, tidak memiliki gejala seperti demam, kelelahan,
batuk parah, mual, dan gangguan indera. Sebagian besar OTG tak menyadari bahwa
paru-paru mereka terganggu.

Dilansir
dari Science Times, Rabu (12/8), Peneliti Dr. Eric Topol dari Scripps
Translational Research Institute dan Daniel Oran menemukan bukti medis dalam
serangkaian sinar-X jantung dan paru-paru. Pemindaian tomografi komputer (CT)
pasien asimtomatik memiliki ‘ground-glass opacities’ atau area putih keruh di
paru-paru.

Dalam
empat penelitian terpisah pada OTG, sekitar 50 persen memiliki kekeruhan di
paru-paru mereka. Kekeruhan yang sama ditemukan di paru-paru pasien dengan gejala
virus Korona yang parah.

Baca Juga :  Obat Penanganan Covid-19 Racikan Holding BUMN Farmasi Siap Digunakan

Satu
studi yang melibatkan lebih dari 3.500 penumpang di kapal pesiar Diamond
Princess menunjukkan bahwa 331 dari 712 orang yang dites positif Covid-19 tidak
menunjukkan gejala. Paru-paru 76 penumpang asimtomatik diperiksa. Lebih dari 50
persen dari mereka memiliki paru-paru dengan kekeruhan memutih.

Peneliti
Aileen Marty dari Florida International University menjelaskan bahwa warna
keruh merupakan tanda adanya peradangan di paru-paru. Dia melihat tanda yang
sama pada pasiennya, sekitar 67 persen di antaranya tidak menunjukkan gejala
tetapi mengalami perubahan pada CT scan paru-parunya.

Paru-paru
mereka sakit meski tanpa gejala. Para ahli belum menentukan apakah kekeruhan
bersifat sementara atau permanen. Mereka juga tidak tahu apakah infeksi itu
akan menyebabkan fibrosis paru atau jaringan parut.

Baca Juga :  Ini Sebabnya Patah Tulang dan Keseleo Tak Boleh Diurut

“Menurut
saya jika Anda masih muda dan memiliki cadangan paru-paru yang cukup,
sepertinya aman dan masih dapat berfungsi dengan baik,” kata Marty.

Kekeruhan
yang sama juga ditemukan pada anak-anak tanpa gejala dari Wuhan, Tiongkok.
Tanda-tanda peradangan konsisten dengan gejala peradangan yang umum terjadi
pada anak-anak dengan virus Korona berat.

Pejabat
Departemen Kesehatan Palm Beach County Alina Alonso ragu-ragu tentang pembukaan
kembali sekolah karena alasan ini. Bagaimana jika kerusakan paru-paru pada
anak-anak dapat menyebabkan masalah paru-paru kronis.

Ahli
daribValentina Puntmann dari University Hospital Frankfurt, Jerman, mencari
tanda-tanda kerusakan jantung pada orang tanpa gejala. Mereka menemukan tingkat
troponin yang tinggi, yaitu protein yang dilepaskan otot jantung saat terjadi
kerusakan. “Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan karena jantung yang
normal terkadang dapat meningkatkan kadar troponin juga,” jelas Topol.

Terpopuler

Artikel Terbaru