26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Dokter Paru: Perokok Berisiko 5 Kali Lebih Mudah Tertular Covid-19

Siapapun
rentan tertular Covid-19 jika tak mematuhi protokol kesehatan. Tai ternyata,
para perokok diyakini lebih berisiko terinfeksi virus Korona. Risikonya 5 kali
lebih tinggi.

Ketua
Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K),
FISR, FAPSR menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi pemicu mengapa perokok
rentan tertular. Salah satunya disebabkan pada tubuh seorang perokok terdapat
reseptor AC2. Reseptor AC2 merupakan zona nyaman bagi virus Korona di saluran
napas atau organ lain di tubuh kita.

“Studi
yang ada, terlihat seorang perokok mengalami risiko dua hingga lima kali lebih
tinggi. Jumlah receptor AC2 di seorang perokok jumlahnya lebih banyak daripada
yang bukan perokok,” kata dr. Agus dalam siaran daring di akun BNPB, Rabu
(12/8).

Baca Juga :  Pekan Depan Vaksin Covid Racikan Kimia Farma dan Indofarma Dipasarkan

Studi
tersebut, kata dr. dwi, sudah terbukti berdasarkan pemeriksaan patologi dari
jaringan seorang perokok. Kemudian, asap rokok sudah terbukti menurunkan sistem
imunitas atau sistem kekebalan tubuh.

“Terutama
pada imunitas saluran napas. Padahal sistem imunitas penting menghambat
terjadinya infeksi virus dan bakteri,” tegasnya.

Menurutnya,
asap rokok itu terbukti menganggu proses migrasi sel-sel tubuh melawan infeksi.
Ketika seorang perokok mengalami membuat terjadinya migrasi dari sel imunitas
dan imun tubuh akan menurun.

“Akibatnya
ketika terinfeksi akan terjadilah kondisi yang lebih luas dan cenderung berat
termasuk dalam kasus Covid-19,” jelasnya.

Alasan
lain yakni menyangkut komorbid atau penyakit penyerta. Covid-19 sebagian besar
menyerang pada seseorang dengan komorbid begitu pula pada perokok.

Baca Juga :  Rasa Bosan Bisa Ciptakan Kreativitas loh, yuk Ketahui Caranya

“Jadi,
hampir penyakit komorbid lebih banyak ditemukan di seorang perokok. Akibatnya
ketika seorang perokok memiliki komorbid, akhirnya memudahkan terjadi Covid-19.
Jadi ada dampak tidak langsung dari rokok, komorbid, kemudian Covid-19,”
paparnya.

Alasan
terakhir, kebiasaan seorang perokok yang memegang rokok berulang-ulang lalu
memegang mulut, membuat tangannya mudah menjadi transmisi virus. Sebab tangan
perokok belum tentu bersih, memegang rokok, menghisap.

“Nah,
itu transmisi meningkat dan meningkatkan risiko virus melalui transmisi melalui
tangan. Itulah yang menjelaskan kenapa seorang perokok meningkatkan risiko
terinfeksi Covid-19,” tegasnya.

Siapapun
rentan tertular Covid-19 jika tak mematuhi protokol kesehatan. Tai ternyata,
para perokok diyakini lebih berisiko terinfeksi virus Korona. Risikonya 5 kali
lebih tinggi.

Ketua
Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K),
FISR, FAPSR menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi pemicu mengapa perokok
rentan tertular. Salah satunya disebabkan pada tubuh seorang perokok terdapat
reseptor AC2. Reseptor AC2 merupakan zona nyaman bagi virus Korona di saluran
napas atau organ lain di tubuh kita.

“Studi
yang ada, terlihat seorang perokok mengalami risiko dua hingga lima kali lebih
tinggi. Jumlah receptor AC2 di seorang perokok jumlahnya lebih banyak daripada
yang bukan perokok,” kata dr. Agus dalam siaran daring di akun BNPB, Rabu
(12/8).

Baca Juga :  Pekan Depan Vaksin Covid Racikan Kimia Farma dan Indofarma Dipasarkan

Studi
tersebut, kata dr. dwi, sudah terbukti berdasarkan pemeriksaan patologi dari
jaringan seorang perokok. Kemudian, asap rokok sudah terbukti menurunkan sistem
imunitas atau sistem kekebalan tubuh.

“Terutama
pada imunitas saluran napas. Padahal sistem imunitas penting menghambat
terjadinya infeksi virus dan bakteri,” tegasnya.

Menurutnya,
asap rokok itu terbukti menganggu proses migrasi sel-sel tubuh melawan infeksi.
Ketika seorang perokok mengalami membuat terjadinya migrasi dari sel imunitas
dan imun tubuh akan menurun.

“Akibatnya
ketika terinfeksi akan terjadilah kondisi yang lebih luas dan cenderung berat
termasuk dalam kasus Covid-19,” jelasnya.

Alasan
lain yakni menyangkut komorbid atau penyakit penyerta. Covid-19 sebagian besar
menyerang pada seseorang dengan komorbid begitu pula pada perokok.

Baca Juga :  Rasa Bosan Bisa Ciptakan Kreativitas loh, yuk Ketahui Caranya

“Jadi,
hampir penyakit komorbid lebih banyak ditemukan di seorang perokok. Akibatnya
ketika seorang perokok memiliki komorbid, akhirnya memudahkan terjadi Covid-19.
Jadi ada dampak tidak langsung dari rokok, komorbid, kemudian Covid-19,”
paparnya.

Alasan
terakhir, kebiasaan seorang perokok yang memegang rokok berulang-ulang lalu
memegang mulut, membuat tangannya mudah menjadi transmisi virus. Sebab tangan
perokok belum tentu bersih, memegang rokok, menghisap.

“Nah,
itu transmisi meningkat dan meningkatkan risiko virus melalui transmisi melalui
tangan. Itulah yang menjelaskan kenapa seorang perokok meningkatkan risiko
terinfeksi Covid-19,” tegasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru