31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Ahli Ingatkan Bahaya Olahraga Pakai Masker Bagi Pernapasan

Di
tengah persiapan memasuki new normal, kini masyarakat diperbolehkan berkativitas
kembali keluar rumah dengan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan olahraga
pagi atau sore pun kini pun makin marak terlihat. Tapi, jika berlari dengan
tetap mengenakan masker, apakah tetap baik?

Yup,
Olahraga bisa membuat tubuh lebih bugar. Apalagi selama masa pandemi Covid-19,
olahraga bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Tapi karena takut tertular virus
dan berusaha menjaga jarak, membuat semua orang tetap memakai masker saat
berolahraga seperti naik sepeda, berlari, atau jogging.

Direktur
Medis New York Road Runners, dr. Stuart Weiss mengatakan, saat berlari dengan
penutup wajah atau masker akan mengubah dinamika sistem pernapasan. Dan akan
semakin berbahaya jika bahan masker tidak nyaman dan sesak.

“Akan
lebih sulit untuk bernapas, dan itu dapat memengaruhi efektivitas olahraga,”
katanya seperti dilansir dari The Wall Street Journal, Minggu (14/6).

Baca Juga :  4 Penyakit Ini yang Sering Salah Didiagnosa

Dia
memperingatkan bahwa masker dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir
hidung, serta menciptakan genangan keringat di sekitar mulut, yang dapat
menyebabkan ketidaknyamanan. Penelitian lain juga dilakukan oleh Praktisi
Olahraga di Mayo Clinic di Rochester, Minn., Michael Joyner, yang mencoba
mengenakan masker kain selama bersepeda.

“Jika
Anda seorang atlet dan benar-benar perlu berlatih keras, temukan daerah private
di luar ruangan dan berlatih tanpa masker akan lebih baik,” kata Dr. Joyner.

Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan bahwa setiap
orang saat ini wajib mengenakan masker kain saat di luar rumah. Namun, tidak
ada alasan medis yang kuat bagi orang yang berolahraga di luar harus mengenakan
masker.

Pada
dasarnya, seseorang mengenakan masker untuk melindungi orang lain. Sehingga
jika terinfeksi dan melepaskan virus melalui mulut dan hidung, masker berfungsi
sebagai penghalang antara orang lain.

Baca Juga :  Benarkah Obat Tekanan Darah Bisa Tingkatkan Risiko Bunuh Diri?

“Data
menunjukkan bahwa orang yang menular dan bisa menular adalah dengan jarak
kurang dari 1,5 meter,” kata dr Chambers.

Sehingga,
jika Anda berada di luar ruangan saat olahraga dan menjauhkan diri dari orang
lain, sangat tidak mungkin akan terpapar. “Namun paling baik saat berolahraga
adalah dengan tidak memakai masker tapi tetap menjaga jarak,” kata seorang
profesor di Divisi Penyakit Menular di University of California, San Francisco,
Henry Chambers.

Solusinya

Seorang
dokter pengobatan darurat di Stanford University School of Medicine, Paul
Auerbach, menyarankan agar masker tetap terpasang di dagu atau leher sambil
berjalan, berlari atau bersepeda. Nah ketika berpapasan dengan orang lain, Anda
bisa menariknya ke mulut dan hidung.

“Ini
adalah tindakan solidaritas dan kesopanan, membiarkan semua orang tahu Anda
berusaha untuk menghormati, cerdas, dan aman,” katanya.

Di
tengah persiapan memasuki new normal, kini masyarakat diperbolehkan berkativitas
kembali keluar rumah dengan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan olahraga
pagi atau sore pun kini pun makin marak terlihat. Tapi, jika berlari dengan
tetap mengenakan masker, apakah tetap baik?

Yup,
Olahraga bisa membuat tubuh lebih bugar. Apalagi selama masa pandemi Covid-19,
olahraga bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Tapi karena takut tertular virus
dan berusaha menjaga jarak, membuat semua orang tetap memakai masker saat
berolahraga seperti naik sepeda, berlari, atau jogging.

Direktur
Medis New York Road Runners, dr. Stuart Weiss mengatakan, saat berlari dengan
penutup wajah atau masker akan mengubah dinamika sistem pernapasan. Dan akan
semakin berbahaya jika bahan masker tidak nyaman dan sesak.

“Akan
lebih sulit untuk bernapas, dan itu dapat memengaruhi efektivitas olahraga,”
katanya seperti dilansir dari The Wall Street Journal, Minggu (14/6).

Baca Juga :  4 Penyakit Ini yang Sering Salah Didiagnosa

Dia
memperingatkan bahwa masker dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir
hidung, serta menciptakan genangan keringat di sekitar mulut, yang dapat
menyebabkan ketidaknyamanan. Penelitian lain juga dilakukan oleh Praktisi
Olahraga di Mayo Clinic di Rochester, Minn., Michael Joyner, yang mencoba
mengenakan masker kain selama bersepeda.

“Jika
Anda seorang atlet dan benar-benar perlu berlatih keras, temukan daerah private
di luar ruangan dan berlatih tanpa masker akan lebih baik,” kata Dr. Joyner.

Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan bahwa setiap
orang saat ini wajib mengenakan masker kain saat di luar rumah. Namun, tidak
ada alasan medis yang kuat bagi orang yang berolahraga di luar harus mengenakan
masker.

Pada
dasarnya, seseorang mengenakan masker untuk melindungi orang lain. Sehingga
jika terinfeksi dan melepaskan virus melalui mulut dan hidung, masker berfungsi
sebagai penghalang antara orang lain.

Baca Juga :  Benarkah Obat Tekanan Darah Bisa Tingkatkan Risiko Bunuh Diri?

“Data
menunjukkan bahwa orang yang menular dan bisa menular adalah dengan jarak
kurang dari 1,5 meter,” kata dr Chambers.

Sehingga,
jika Anda berada di luar ruangan saat olahraga dan menjauhkan diri dari orang
lain, sangat tidak mungkin akan terpapar. “Namun paling baik saat berolahraga
adalah dengan tidak memakai masker tapi tetap menjaga jarak,” kata seorang
profesor di Divisi Penyakit Menular di University of California, San Francisco,
Henry Chambers.

Solusinya

Seorang
dokter pengobatan darurat di Stanford University School of Medicine, Paul
Auerbach, menyarankan agar masker tetap terpasang di dagu atau leher sambil
berjalan, berlari atau bersepeda. Nah ketika berpapasan dengan orang lain, Anda
bisa menariknya ke mulut dan hidung.

“Ini
adalah tindakan solidaritas dan kesopanan, membiarkan semua orang tahu Anda
berusaha untuk menghormati, cerdas, dan aman,” katanya.

Terpopuler

Artikel Terbaru