25 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

Dampak Psikologis saat Menstruasi yang Perlu Anda Tahu

Menstruasi sejatinya bukan sekadar urusan fisik seperti kram atau rasa nyeri, ada hal lain yang sering luput diperhatikan: perubahan psikologis. Mood yang tiba-tiba berubah, gampang marah, atau ngerasa sedih tanpa sebab jelas? Itu semua bisa jadi efek dari naik-turunnya hormon dalam tubuh selama siklus menstruasi.

Dilansir dari American Psychological Association (APA), fluktuasi hormon seperti estrogen dan progesteron punya pengaruh besar terhadap cara kerja otak dan emosi. Nah, biar Anda makin paham dan bisa menghadapinya dengan lebih siap, berikut lima dampak psikologis yang sering terjadi saat menstruasi:

Mood Swing? Yes, Please!

Salah satu gejala yang paling sering terjadi saat PMS atau menstruasi adalah perubahan suasana hati yang cepat, atau yang sering disebut mood swing. Kamu mungkin merasa sangat bahagia satu menit, dan tiba-tiba berubah jadi marah atau sedih tanpa alasan yang jelas.

Hormon estrogen yang berperan dalam mengatur suasana hati mengalami fluktuasi signifikan menjelang atau selama menstruasi. Hormon serotonin, yang mengatur perasaan bahagia, juga bisa menurun saat menstruasi. Akibatnya, Anda bisa merasa sangat sensitif atau mudah tersinggung.

Cara menghadapinya: Saat suasana hati kamu berubah-ubah, penting untuk memberi ruang pada diri sendiri untuk merasa dan mengelola emosi tersebut. Jangan ragu untuk berbicara dengan teman atau keluarga jika kamu merasa perlu, atau coba teknik relaksasi seperti meditasi untuk menenangkan pikiran.

Tiba-Tiba Overthinking dan Gelisah

Banyak perempuan merasa lebih cemas atau gelisah menjelang dan selama menstruasi. Hal ini mungkin terlihat seperti perasaan cemas yang meningkat, berpikir terlalu banyak tentang masalah kecil, atau merasa khawatir berlebihan terhadap hal-hal yang biasanya tidak menimbulkan kecemasan.

Baca Juga :  Cobalah Ini Resep dengan Khasiat Daun Ungu untuk Atasi Wasir

Kadar progesteron yang meningkat dapat memengaruhi sistem limbik, bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengaturan emosi, sehingga meningkatkan perasaan cemas atau stres. Selain itu, stres akibat perubahan fisik atau masalah lain juga bisa memperburuk kondisi ini.

Cara menghadapinya: Cobalah untuk menjaga pola makan sehat, tidur cukup, dan tetap aktif secara fisik. Aktivitas fisik, seperti jalan cepat atau yoga, dapat membantu menurunkan kecemasan. Bila perasaan cemas ini mengganggu, berbicara dengan seorang konselor atau psikolog bisa sangat membantu.

Konsentrasi Hilang, Fokus Buyar

Beberapa perempuan merasa kesulitan dalam berkonsentrasi dan memperhatikan hal-hal penting saat menstruasi. Tugas yang biasanya bisa diselesaikan dengan mudah jadi terasa berat, dan daya ingat pun terkadang terganggu.

Perubahan hormon, terutama penurunan estrogen, dapat memengaruhi kemampuan otak untuk fokus. Estrogen berperan dalam pengaturan neurotransmiter yang memengaruhi proses kognitif, seperti fokus dan ingatan. Akibatnya, Anda mungkin merasa “bermimpi” atau mudah teralihkan perhatian.

Cara menghadapinya: Mengatur waktu dengan baik dan memberikan diri waktu istirahat yang cukup bisa membantu. Mencatat atau menulis tugas yang harus diselesaikan juga bisa memudahkan Anda dalam mengingat. Jangan ragu untuk meminta bantuan teman atau kolega untuk menyelesaikan pekerjaan yang terasa berat.

Susah Tidur? Ini Penyebabnya

Gangguan tidur atau rasa lelah yang berlebihan sering dialami saat menstruasi. Anda mungkin merasa lebih sulit tidur atau terbangun berkali-kali selama malam hari. Ini bisa mengganggu kualitas tidur dan membuatmu merasa lebih lelah di siang hari.

Fluktuasi hormon, terutama penurunan progesteron dan estrogen yang terjadi selama menstruasi, dapat mempengaruhi pola tidur. Progesteron adalah hormon yang membantu tubuh merasa lebih rileks dan mengantuk, sehingga saat kadar hormon ini menurun, tidur bisa terganggu.

Baca Juga :  Koyem-SHD Bakal Wujudkan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Cara menghadapinya: Menciptakan rutinitas tidur yang konsisten dan lingkungan tidur yang nyaman sangat penting. Hindari konsumsi kafein atau makanan berat sebelum tidur. Jika tidur tetap terganggu, cobalah teknik pernapasan dalam atau meditasi untuk membantu tubuh lebih rileks.

Ngerasa Nggak Pede Tiba-Tiba?

Ketika datang bulan, beberapa perempuan mengalami rasa kurang percaya diri karena perubahan fisik, seperti kembung, jerawat, atau nyeri payudara. Perubahan ini bisa mempengaruhi citra tubuh, dan beberapa merasa kurang nyaman dengan penampilan mereka.

Selain rasa sakit fisik, perubahan hormonal juga berkontribusi pada perasaan tidak nyaman dalam tubuh. Misalnya, kadar hormon estrogen yang menurun dapat membuat tubuh menahan air, sehingga menyebabkan rasa kembung. Hal ini bisa memengaruhi bagaimana kita melihat diri sendiri.

Cara menghadapinya: Menerima perubahan fisik sementara yang terjadi selama menstruasi adalah langkah pertama. Fokus pada kebugaran dan kesehatan tubuh, bukan hanya penampilan. Jika kamu merasa terlalu tertekan, berbicara dengan seseorang yang bisa mendukung atau mencari cara untuk meredakan stres bisa sangat membantu.

Mengetahui apa yang terjadi pada tubuh dan pikiran saat menstruasi bisa membantu kita lebih siap dalam menghadapinya. Ingat, setiap orang bisa merasakan gejala yang berbeda, dan itu semua adalah bagian dari proses alami tubuh.

Jika gejala-gejala ini mengganggu kehidupan sehari-hari atau sangat mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau tenaga medis yang terpercaya.(jpc)

Menstruasi sejatinya bukan sekadar urusan fisik seperti kram atau rasa nyeri, ada hal lain yang sering luput diperhatikan: perubahan psikologis. Mood yang tiba-tiba berubah, gampang marah, atau ngerasa sedih tanpa sebab jelas? Itu semua bisa jadi efek dari naik-turunnya hormon dalam tubuh selama siklus menstruasi.

Dilansir dari American Psychological Association (APA), fluktuasi hormon seperti estrogen dan progesteron punya pengaruh besar terhadap cara kerja otak dan emosi. Nah, biar Anda makin paham dan bisa menghadapinya dengan lebih siap, berikut lima dampak psikologis yang sering terjadi saat menstruasi:

Mood Swing? Yes, Please!

Salah satu gejala yang paling sering terjadi saat PMS atau menstruasi adalah perubahan suasana hati yang cepat, atau yang sering disebut mood swing. Kamu mungkin merasa sangat bahagia satu menit, dan tiba-tiba berubah jadi marah atau sedih tanpa alasan yang jelas.

Hormon estrogen yang berperan dalam mengatur suasana hati mengalami fluktuasi signifikan menjelang atau selama menstruasi. Hormon serotonin, yang mengatur perasaan bahagia, juga bisa menurun saat menstruasi. Akibatnya, Anda bisa merasa sangat sensitif atau mudah tersinggung.

Cara menghadapinya: Saat suasana hati kamu berubah-ubah, penting untuk memberi ruang pada diri sendiri untuk merasa dan mengelola emosi tersebut. Jangan ragu untuk berbicara dengan teman atau keluarga jika kamu merasa perlu, atau coba teknik relaksasi seperti meditasi untuk menenangkan pikiran.

Tiba-Tiba Overthinking dan Gelisah

Banyak perempuan merasa lebih cemas atau gelisah menjelang dan selama menstruasi. Hal ini mungkin terlihat seperti perasaan cemas yang meningkat, berpikir terlalu banyak tentang masalah kecil, atau merasa khawatir berlebihan terhadap hal-hal yang biasanya tidak menimbulkan kecemasan.

Baca Juga :  Cobalah Ini Resep dengan Khasiat Daun Ungu untuk Atasi Wasir

Kadar progesteron yang meningkat dapat memengaruhi sistem limbik, bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengaturan emosi, sehingga meningkatkan perasaan cemas atau stres. Selain itu, stres akibat perubahan fisik atau masalah lain juga bisa memperburuk kondisi ini.

Cara menghadapinya: Cobalah untuk menjaga pola makan sehat, tidur cukup, dan tetap aktif secara fisik. Aktivitas fisik, seperti jalan cepat atau yoga, dapat membantu menurunkan kecemasan. Bila perasaan cemas ini mengganggu, berbicara dengan seorang konselor atau psikolog bisa sangat membantu.

Konsentrasi Hilang, Fokus Buyar

Beberapa perempuan merasa kesulitan dalam berkonsentrasi dan memperhatikan hal-hal penting saat menstruasi. Tugas yang biasanya bisa diselesaikan dengan mudah jadi terasa berat, dan daya ingat pun terkadang terganggu.

Perubahan hormon, terutama penurunan estrogen, dapat memengaruhi kemampuan otak untuk fokus. Estrogen berperan dalam pengaturan neurotransmiter yang memengaruhi proses kognitif, seperti fokus dan ingatan. Akibatnya, Anda mungkin merasa “bermimpi” atau mudah teralihkan perhatian.

Cara menghadapinya: Mengatur waktu dengan baik dan memberikan diri waktu istirahat yang cukup bisa membantu. Mencatat atau menulis tugas yang harus diselesaikan juga bisa memudahkan Anda dalam mengingat. Jangan ragu untuk meminta bantuan teman atau kolega untuk menyelesaikan pekerjaan yang terasa berat.

Susah Tidur? Ini Penyebabnya

Gangguan tidur atau rasa lelah yang berlebihan sering dialami saat menstruasi. Anda mungkin merasa lebih sulit tidur atau terbangun berkali-kali selama malam hari. Ini bisa mengganggu kualitas tidur dan membuatmu merasa lebih lelah di siang hari.

Fluktuasi hormon, terutama penurunan progesteron dan estrogen yang terjadi selama menstruasi, dapat mempengaruhi pola tidur. Progesteron adalah hormon yang membantu tubuh merasa lebih rileks dan mengantuk, sehingga saat kadar hormon ini menurun, tidur bisa terganggu.

Baca Juga :  Koyem-SHD Bakal Wujudkan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Cara menghadapinya: Menciptakan rutinitas tidur yang konsisten dan lingkungan tidur yang nyaman sangat penting. Hindari konsumsi kafein atau makanan berat sebelum tidur. Jika tidur tetap terganggu, cobalah teknik pernapasan dalam atau meditasi untuk membantu tubuh lebih rileks.

Ngerasa Nggak Pede Tiba-Tiba?

Ketika datang bulan, beberapa perempuan mengalami rasa kurang percaya diri karena perubahan fisik, seperti kembung, jerawat, atau nyeri payudara. Perubahan ini bisa mempengaruhi citra tubuh, dan beberapa merasa kurang nyaman dengan penampilan mereka.

Selain rasa sakit fisik, perubahan hormonal juga berkontribusi pada perasaan tidak nyaman dalam tubuh. Misalnya, kadar hormon estrogen yang menurun dapat membuat tubuh menahan air, sehingga menyebabkan rasa kembung. Hal ini bisa memengaruhi bagaimana kita melihat diri sendiri.

Cara menghadapinya: Menerima perubahan fisik sementara yang terjadi selama menstruasi adalah langkah pertama. Fokus pada kebugaran dan kesehatan tubuh, bukan hanya penampilan. Jika kamu merasa terlalu tertekan, berbicara dengan seseorang yang bisa mendukung atau mencari cara untuk meredakan stres bisa sangat membantu.

Mengetahui apa yang terjadi pada tubuh dan pikiran saat menstruasi bisa membantu kita lebih siap dalam menghadapinya. Ingat, setiap orang bisa merasakan gejala yang berbeda, dan itu semua adalah bagian dari proses alami tubuh.

Jika gejala-gejala ini mengganggu kehidupan sehari-hari atau sangat mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau tenaga medis yang terpercaya.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/