28.8 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Penelitian Terbaru Ungkap Dampak Minum Kopi Berlebihan

Anda tak bisa memulai
aktivitas tanpa secangkir kopi? Yup, minum kopi di pagi hari atau disela-sela
kegiatan memang bisa menjadi pembangkit 
mood. Meski begitu,
seseorang harus bisa mengendalikan konsumsi kopinya. Terlebih adanya kandungan
kafein dalam kopi.

Sebab, dilansir
dari NDTV, Selasa (13/8), penelitian terbaru menunjukkan adanya
korelasi antara risiko penyakit migrain dengan minum kopi berlebihan. Migrain
suatu kondisi yang ditandai dengan sakit kepala berulang yang bervariasi dalam
intensitas dari sedang hingga parah. Bahkan tak jarang dibarengi dengan mual
dan peningkatan kepekaan terhadap cahaya serta suara.

Dalam penelitian
dikatakan, minum kopi berkafein berlebihan dapat meningkatkan risiko migrain
pada peminuya. Sebab dalam penelitian terbukti kalau mengonsumsi tiga cangkir
atau lebih minuman kopi berkafein bisa memicu migrain.

Baca Juga :  Kaki Bengkak, Perut Membesar, Awas Gangguan Liver

Para peneliti meminta
98 ​​partisipan dengan gejala migrain episodik untuk mengisi buku harian
elektronik. Kebiasaan mereka direkam dari mulai kebiasaan asupan minuman
berkafein seperti teh, kopi, soda, minuman berenergi, pada pagi dan malam hari.
Para responden mencatat apakah mereka mengalami sakit kepala atau tidak,
intensitasnya serta durasinya, dan obat yang digunakan.

Dari situ ditemukan,
asupan satu atau dua cangkir kopi dan minuman berkafein lainnya tidak memicu
sakit kepala pada hari yang sama atau pada hari berikutnya. Tetapi jika minum
tiga cangkir atau lebih porsi minuman bisa meningkatkan risiko migrain.

Studi yang
dipublikasikan dalam American Journal of Medicine tak hanya
terpaku pada kopi berkafein. Tapi juga  mengungkapkan pemicu umum
lainnya termasuk pola tidur, siklus menstruasi, stres psikologis, asupan
alkohol, aktivitas fisik, gejala depresi.

Baca Juga :  70 Persen Imunitas Tubuh Dipengaruhi Makanan pada Saluran Cerna

“Sementara beberapa
pemicu potensial lainnya di antaranya kurang tidur. Sedangkan dampak kafein
tergantung pada dosis dan frekuensi,” tutup Peneliti dari Universitas Harvard
Elizabeth Mostofsky.(jpg)

Anda tak bisa memulai
aktivitas tanpa secangkir kopi? Yup, minum kopi di pagi hari atau disela-sela
kegiatan memang bisa menjadi pembangkit 
mood. Meski begitu,
seseorang harus bisa mengendalikan konsumsi kopinya. Terlebih adanya kandungan
kafein dalam kopi.

Sebab, dilansir
dari NDTV, Selasa (13/8), penelitian terbaru menunjukkan adanya
korelasi antara risiko penyakit migrain dengan minum kopi berlebihan. Migrain
suatu kondisi yang ditandai dengan sakit kepala berulang yang bervariasi dalam
intensitas dari sedang hingga parah. Bahkan tak jarang dibarengi dengan mual
dan peningkatan kepekaan terhadap cahaya serta suara.

Dalam penelitian
dikatakan, minum kopi berkafein berlebihan dapat meningkatkan risiko migrain
pada peminuya. Sebab dalam penelitian terbukti kalau mengonsumsi tiga cangkir
atau lebih minuman kopi berkafein bisa memicu migrain.

Baca Juga :  Kaki Bengkak, Perut Membesar, Awas Gangguan Liver

Para peneliti meminta
98 ​​partisipan dengan gejala migrain episodik untuk mengisi buku harian
elektronik. Kebiasaan mereka direkam dari mulai kebiasaan asupan minuman
berkafein seperti teh, kopi, soda, minuman berenergi, pada pagi dan malam hari.
Para responden mencatat apakah mereka mengalami sakit kepala atau tidak,
intensitasnya serta durasinya, dan obat yang digunakan.

Dari situ ditemukan,
asupan satu atau dua cangkir kopi dan minuman berkafein lainnya tidak memicu
sakit kepala pada hari yang sama atau pada hari berikutnya. Tetapi jika minum
tiga cangkir atau lebih porsi minuman bisa meningkatkan risiko migrain.

Studi yang
dipublikasikan dalam American Journal of Medicine tak hanya
terpaku pada kopi berkafein. Tapi juga  mengungkapkan pemicu umum
lainnya termasuk pola tidur, siklus menstruasi, stres psikologis, asupan
alkohol, aktivitas fisik, gejala depresi.

Baca Juga :  70 Persen Imunitas Tubuh Dipengaruhi Makanan pada Saluran Cerna

“Sementara beberapa
pemicu potensial lainnya di antaranya kurang tidur. Sedangkan dampak kafein
tergantung pada dosis dan frekuensi,” tutup Peneliti dari Universitas Harvard
Elizabeth Mostofsky.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru